Album “Perseverance” menandai debut label besar Hatebreed. Album ini memang terdengar jauh lebih baik dari sudut pandang produksi. Tetapi jika mengingat bahwa Hatebreed beralih dari Victory, label Hardcore independen ke Universal Records yang mungkin merupakan label rekaman terbesar di dunia saat itu.
Dimulai dengan lagu berjudul ‘Proven’ dengan ganas dan intensitasnya terus meningkat. ‘Proven’ keluar dari speaker dengan cepat dan pasti langsung jatuh cinta kepada album ini. Kemudian dilanjut single yang menjadi judul album ini, yaitu ‘Perseverance’. Lagu ini masih menjadi salah satu lagu Hatebreed yang terhebat.
Begitu juga dengan ‘I Will Be Heard’, ‘A Call For Blood’ dan ‘Hollow Ground’. Lagu-lagu tersebut masih muncul pada pertunjukan live Hatebreed hingga hari ini. Ada pun Kerry King dari Slayer menawarkan keterampilan gitarnya pada lagu ‘Final Player’. Ini membuat Hatebreed sedikit terlihat heavy metal pada album “Perseverance”.
Tekad Hatebreed untuk tetap tidak berubah secara musik sangat menginspirasi. Meskipun “Perseverance” menjadi label besar, mereka tidak kehilangan amarahnya. Album ini adalah pengantar sangat baik bagi yang belum pernah mendengarkan Hatebreed. Tentu saja “Perseverance” merupakan rekaman klasik dan Hatebreed memberikan contoh semua hal yang benar tentang hardcore maupun metal.
Suara mereka sangat bagus karena tahu bagaimana menulis lagu yang bagus. Mungkin orang-orang akan berpikir di album inilah Hatebreed berhasil terdengar lebih marah kepada dunia. Hatebreed juga nampaknya telah mengambil beberapa pengaruh baru atas ikatan mereka dengan Slayer dan Slipknot. Hal itu membuat mereka memfokuskan album ini dengan aliran metalcore yang lebih berat.
Transisi hardcore yang berlimpah tetap menyempurnakan hampir setiap lagu dalam album ini. Satu hal yang pasti, akan memicu kerusuhan besar antara para mosher di pertunjukannya langsung. Teriakan parau Jamey Jasta sang vokalis tetap konsisten. Tidak pernah berhenti menyerang para pendengarnya.
Jasta nampaknya memilih bermacam-macam karakter karena hampir di setiap lagu dalam “Perseverance” terdiri dari lirik yang mengkomunikasikan fakta bahwa Hatebreed akan tetap ada. Meskipun ada kata-kata buruk atau ancaman kepada mereka. Pokok bahasan inilah yang sejalan berhubungan dengan judul album Hatebreed ini.
Beberapa orang mungkin tidak menyukai lirik Jasta. Tetapi sebagian besar pendengarnya tetap akan menganggap pria itu sangat menawan. Menulis tentang balas dendam atau kekerasan tanpa terdengar kekanak-kanakan, dan Jasta memiliki bakat untuk itu. Album ini mungkin yang paling murni, efisien dan terfokus.
Tidak ada lagu yang terasa aneh dan kecepatannya tidak pernah berhenti. “Perseverance” mempertahankan semua yang berat dengan nada gitar yang bagus dan mendalam tetapi dengan banyak definisi. Faktanya, secara keseluruhan “Perseverance” sama sekali tidak berumur. Jika menginginkan pengalaman mendengarkan yang brutal, tidak bisa salah dengan album ini.