Connect with us
Goosebumps Series
Disney

TV

Goosebumps Series: Episode 1-5 Review

Adaptasi terbaru Goosebumps dengan cerita dan tema yang lebih gelap.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

Pada titik ini, para penggemar “Goosebumps” setia pastinya sudah dewasa. Seri novel horor karya R. L. Stine ini telah diadaptasi ke serial dan beberapa film. Mulai dari serial televisi pada era 90an, yang formatnya horor antologi dengan cerita berbeda di setiap episodenya. Kemudian film “Goosebumps” dibintangi oleh Jack Black pada 2015, dan sekuelnya pada 2018, “Goosebumps 2: Haunted Halloween”. Dimana kedua film tersebut konsepnya lebih “meta”, dengan Black berperan sebagai R. L. Stine yang kerap menghadapi krisis ketika monster-monster dari bukunya menerobos ke dunia manusia, ke dunia kita.

Karya-karya adaptasi tersebut segmentasinya lebih komedi dan familiy friendly, berbeda dengan serial “Goosebumps” terbaru yang sedang tayang di Disney+ Hotstar dibintangi oleh Justin Long dan sederet aktor muda. Mulai dari Miles McKenna (sebagai James), Isa Briones (sebagai Margot), Ana Yi Puig (sebagai Isabella), Zack Morris (sebagai Isaiah), dan Will Price (Lucas).

Geng remaja baru di kota, mengalami berbagai fenomena horor setelah pesta Halloween di kediaman Biddle. Dimana seorang remaja meninggal karena insiden kebakaran. Ketika berpikir semuanya adalah teror horor yang tidak disengaja, mereka mulai menginvestigasi misteri yang terhubung dengan masa lalu orang tua mereka di kota tersebut.

Goosebumps Series

Plot Goosebumps Terbaru dengan Referensi Novel yang Dimodifikasi

Meski sejauh ini paling hype dari fandom OG “Goosebumps”, serial adaptasi terbaru ini sangat ramah untuk penonton baru. Plot, karakter, dan latarnya baru, begitu pula tone dan konsep yang ingin disajikan. Buat penggemar horor misteri petualangan remaja seperti “IT”, “Stranger Things”, hingga “Lockwood & Co.”, kemungkinan besar bakal menikmati juga serial “Goosebumps” terbaru ini.

Berlatar di kota fiksi, Port Lawrence, kediaman keluarga Biddle terkenal angker karena insiden kebakaran dengan korban laki-laki remaja, Harold Biddle pada 1993. Pada malam Halloween masa kini, sekelompok remaja berpesta di kediamanan tersebut dan tak sengaja melepas berbagai monster dan fenomena supranatural yang selama ini bersemayam di basement hunian tersebut.

Satu hal yang paling disayangkan oleh penggemar lama “Goosebumps” adalah intro-nya yang tidak di-remake dari serial 90an yang akan membangkitkan nostalgia. Namun tidak salah juga, karena sejauh ini terlihat seperti adaptasi baru dari judul-judul adaptasi sebelumnya. Cukup menyenangkan bagaimana adaptasi dari novel ini selalu membebaskan diri dalam membuat wahana horor sebagai medium baru untuk bersemayamnya kisah-kisah horor R. L. Stine.

Kali ini ada referensi dari “Say Cheese and Die!”, “The Haunted Mask”, “Go Eat Worms!”, “The Cuckoo Clock of Doom”, dan pastinya karakter paling terkenal dalam semesta horor ini, Slappy dari “Night of the Living Dummy”. Namun boneka iblis tersebut belum tampil di kelima episode pertama, menjadi bait sempurna untuk kita menantikan episode ke-6.

Goosebumps Series

5 Episode Pertama Sajikan Berbagai Perspektif dari Satu Kejadian

Serial “Goosebumps” ini juga memiliki eksekusi plot yang menarik dan menyenangkan untuk dikuti. Episode pertama dimulai dari pesta Halloween di kediaman Biddle. Kemudian dari situ plot menyebar seperti jaring laba-laba menjadi lima episode dengan masing-masing sudut pandang setiap karakter remaja. Meski terlihat seperti telah terjadi selama seminggu, sebetulnya semuanya hanya terjadi dalam kurun waktu beberapa hari secara bersamaan. Kemudian bertemu pada satu titik di episode 5.

Ini membuat setiap episode terlihat seperti semi-antologi. Seperti pada episode pertama fokus pada Isaiah yang menemukan kamera yang bisa melihat bencana di masa depan. Kemudian Isabella yang terbujuk oleh godaan topeng berhantu, hingga James yang bisa mengulang-ngulang waktu namun dengan konsekuensi yang mengerikan.

Sebagai serial yang sejauh ini tampak memiliki banyak hal untuk diceritakan, plotnya terlihat fokus dan memberikan kesempatan pada setiap aktor untuk bersinar dalam kisah masing-masing. Satu lagi keunggulan dari serial ini adalah perkembangan chemistry gang remajanya yang seru dan lucu untuk diikuti. Itu sudah jadi salah satu syarat yang dipenuhi oleh horor komedi remaja seperti “Goosebumps”.

https://youtu.be/sIiUwbBxZo8?si=_TwyshfnpCx8Z8wd

Lebih Suram dan Dewasa, Masih Miliki Sentuhan Komedi Khas Goosebumps

“Goosebumps” pada dasarnya adalah novel horor untuk anak-anak dan remaja. Namun masih banyak penggemar lintas umur yang benar-benar menikmati cerita karya R. L. Stine ini, bahkan yang sampai sekarang masih jadi penggemar setia. Ini menjadi adaptasi dengan tone tergelap dari “Goosebumps”. Mulai dari latar, sinematografi, dan adegan-adegan kekerasannya terlihat lebih seram dan menjijikan untuk beberapa episode (jangan nonton sambil makan untuk episode ‘Go Eat Worms’).

Problematika yang dihadapi karakter-karakter remaja dan orang tua mereka juga mengandung unsur dewasa. Ada drama parenting, persahabatan, sedikit benih romansa, dan kegundahan yang bikin terharu. Berbeda dengan tone adaptasi-adaptasi sebelumnya yang lebih terasa seperti parody horror.

Desain monster dan penampakan hantunya juga terlalu menyeramkan kalau untuk anak-anak. Jadi makin tidak sabar bagaimana Slappy akan dipresentasikan kali ini, dengan tema segelap ini. Namun “Goosebumps” tidak meninggalkan ciri khasnya sebagai sajian horor komedi. Ada James, karakter comedy relief. Setiap materi humor juga tepat sasaran dan tidak garing. Buat penggemar black comedy ala ‘The Addams Family’ dan serial-serial serupa yang sudah disebutkan di awal, ini adalah serial untuk kita.

5 Episode pertama “Goosebumps” baru menjadi awal dari keseruan maupun teror yang belum dilepaskan sepenuhnya. Sudah cukup untuk membuktikan bahwa serial ini patut dicek buat penggemar OG maupun penonton baru di Spooky Season kali ini. “Goosebumps” akan memiliki total 10 episode, dengan episode terbaru setiap hari Jumat di Disney+ Hotstar.

Arcane Season 2 Arcane Season 2

Arcane Season 2 Review: Animasi Menawan yang Terlalu Cepat Berakhir

TV

The Penguin The Penguin

The Penguin Review: Era Baru Supervillain di Media

TV

House of the Dragon Season 2 House of the Dragon Season 2

House of the Dragon Season 2 Review: Filler Season yang Bikin Frustrasi

TV

The Boys Season 3 The Boys Season 3

The Boys Season 4 Review: Bukan Season Terkuat dari Serial Superhero Terbaik Saat Ini

TV

Advertisement Drip Bag Coffee
Connect