Connect with us
film tentang ibu
Room (2015)

Cultura Lists

10 Rekomendasi Film Tentang Kasih Sayang Ibu

Sederet film yang akan menyadarkan kita akan perjuangan seorang ibu.

Selamat Hari Ibu untuk semua ibu yang telah berjasa pada kita! Sudah kirim pesan untuk ibu tersayang? 22 Desember sudah menjadi hari nasional yang didedikasikan untuk mengapresiasi kasih sayang dan perjuangan seorang ibu. Mulai dari ibu yang bekerja sekaligus merawat anak, single mother, maupun ibu rumah tangga yang selalu sigap mengurus keluarganya. Interaksi Ibu dan anak merupakan salah satu materi yang telah banyak diadaptasi dalam sebuah film.

Setiap ibu memiliki latar belakang, situasi, dan perjuangannya masing-masing, berikut sederet film tentang kasih sayang ibu yang dijamin relevan sekaligus menyentuh hati untuk berterima kasih pada ibu kita.

Lady Bird (2017)

Disutradarai oleh Greta Gerwig, ‘Lady Bird’ merupakan film semi biografi dirinya yang dibintangi oleh Saoirse Ronan. Meski secara garis besar film ini berpusat pada peralihan masa remaja Christine alias Lady Bird menuju kedewasaan, ada banyak interaksi antara Christine dan ibunya yang dijamin sangat relatable buat kita. Dimana terlihat seperti hubungan yang penuh pertikaian dan perdebatan, namun sebetulnya tetap saling peduli dan menyayangi.

Notes for My Son (2020)

‘Note for My Son’ merupakan film yang diadaptasi dari kisah nyata tentang seorang ibu yang menulis buku khusus untuk anaknya. Dengan kondisinya yang semakin dekat dengan kematian akibat penyakit kanker stadium akhir, Ia berharap buku catatan tersebut mampu mendampingi anaknya tumbuh tanpa kehilangan sosok ibu dan kasih sayangnya yang melimpah. Memang tidak terlalu banyak interaksi antara ibu dan anak dalam film ini, namun setiap kalimat yang dituangkan sang ibu dalam buku catatannya akan membuat kita terharu dan memahami kasih sayang ibu padanya yang tak akan pernah mati.

https://youtu.be/VGRwwS0-eQg

Room (2015)

Melalui film ‘Room’, kita bisa melihat interaksi Jack dengan Ibunya dalam menghadapi masa sulit bersama-sama. Lebih dari sekedar film thriller dengan sedikit kisah kriminal, lebih banyak materi psikologi yang bisa kita simak melalui film ini. Bagaimana Ibu Jack mampu bertahan selama bertahun-tahun dalam situasi yang terisolasi. Bagi kelahirannya Jack memberikan makna dan kebahagian baru pada ibunya, yang kemudian hari menjadi harapan dan kekuatan untuk bisa kembali hidup normal dan membesarkan Jack dengan kondisi yang lebih baik.

Wolf Children (2012)

‘Wolf Children’ merupakan film animasi (anime) tentang seorang wanita yang menikah dengan manusia serigala. Mereka dikarunia dua anak, laki-laki dan perempuan yang juga memiliki darah serigala dari ayahnya. Sayangnya, sang ayah meninggal dan membuat ibu harus membesarkan anak serigalanya sebagai single mom. Berbeda dengan membesarkan anak manusia biasa, ada banyak tantangan dan usaha ekstra untuk mengusahakan kehidupan normal dan bahagia bagi anak-anak tersebut.

https://youtu.be/ed1xwAtF728

Maquia: When the Promised Flower Bloom (2018)

Satu lagi rekomendasi dari industri anime Jepang ada ‘Maquia: When the Promised Flower Bloom’. Memiliki sentuhan drama fantasi, film ini bercerita tentang Maquia, dari bangsa Iolph yang tidak pernah menua dan hidup dalam kedamaian, merajut benang. Hingga suatu hari perang pecah dan memusnahkan kampung halaman Maquia. Dalam pelariannya, Ia menemukan bayi terlantar yang tak berhenti menangis. Merasa simpati dan sudah tidak punya hal untuk berpegang, bayi tersebut menjadi alasan baru bagi Maquia untuk terus melanjutkan kehidupan.

Brave (2012)

Ketika sedang kesal dengan ibu, kita pasti pernah mengharapkan hal terburuk yang tak seharusnya kita pikirkan. Salah-salah kita akan menyesal dengan harapan tersebut. ‘Brave’ mengisahkan seorang putri bernama Merida yang selalu cekcok dengan ibunya, Ratu Elinor. Ketika Elinor semakin keras dalam memperingatkan anaknya tentang pernikahan, Merida meminta bantuan seorang penyihir untuk menghadapi ibunya, Hingga pada akhirnya Merida menyesali harapannya dan berusaha untuk mengembalikan Elinor sebelum terlambat.

Harmony (2010)

‘Harmony’ merupakan film drama Korea tentang seorang ibu yang merupakan narapidana yang berusaha menemui anaknya. Hong Jeong Hye harus mendekam di penjara setelah membunuh suaminya yang melakukan KDRT. Ia pun melahirkan seorang bayi laki-laki dalam penjara, yang sayangnya harus diadopsi karena pastinya tak layak untuk membesarkan anak di penjara. Hingga akhirnya Ia memiliki kesempatan bertemu dengan buah hati untuk terakhir kalinya, jika Ia berhasil memenangkan lomba paduan suara narapidana wanita.

Wedding Dress (2010)

Go Eun adalah seorang wanita single parent yang kemudian didiagnosa memiliki kanker. Masa depan putri satu-satunya, Sora, menjadi kekhawatiran besar baginya karena tidak ada pasangan atau orang lain yang bisa diandalkan. ‘Wedding Dress’ merupakan potret perjuangan seorang single mother untuk membesarkan anaknya. Dimana Ia harus bisa memberikan kasih sayang maupun kebutuhan material demi masa depan sang anak.

Athirah (2016)

‘Athirah’ merupakan film karya sutradara Riri Riza yang memiliki judul lain, ‘Mother’. Film ini diangkat dari buku tentang kisahnya nyata seorang wanita Bugis yang merupakan ibu dari mantan wakil presiden kita, Jusuf Kalla, yang dalam film ini dipanggil Ucu. Ketika sang ayah menikah lagi, Ucu berusaha mendampingi dan selalu ada untuk ibunya. Meski memiliki kisah yang makan hati, melihat interaksi Ucu dan ibunya akan selalu menghangatkan hati kita.

Susah Sinyal (2017)

Satu lagi rekomendasi dari Indonesia ada film ‘Susah Sinyal’. Film yang disutradarai oleh Ernest Prakasa ini bercerita tentang Ellen, seorang ibu yang sibuk bekerja dan tak punya banyak waktu bersama dengan anaknya, Kiara. Liburan ke Sumba dengan keterbatasan sinyal dan fasilitas, menjadi kesempatan bagi keduanya memahami satu sama lain sebagai ibu dan anak perempuan yang memang kerap bercekcok.

12.12: The Day 12.12: The Day

12.12: The Day Review – Kudeta Militer dan Periode Tergelap Korea Selatan

Film

Conclave review Conclave review

Conclave Review – Drama Intrik di Balik Pemilihan Paus

Film

We Live in Time We Live in Time

We Live in Time Review: Perjuangan Pasangan Melawan Kanker & Waktu

Film

Auditorium ScreenX Terbesar Kedua di Dunia Hadir di CGV Cinemas Indonesia dengan Teknologi Dolby Atmos Auditorium ScreenX Terbesar Kedua di Dunia Hadir di CGV Cinemas Indonesia dengan Teknologi Dolby Atmos

Auditorium ScreenX Terbesar Kedua di Dunia Hadir di Indonesia

Entertainment

Advertisement Drip Bag Coffee
Connect