Ethel Cain kembali memukau dunia musik dengan single terbarunya, “Punish,” yang dirilis pada 1 November 2024. Single ini menjadi pembuka dari proyek album berikutnya, ‘Perverts’, dijadwalkan rilis pada Januari 2025.
Melalui lagu ini, Ethel Cain, nama panggung dari Hayden Silas Anhedönia, memperkuat reputasinya sebagai artis dengan pendekatan yang mendalam dan atmosferik, menggabungkan tema-tema gelap dengan produksi minimalis yang emosional.
“Punish” menggabungkan permainan piano yang lambat dan suram dengan vokal khas Cain yang penuh emosi. Lagu ini menampilkan produksi yang redup namun intens, menggugah perasaan rindu dan penyesalan. Elemen-elemen musik seperti drone piano dan latar belakang suara yang menyerupai “heaven metal” ala Midwife atau era “Ruins” oleh Grouper, memberikan suasana penuh ketegangan dan melankolia.
Ethel Cain dikenal dengan musiknya yang mengandung tema “Christ-haunted,” di mana religiositas bertemu dengan kegelapan batin. Dalam lagu ini, ia membahas konsep rasa bersalah dan introspeksi mendalam, mengajukan pertanyaan tentang betapa dalamnya rasa malu bisa tertanam dan bagaimana tindakan yang tidak termaafkan dapat dibenarkan demi mengurangi beban batin.
Vokal Cain terasa seperti pengakuan yang penuh kerentanan, membentuk narasi tentang cinta yang menghukum, sementara liriknya menjelajahi kerinduan untuk menemukan pembebasan dari rasa bersalah yang menyesakkan. Dengan suasana yang diselimuti kebisuan dan harapan kosong, single ini memperkuat identitas artistiknya yang introspektif dan tidak konvensional.
Dirilis bersamaan dengan video hitam-putih yang disutradarai oleh Cain dan Silken Weinberg, “Punish” menciptakan pengalaman visual yang sejalan dengan nuansa Southern Gothic yang dikenalnya sejak ‘Preacher’s Daughter’ (2022). Video tersebut melengkapi emosi lagu dengan potongan-potongan visual yang menggambarkan kerentanan manusia dalam menghadapi rasa bersalah dan pencarian makna.
“Punish” adalah langkah awal yang memikat menuju proyek ‘Perverts,’ menunjukkan bahwa Ethel Cain semakin matang dan berani dalam mengeksplorasi tema-tema yang berat dan menyakitkan. Lagu ini menekankan kekuatan vokalnya dan kemampuannya untuk menyampaikan emosi dengan cara yang tak tertandingi. Dengan produksi yang sederhana namun penuh dampak, Cain memperlihatkan keahliannya dalam menciptakan karya yang menggetarkan hati.
Dengan atmosfer yang padat dan narasi lirik yang mendalam, “Punish” membuktikan bahwa Ethel Cain masih menjadi salah satu suara paling orisinal di musik indie saat ini. Single ini tidak hanya mempersiapkan pendengar untuk album mendatang, tetapi juga memperkuat posisinya sebagai seniman yang berani mengungkap sisi gelap dan kompleks kehidupan.