Connect with us
game of thrones season 8 episode 1 review
Photo: HBO

TV

Game of Thrones Season 8 Episode 1: “Winterfell” Review

Episode ini dapat dibilang sukses menjawab antusiasme para penggemarnya dan menjadi setup untuk perang besar yang akan datang.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

Setelah dua tahun tidak menghadirkan episode baru, Game of Thrones akhirnya kembali di season kedelapan di episode pertama yang berjudul “Winterfell”.

Para penggemar Game of Thrones tentunya sangat menanti kelanjutan cerita serial yang satu ini, apalagi season lalu berakhir dengan perjanjian kerjasama antara tiga karakter utama yaitu Daenerys, Jon Snow dan Cersei untuk melawan raja dari white walker, Night King. Episode ini dapat dibilang sukses menjawab antusiasme para penggemarnya dan menjadi setup untuk perang besar yang akan datang.

Episode ini dimulai dengan kedatangan Daenerys dan Jon Snow ke Winterfell bersama dengan seluruh armadanya pasukannya. Adegan dibuka dengan sebuah shot seorang anak laki-laki yang berusaha berjalan melewati keramaian untuk melihat kedatangan Daenerys. Hal ini menjadi sebuah callback untuk episode paling pertama dari serial ini yaitu ketika penonton mengikuti karakter Arya yang berjalan melewati keramaian untuk melihat kedatangan Raja Baratheon.

Callback yang diberikan mengingatkan penonton tentang seberapa jauh perjalanan keluarga Stark dari episode pertama hingga saat ini. Arya yang dulu masih anak-anak sekarang sudah menjadi seorang perempuan tangguh dan dapat melindungi dirinya sendiri. Sansa yang dulu masih menjadi seorang putri manja bahkan sekarang sudah mengisi posisi ibunya, Catelyn Stark, sebagai Lady of Winterfell. Bran sudah menjadi tokoh penting yang kemungkinan menjadi kunci utama di akhir serial ini.

Penonton diberikan perasaan nostalgia dan diingatkan bahwa ada sebuah perjalanan sulit yang harus dihadapi sebelum keluarga Stark bisa kembali lagi berkumpul di Winterfell.

Kedatangan Daenerys ke Winterfell menjadi bukti bahwa Jon Snow telah mengakui Daenerys sebagai ratu dan membuat keluarga Stark berada di bawah kekuasaan Daenerys. Hal ini menjadi salah satu konflik yang diangkat di episode ini, timbul rasa kecewa bagi beberapa keluarga yang mendukung keluarga Stark.

Mereka yang sebelumnya mempercayai Jon Snow dan menjadikannya sebagai King of the North tidak bisa menerima kenyataan bahwa raja mereka telah menyerahkan kekuasaannya kepada Daenerys. Perubahan kekuasaan ini menimbulkan keraguan dan sepertinya dapat memicu perpecahan koalisi antara keluarga Stark dan keluarga dari utara lainnya.

game of thrones season 8 episode 1 review indonesia

Photo: HBO

Episode ini dipenuhi oleh reuni menyentuh karakter-karakter yang sudah tidak bertemu selama beberapa season. Ketika Jon Snow baru tiba di Winterfell, penonton diperlihatkan pertemuan Jon Snow dengan Bran. Jon terlihat begitu senang karena adiknya bisa kembali ke Winterfell dan berada dalam keadaan yang baik. Jon lalu mencium dahi dari Bran sebagai sebuah callback pertemuan terakhir mereka dimana Jon juga mencium dahi Bran.

Penonton juga diberikan reuni antara Jon Snow dan Arya. Percakapan mereka dimulai ketika Jon dikagetkan dengan Arya yang dapat muncul tanpa sepengetahuannya. Hal ini memperlihatkan bahwa Jon masih menganggap Arya sebagai adik perempuan kecilnya. Yang menarik dari percakapan Jon dan Arya adalah statement yang diberikan Arya bahwa ia berpihak pada keputusan Sansa, bukan keputusan Jon.

Arya menjelaskan bahwa keputusannya ini didasari dengan ikatan keluarga antara Arya dan Sansa. Jon yang membela diri dan mengatakan bahwa juga bagian dari keluarga diingatkan oleh Arya untuk terus mengingat hal tersebut.

Percakapan keduanya membangun tensi karena kita sebagai penonton sudah tau identitas asli Jon yang merupakan seorang Targaryen bukan Stark. Momen percakapan mereka mengenai keluarga ini sepertinya menjadi setup penting untuk kejadian yang akan datang. Bagaimana prioritas Jon Snow kedepannya menjadi sebuah masalah yang menarik. Akankah Jon Snow lebih memilih Stark keluarga tanpa ikatan darah yang sudah membesarkannya? Atau berpihak kepada Daenerys yang memiliki ikatan darah dengannya?

Tidak hanya reuni keluarga Stark, pertemuan antara Tyrion dan Sansa juga menjadi momen paling menarik di episode ini. Di season-season sebelumnya, keduanya sempat sama-sama berada di posisi tidak berdaya dan harus dipaksa menikah. Namun sekarang mereka sudah berada di posisi yang jauh berbeda, Sansa sebagai Lady of Winterfell dan Tyrion sebagai Hand of The Queen dari Daenerys.

Percakapan mereka menjadi menarik terutama ketika membahas Cersei yang akan membantu mereka melawan Night King. Sansa mengakhiri percakapan dengan pernyataan bahwa ia dulu mengira bahwa Tyrion adalah orang paling pintar di dunia, tapi keputusan Tyrion untuk mempercayai Cersei menjadi bukti bahwa ia salah mengenai persepsi kepintaran Tyrion.

Reuni antara Arya dan The Hound juga memunculkan dinamika yang unik. Masa lalu mereka memang tidak terlalu baik, mengingat bahwa Arya meninggalkan The Hound yang sekarat beberapa season yang lalu. Keduanya saling menukar pandangan dingin dan memperlihatkan kebencian antara satu sama lain. Namun, keduanya terlihat sudah sama-sama melupakan masa lalu dan memiliki tujuan dan hidup yang baru.

Melalui adegan ini Arya juga kembali bertemu dengan Gendry, awalnya mereka sempat terlihat canggung tetapi akhirnya dapat saling bertukar candaan. Percakapan keduanya diakhiri dengan Arya yang meminta tolong kepada Gendry untuk membuat sebuah senjata misterius.

Sam Tarly juga kembali bertemu dengan Jon teman baiknya ketika masih menjadi bagian dari pasukan Night’s Watch. Pertemuan mereka dimulai dengan kemarahan Sam yang baru saja mendapatkan kabar bahwa ayah dan saudara laki-lakinya dibunuh oleh Daenerys. Sam mempertanyakan pertemanan mereka dan meminta penjelasan dari Jon.

Percakapan keduanya berakhir ketika Jon akhirnya mengetahui identitas keluarga aslinya sebagai Aegon Targaryen yaitu anak kandung dari Lyanna Stark dan Rhaegar Targaryen. Jon terlihat begitu terkejut dan tidak dapat menerima kenyataan mengenai identitas aslinya.

Selain reuni yang memenuhi episode ini, ada beberapa momen penting yang terjadi diluar Winterfell. Salah satunya, Euron berhasil menagih Janji Cersei untuk memberikan dirinya sebagai balasan dari pasukan yang ia bawa dari Essos. Euron juga sempat membicarakan bahwa ia akan mendapatkan seorang pangeran dari Cersei. Momen ini mengingatkan penonton akan determinasi kuat Cersei yang rela melakukan apa saja demi memenangkan permainan takhta dan menjadi ratu di Westeros.

Selain itu, Bronn ditugaskan Cersei untuk membunuh dua teman lamanya yaitu Jaime dan Tyrion. Tugas ini tentunya akan menjadi sebuah konflik dan dilemma untuk episode kedepan mengingat kedekatan Bronn dengan dua karakter tersebut. Percakapan Varys, Davos dan Tyrion mengenai pernikahan Daenerys dan Jon juga menjadi perbincangan penting yang akan berpengaruh.

Penonton juga diperlihatkan kondisi terbaru di The Wall yang telah ditembus oleh Night King. Melalui sebuah scene mengerikan, penonton diingatkan seberapa berbahaya Night King dan pasukannya. Episode ini diakhiri dengan tibanya Jaime yang telah memisahkan diri dari Cersei di Winterfell. Kehadiran Jaime akan menjadi menarik mengingat ia adalah sosok yang membunuh ayah dari Daenerys serta orang yang mendorong Bran dan membuatnya tidak bisa berjalan lagi.

Ada antusiasme serta rasa sedih mengingat hanya tersisa lima buah episode yang akan diberikan untuk menuntaskan kisah epic dari perebutan takhta ini. Hanya sedikit pertanyaan yang terjawab melalui episode ini, masih ada segudang misteri dan pertanyaan yang diharapkan dapat terjawab di lima episode berikutnya.

Reuni para karakter terbukti sukses memuaskan dan menyentuh hati penonton, mengingat beberapa karakter bahkan telah terpisah dari season pertama. Pacing yang diberikan oleh episode ini dapat dibilang cukup lamban, tidak ada hal signifikan atau informasi penting yang diberikan bagi penonton.

Meskipun begitu, “Winterfell”menjadi pembuka cerita yang menarik serta menjadi setup bagi klimaks dan perang besar yang akan terjadi di puncak season terkahir Game of Thrones.

Look Back Review Look Back Review

Look Back Review: Nostalgia & Tragedi

Film

Conclave review Conclave review

Conclave Review – Drama Intrik di Balik Pemilihan Paus

Film

Arcane Season 2 Arcane Season 2

Arcane Season 2 Review: Animasi Menawan yang Terlalu Cepat Berakhir

TV

We Live in Time We Live in Time

We Live in Time Review: Perjuangan Pasangan Melawan Kanker & Waktu

Film

Advertisement Drip Bag Coffee
Connect