Industri sinema Thailand umumnya identik dengan tontonan bertema drama dan komedi yang mendominasi akhir-akhir ini. Akan tetapi, ada satu tontonan yang mendobrak pakem tersebut, yakni Girl from Nowhere, sebuah anthology series yang banyak mengangkat isu mengenai bobroknya sistem pendidikan. Seri yang muncul pertama kali pada 2018 ini lalu berlanjut pada Girl from Nowhere Season 2 yang tayang sejak awal Mei ini.
Girl from Nowhere Season 2 sendiri merupakan series asal Thailand yang tayang secara eksklusif di Netflix dan dibintangi oleh Chicha Amatayakul dan Chanya McClory sebagai pasangan main cast. Layaknya season sebelumnya, kisahnya tetap berfokus pada Nanno yang menyambangi berbagai sekolah untuk meng-expose bobroknya sistem pendidikan terkait. Namun, kali ini ia didampingi oleh Yuri, yang perlahan mempengaruhi cara kerja Nanno.
Seperti season pertama, Girl from Nowhere Season 2 tetap mengusung kisah yang berbeda-beda di setiap episodenya. Meski begitu, munculnya Nanno dan Yuri membuat setiap episode tersebut seakan bersambung, sehingga membuat penonton perlu menikmati serial asal Thailand ini dari awal untuk mendapatkan penjelasan yang mendetail mengenai lore di dalamnya.
Berbeda dengan season pertama yang cenderung mampu konsisten dengan overall theme-nya, Girl from Nowhere Season 2 ini terasa lebih experimental. Beberapa episodenya bahkan tampil dengan pesona yang tampak super absurd, meski di satu-dua kesempatan masih mampu tampil menawan dan mengingatkan penonton pada musim pertamanya.
Alih-alih fokus dengan isu-isu pendidikan yang mau disentil, penonton seakan diminta untuk memahami bagaimana cara kerja Nanno (dan Yuri) selama ini. Dengan gradual development yang ditampilkan pada setiap episode, pesona Nanno yang seharusnya misterius terasa tidak lagi intriguing.
Hal ini juga seakan diperparah dengan kemunculan karakter Yuri, yang kehadirannya hanya di-tease sejak episode 2 dan baru jadi main character mulai episode 4. Kehadirannya untuk mengimbangi Nanno membuat Girl from Nowhere Season 2 menjadi series yang lebih condong violent by force, berbeda dengan sebelumnya yang terasa lebih natural dan manusiawi.
Dari jajaran cast-nya, Chicha Amatayakul tetap mampu menampilkan performa yang bagus, meski tidak semenawan season sebelumnya. Selain itu, akting dari Chanya McClory sebagai Yuri juga patut diapresiasi karena psychotic persona-nya yang mampu membuat penonton greget sendiri.
Upgrade besar dalam Girl from Nowhere Season 2 muncul dari aspek teknisnya yang tampak lebih megah dibanding musim pertama. Meski plot yang disajikan tidak bisa dibilang bagus, penggunaan sound, sinematografi, sampai visual-nya dijamin mampu membuat pengalaman menonton tetap asik, terutama jika dinikmati pada resolusi tinggi.
Pada akhirnya, Girl from Nowhere Season 2 akan lebih mudah dinikmati bagi penonton yang sudah menikmati musim pertama. Selain itu, sentilannya mengenai kebobrokan sistem pendidikan yang harusnya jadi highlight seakan hanya jadi penghias untuk arc antara Nanno dan Yuri, membuat series ini tak lagi special seperti dulu.