Connect with us
Horse Girl Netflix Review
Netflix

Film

Horse Girl Review: Film Tentang Kesehatan Mental Dengan Kemasan Absurd

Film yang membuat penonton jadi “gila”.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

Horse Girl merupakan Netflix Original Movie terbaru yang rilis pada 7 Februari 2020 lalu. Film ini dibintangi dan ditulis oleh Alison Brie yang terinspirasi dari sejarah kesehatan mental keluarganya, dibantu oleh sang sutradara, Jeff Baena. Melalui wawancaranya dengan Vulture, Alison mengungkapkan bahwa ia selalu ingin menulis film tentang nenek dan ibunya. Neneknya mengidap schizophrenia dan ibunya tumbuh besar di dalam situasi yang traumatis, sementara Alison hidup dengan bayang-bayang sejarah kesehatan mental melalui garis keturunannya.

Horse Girl bercerita tentang Sarah, wanita yang bekerja di sebuah toko bahan kerajinan tangan. Tak terlalu memiliki banyak teman, Sarah lebih nyaman menghabiskan waktu menonton serial supranatural dan membuat gelang dengan benang wol. Satu-satunya sosok saudara yang ia sayangi adalah Willow, seekor kuda yang dulu merupakan miliknya.

Kehidupan sunyi dan tenang Sarah mulai terusik ketika dirinya percaya bahwa ia diculik oleh alien ketika sedang tertidur.

horse girl netflix

Netflix

Membuat Penonton Jadi “Gila”

Horse Girl merupakan film yang hendak membuat penontonnya sadar akan isu kesehatan mental dengan metode baru dan konsep yang original. Sudah ada banyak film yang mengangkat tema tentang pemeran utama yang mengalami gangguan jiwa. Namun, kita selalu bertindak sebagai penonton dari sudut pandang orang ketiga. Melihat mereka secara perlahan menuju ketidakwarasan dan membuat kita simpati. That’s it.

Berbeda dengan “Horse Girl”, kita akan dibawa ke dalam perjalanan mental menuju ketidakwarasan tersebut. Memang bukan perjalanan yang menyenangkan, namun mengalami gangguan jiwa memang bukan hal yang akan membuat kita merasa nyaman.

Secara bertahap, kita akan merasakan bagaimana sebuah penyakit jiwa terasa seperti virus yang mengusik kehidupan normal kita menjadi teror.

Dari awal hingga akhir film, kita akan melihat dunia melalui sudut pandang Sarah. Mulai dari ketika ia sedang bekerja di toko, pulang dan menikmati serial favoritnya, hingga tidur dan masuk dalam mimpi Sarah. Kemudian terbangun di pinggir jalan, jauh dari apartemen tempat ia tinggal.

Mungkin pada awalnya, kita tidak sadar bahwa film ini berusaha menelan setiap penontonnya dalam kegilaan yang dirasakan oleh Sarah; dan begitu ‘lah penyakit jiwa menyerang penderitanya. Kita tidak akan sadar sejak kapan kenyataan dan ilusi melebur dan membuat kita kehilangan kendali.

Ketika film selesai, kita akan merasa “gila” dan tak percaya dengan apa yang baru saja kita lihat. Beberapa dari kita mungkin akan melontarkan pernyataan bahwa film ini memiliki konten mengganggu, membuat kita cemas, dan semuanya terasa terlalu absurd. But hey, that’s how insanity works; everything feels absurd.

Penampilan Terbaik Alison Brie

Mungkin kita sudah tidak asing dengan Alison Brie. Ia terkenal melalui sitcom lawas Amerika, “Community”. Alison merupakan salah satu aktris yang terjebak dalam stereotip aktris type cast. Ia selalu tampil sebagai sosok yang sama dalam setiap film, cenderung ceria dan menjadi sosok wanita yang cantik namun tidak memiliki kepribadian yang menonjol.

Sekalipun dalam “Horse Girl”, ia masih memeran karakter yang tidak jauh dari stereotip tersebut, namun kali ini, ia bermain dalam sebuah kisah yang lebih gelap dengan tema yang suram. Dimana menjadi wanita membosankan dan kesepian bukan menjadi bahan bercandaan yang seru, melainkan sesuatu yang menyedikan.

Tak hanya tersenyum pada kamera, Alison juga mampu membawa kita ke schizophrenia wonderland melalui aktingnya yang menyakinkan dan totalitas. Alison berhasil membawa aktingnya menuju level selanjutnya.

Tak hanya menunjukan bakat akting yang meningkat, Alison juga membuat kita terkejut dengan potensinya sebagai seorang filmmaker. Pencetus Ide utama dari konsep film “Horse Girl” adalah Alison Brie. Alison meminta bantuan Jeff Baena untuk membimbingnya karena ini ia masih merasa kurang kompeten dalam proses penulisan naskah.

Kita tidak akan menduga bahwa Alison memiliki gaya penulisan dan eksekusi film yang begitu idealis dan indie.

Memiliki Beberapa Plot Hole

Salah satu isu dalam film ini adanya beberapa plot hole yang tidak terisi. Ada beberapa karakter yang ditampilkan namun tidak memiliki efek yang terlalu besar dalam keseluruhan cerita. Salah satunya adalah kemunculan ayah tiri Sarah dan sahabat lamanya.

Horse Girl memang memiliki konsep absurd, namun hal tersebut seharusnya tidak menjadi alasan membuat film ini terasa aneh pada beberapa bagian. Ada beberapa adegan tertentu yang terlalu absurd yang tidak disematkan dengan artistik seperti beberapa adegan-adegan “ajaib” lainnya.

Horse Girl mungkin bukan film yang akan membuat kita memiliki pengalaman menyenangkan dalam menonton film. Film ini akan membuat kita mempertanyakan kewarasan kita dan menimbulkan rasa cemas. Namun, jika niat Alison Brie adalah membuat film yang membuat kita merasakan bagaimana rasanya menjadi pengidap gangguan mental; she did a pretty good job.

Lost in Translation & Her: Kesepian dan Perpisahan dari Dua Perspektif

Film

Siksa Kubur & Badarawuhi di Desa Penari: Rayakan Lebaran dengan Film Horor Lokal

Entertainment

Monkey Man Monkey Man

Film & Serial Terbaru April 2024

Cultura Lists

Perfect Days Perfect Days

Perfect Days: Slow Living & Komorebi

Entertainment

Connect