Pada 25 Februari 2025, G-Dragon, ikon K-pop dan mantan anggota BIGBANG, merilis album studio ketiganya yang berjudul Übermensch. Album ini menandai kembalinya G-Dragon ke dunia musik setelah tujuh tahun sejak perilisan EP Kwon Ji Yong pada 2017, sekaligus menjadi album studio pertamanya dalam 12 tahun sejak Coup d’Etat pada 2013.
Selain itu, ‘Übermensch’ merupakan karya perdana G-Dragon setelah meninggalkan YG Entertainment pada 2023 dan bergabung dengan Galaxy Corporation serta Empire Distribution.
Setelah hiatus empat tahun, G-Dragon kembali bersama BIGBANG dengan merilis single “Still Life” pada April 2022. Pada 1 Januari 2023, ia mengumumkan sedang mempersiapkan album solo baru. Pada Juni 2023, kontraknya dengan YG Entertainment berakhir, dan pada Desember 2023, ia resmi menandatangani kontrak dengan Galaxy Corporation, dengan rencana comeback pada 2024.
Pada 30 Oktober 2024, G-Dragon merilis single pra-rilis berjudul “Power”, menandai kembalinya ke panggung musik setelah tujuh tahun. Single lainnya, “Home Sweet Home”, yang menampilkan anggota BIGBANG lainnya, Taeyang dan Daesung, dirilis pada 22 November 2024, dan berhasil mencapai posisi puncak di Circle Digital Chart Korea Selatan. Album ‘Übermensch’ kemudian diumumkan akan dirilis pada 25 Februari 2025.
‘Übermensch’ terdiri dari delapan lagu dengan total durasi 25 menit 19 detik. Album ini menampilkan perpaduan antara bahasa Korea dan Inggris, mencerminkan gaya khas G-Dragon yang sering menggabungkan berbagai elemen musik dan budaya. Sebagai produser utama, G-Dragon menunjukkan kemampuannya dalam menciptakan musik yang inovatif dan eksperimental.
Lagu pembuka, “Power”, yang dirilis sebagai single pra-rilis, menampilkan beat yang kuat dan lirik yang mengekspresikan semangat dan determinasi. Kolaborasi dengan Taeyang dan Daesung dalam “Home Sweet Home” menghadirkan nuansa nostalgia bagi penggemar BIGBANG, dengan harmoni vokal yang harmonis dan melodi yang catchy. Lagu-lagu lainnya dalam album ini menunjukkan keberanian G-Dragon dalam bereksperimen dengan berbagai genre, mulai dari hip-hop, R&B, hingga elemen elektronik.
Judul Übermensch, yang berarti “manusia unggul” dalam bahasa Jerman, merujuk pada konsep filsafat Friedrich Nietzsche tentang individu yang melampaui batasan manusia biasa untuk mencapai potensi tertinggi mereka. Tema ini tercermin dalam lirik-lirik yang mengeksplorasi identitas, ambisi, dan refleksi diri. G-Dragon mengajak pendengar untuk merenungkan perjalanan hidupnya, tantangan yang dihadapi, dan transformasi yang dialaminya selama bertahun-tahun.
Lagu “Reflection” menampilkan sisi introspektif G-Dragon, di mana ia merenungkan masa lalunya dan pertumbuhan pribadi yang telah dicapai. Sementara itu, “Rebirth” menggambarkan semangat untuk memulai kembali dan menemukan makna baru dalam kehidupan dan kariernya.
Meskipun ‘Übermensch’ baru saja dirilis, album ini telah mendapatkan perhatian signifikan dari media dan penggemar. Billboard menyebutnya sebagai “album penuh pertama G-Dragon dalam satu dekade”, menyoroti antusiasme yang tinggi dari komunitas musik global.
Pengamat musik memuji keberanian G-Dragon dalam bereksperimen dengan berbagai genre dan tema yang mendalam. Namun, beberapa kritikus mencatat bahwa durasi album yang relatif singkat mungkin meninggalkan keinginan lebih bagi pendengar yang berharap eksplorasi yang lebih mendalam.
‘Übermensch’ menandai kembalinya G-Dragon ke dunia musik dengan pernyataan yang kuat tentang identitas dan evolusi artistiknya. Dengan produksi yang solid, lirik yang reflektif, dan keberanian dalam bereksperimen, album ini menunjukkan bahwa G-Dragon tetap relevan dan inovatif dalam industri musik yang terus berkembang.
Dengan Übermensch, G-Dragon berhasil menghadirkan karya yang mencerminkan pertumbuhan dan kedewasaannya sebagai artis, sekaligus menawarkan sesuatu yang segar bagi penggemar lama dan baru. Meskipun durasinya singkat, album ini berhasil menyampaikan pesan yang kuat dan meninggalkan kesan mendalam bagi pendengarnya.
