Connect with us
katarsis series
Vidio

TV

Katarsis (Episode Pilot) Review: Ketika Sepasang Psikopat Jatuh Cinta

Romansa unik, psychological thriller, dan black comedy menjadi satu dalam “Katarsis”.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

“Katarsis” merupakan serial terbaru Vidio yang disutradarai Randolph Zaini dan dibintangi oleh Pevita Pearce. Bergenre psychological thriller, serial ini diadaptasi dari novel bertajuk serupa oleh Anastasia Aemilia.

Serial bergenre psychological thriller saja masih jarang di skena hiburan lokal, apalagi yang diberi sentuhan romansa dan black comedy. “Katarsis” bisa jadi serial dengan genre dan konsep cerita yang menyajikan cita rasa baru.

Setelah tampil heroik sebagai superhero di “Sri Asih”, kali ini kita akan melihat Pevita Pearce tampil sebagai perempuan outcast yang creepy, Tara. Tara mengalami trauma berat setelah menjadi satu-satunya saksi dari pembantaian sadis dua orang tua angkatnya. Pelaku diduga adalah pembunuh berantai yang sudah tidak beraksi lagi selama 20 tahun. Ditengah proses penyelidikan, terapi, dan usaha untuk memiliki kehidupan yang normal, Tara bertemu dengan pria unik, Ello.

katarsis series

Psychological Thriller dengan Elemen Romansa dan Black Comedy

Ada tiga genre utama yang hendak ditonjolkan oleh “Katarsis”. Dari dua episode pertama, sepertinya mulai terlihat bahwa ini akan menjadi kisah cinta antara Tara dan Ello. Namun, kartu untuk misteri utama masih berada di tangan Tara.

Berbeda dengan perempuan pada umumnya, Tara sepertinya sudah ‘unik’ bahkan sebelum tragedi sadis yang baru saja pada kedua orang tua angkatnya. Sekilas ia terlihat seperti perempuan dewasa dengan keluguan anak kecil, namun ia bisa switch menjadi karakter yang creepy hanya dalam sekejap jika ada trigger-nya.

Begitu pula kejelasan dari tragedi yang dialami oleh Tara masih menjadi misteri. Ada pula karakter polisi yang menggerakan plot investigasi kriminal. Kemudian psikiater Tara, Dokter Alfons, yang menjadi salah satu perspektif kita untuk menggali apa yang sebenarnya tersembunyi di balik Tara yang masih tidak bisa ditebak ini.

Sementara interaksi yang terjalin antara Tara dan Ello menjadi sajian black comedy yang unik. “Katarsis” memiliki rating 21+, ada adegan sadis dan dewasa yang vulgar dalam serial ini. Namun sejauh ini adegan-adegan tersebut dipresentasikan dengan gaya yang humoris. Jadi semakin penasaran dengan berbagai interaksi dan perkembangan hubungan antara Tara dan Ello kedepannya.

Tara yang Unik, Tapi Ello yang Tidak Kalah Creepy

Ada banyak hal yang terjadi dalam serial ini, mulai dari misteri yang menuntut kebenaran, hingga kemunculan berbagai karakter yang memiliki kontribusi dalam plot. Namun semua selalu kembali pada jantung “Katarsis”, yaitu Tara sebagai protagonis yang masih misterius. Sebagai bintang utama, Pevita Pearce berhasil memberikan penampilan yang menarik. Ada pesona dari karakter Tara untuk kita peduli dengan kemana kisah ini akan berlanjut. Tanpa jatuh hati dengan penokohan Tara, penonton mungkin tak akan terlalu peduli untuk mengikuti episode terbaru dari serial ini setiap minggu.

Selain misteri pembantaian dan plot romansanya dengan Ello, kisah Tara yang berusaha menjadi manusia normal juga seru untuk disimak. Sejak awal kita sudah ditunjukan bahwa Tara memiliki kondisi kejiwaan tertentu. Ia kesulitan berinteraksi dan berkomunikasi, juga terlihat tidak memiliki empati, bahkan mungkin kesulitan untuk memahami apa yang sebenarnya ia rasakan. Meski terlihat tidak waras, Tara selalu punya opini yang to the point dan dekat dengan kebenaran yang kerap manusia normal sangkal.

Begitu juga dengan Ello sebagai love interest Tara. Meski latar belakang Ello sudah langsung diungkap pada episode pilot, ia menjadi lawan main yang mendukung keseruan dalam kisah Tara yang sudah unik dari awal. Sangat bagaimana ketika sedang tidak bersama, mereka terlibat dalam situasi yang paling kalut dan disturbing.

Mayoritas audience mungkin memiliki ekspektasi tertentu ketika dua psikopat sedang jatuh cinta. Mungkin mereka sama-sama dingin, atau menjalin hubungan partner in crime yang edgy dan gelap. Sebaliknya, ternyata ketika Tara dan Ello bertemu, keduanya memiliki interaksi kikuk, absurd, dan mengundang tawa.

Misteri yang Masih Menyebar, Banyak Kebenaran yang Masih Bersembunyi

Selama dua episode pertama, “Katarsis” masih memiliki poin-poin dengan benang merah yang masih saling berjauhan. Misteri masih disebar, hubungan antara karakter yang penting juga masih belum terlalu erat.

Perlahan tapi pasti, kita bisa menyimak bagaimana benang-benang merah yang longgar dalam plot mulai kencang dan mulai mendekat. Ada banyak kemungkinan dan jawaban dari misteri utama. Sekalipun beberapa dari kita mulai bisa berteori, plotnya tidak tergolong mudah ditebak, karena kita masih akan tetap dibikin penasaran dan tertarik.

Jika memang “Katarsis” adalah serial psychological thriller naskah berkualitas, muncul ekspektasi akan apa pun yang sudah kita ketahui sekarang belum tentu kebenarannya. Karena ada juga poin-poin yang terlihat jelas, seperti siapa pelaku sesungguhnya atau rahasia yang sebetulnya ditutup rapat-rapat dalam diri Tara. Semoga saja ada hal lebih dari apa yang mungkin telah banyak menjadi teori penonton penggemar genre yang masih jarang di serial Indonesia ini.

Episode 3 sudah tersedia bagi kita yang berlangganan Vidio, “Katarsis” rilis episode terbaru setiap Kamis.

Hazbin Hotel Hazbin Hotel

Hazbin Hotel Review: Balada Hotel di Neraka

TV

Monkey Man Monkey Man

Film & Serial Terbaru April 2024

Cultura Lists

House of Ninjas House of Ninjas

House of Ninjas Review: Laga Ninja Berlatar Thriller Spionase Modern

TV

Echo Echo

Echo Review: Alaqua Cox Semakin Memikat dan Ikonik sebagai Maya Lopez

TV

Connect