Connect with us
Green Mothers’ Club
Netflix

TV

Green Mothers’ Club Review: Persaingan Para Ibu dalam Membesarkan Anak

Parenting, isu pendidikan anak, dan persaingan antar tetangga.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

“Green Mothers’ Club” merupakan k-drama dengan tema cerita yang berkutat dalam kehidupan ibu rumah tangga di salah satu distrik bergengsi di Korea Selatan. Dimana rutinitas mereka dipenuhi oleh tanggung jawab merawat dan memastikan anak mereka mendapatkan pendidikan terbaik dan menjadi siswa berbakat. Ketika para ibu berkumpul, rumor dan intrik kerap tersebar silih berganti, menciptakan lingkungan dengan standar status sosial yang naik-turun.

Kita akan mengikuti kisah lima ibu yang berusaha mempertahankan keutuhan rumah tangga, perkembangan anak, dan nama baik mereka sebagai seorang wanita. Lee Eunpyo (Lee Yowon) masih mengejar cita-citanya sebagai seorang profesor seni, hingga menelantarkan pendidikan anaknya. Seo Jinha (Kim Gyuri) sebaliknya adalah sosok wanita sempurna, dewi griya tawang dengan suami lulusan Prancis dan anaknya yang berbakat, ‘hantu’ dari masa lalu Eunpyo.

Byeon Chunhui (Choo Jahyun) adalah stereotip ibu Asia pada umumnya dengan ekspektasi tinggi dan sempurna akan prestasi anak-anaknya, begitu pula Park Yunju (Joo Minkyung) meski dengan segala keterbatasan. Sementara Kim Yeongmi (Jang Hyejin) adalah sosok ibu penyayang yang menentang sistem pendidikan setempat yang Ia rasa terlalu menekan psikologi anak-anak.

Green Mothers’ Club

Skenario Klasik ‘Rumput Tetangga Terlihat Lebih Hijau’ dengan Bumbu Dramatisir

Beberapa penonton merasa trailer “Green Mothers’ Club” di homepage Netflix tidak memiliki keserasian dengan tema drama yang sesungguhnya. Menimbulkan ekspektasi akan slice of life yang ringan bahkan komedi, kita justru mendapatkan cerita dengan naskah dewasa yang cukup eksplisit pada beberapa bagian. “Green Mothers’ Club” mengandung konten isu kesehatan mental hingga kekerasan dalam rumah tangga.

Bahkan dari episode pertama nuansa cerita sudah terasa suspense dan intens. Mulai dari masa lalu Eunpyo yang misterius dengan Jinha, hingga lingkungan ibu-ibu sekolahan yang tidak menyambut baik kehadiran Eunpyo sebagai tetangga baru di lingkungan tersebut.

Lingkungan yang tercipta di antara ibu-ibu ini juga sudah tidak asing lagi dengan skenario ‘rumput tetangga lebih hijau’. Setiap karakter merasa karakter lain terlihat sempurna dan berhasil menjaga stabilitas keluarganya. Namun seiring berjalannya episode, masing-masing karakter sebetulnya memiliki masalah di balik layar yang runyam dan bikin penonton ikutan pusing melihatnya.

Kurang lebih “Green Mothers’ Club” cukup serupa dengan kdrama sukses, “Sky Castle”. Bedanya jangkaun ceritanya lebih luas dengan lingkungan ibu-ibu yang tidak semuanya dari kalangan atas. Namun plotnya nyaris sempurna dengan plot skandal dan thriller yang cukup berat.

Problematika dalam Parenting dan Dunia Pendidikan Anak

Pendidikan anak menjadi salah satu topik utama juga dalam naskah kdrama ini. Bagaimana setiap ibu memiliki metode yang berbeda dalam mendidik anak hingga memberikan ekspektasi tertentu pada prestasi anak di sekolah. Ada ibu yang mungkin merasa metodenya sudah paling sempurna, namun ternyata tidak membuahkan hasil yang sesuai harapan. Ada pula yang merasa rendah diri, namun kita lihat justru realistis dan tidak terlalu menakan buah hatinya.

Kita juga jadi bisa mengamati, bagaimana anak ‘berbakat’ sebetulnya terbentuk, serta bagaimana mendukung potensi mereka dengan metode yang memprioritaskan psikologi mereka. Standar pendidikan di Korea Selatan dalam kdrama juga selalu menjadi topik menarik untuk ditonton sekaligus dikritisi. Mulai dari jam belajar dan harapan yang terkadang melampaui kemampuan anak, hingga metode pengajaran yang hanya fokus pada nilai akademi, prestasi nyata, dan melulu tentang matematika, ilmu pengetahuan umum, dan bahasa asing.

Penokohan Kelima Ibu yang Menciptakan Hubungan Dinamis Sepanjang Episode

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, “Green Mothers’ Club” memiliki lima karakter utama. Setiap karakter dibekali penokohan yang spesifik dan berbeda satu sama lain. Meski ada konsep bahwa ‘ibu-ibu semuanya sama saja’, setiap karakter tak lantas memiliki kepribadian satu dimensi yang mudah diprediksi. Ada kalanya semua ibu-ibu memiliki motivasi dari keinginan yang sama, mengusahakan keluarga yang ideal dengan anak-anak yang terjamin masa depannya. Namun setiap ibu memiliki cara yang berbeda untuk memenuhi idealisme mereka.

Kepribadian yang jauh berbeda satu sama lain juga menciptakan hubungan yang dinamis. Namanya juga ibu-ibu, kadang bermusuhan, kadang juga bisa saling mendukung. Interaksi tersebut dibungkus dengan konflik dan problem yang kompleks dan motivasi yang juga akan menimbulkan dilemma pada kita. Pada akhirnya seorang ibu dalam rumah tangga hanya ingin melindungi keluarganya. Baik secara personal dengan kasih sayang yang tulus, maupun untuk menjaga nama baik di muka publik.

Bagi kalian penggemar kdrama dengan konflik dan topik yang variatif, serta tidak keberatan dengan konten kekalutan intrik dalam lingkungan ibu-ibu griya tawang, “Green Mothers’ Club” bisa menjadi tontonan yang menghibur sekaligus memberikan informasi tambahan seputar parenting.

Damsel Damsel

Damsel Review: Aksi Menegangkan Millie Bobby Brown Melawan Naga

Film

House of Ninjas House of Ninjas

House of Ninjas Review: Laga Ninja Berlatar Thriller Spionase Modern

TV

Echo Echo

Echo Review: Alaqua Cox Semakin Memikat dan Ikonik sebagai Maya Lopez

TV

Plus Minus Avatar: The Last Airbender Live Action Plus Minus Avatar: The Last Airbender Live Action

Plus Minus Avatar: The Last Airbender Live Action

TV

Connect