Melanjutkan kesuksesan film terdahulunya “Drishyam” (2013) versi original Malayalam, “Drishyam 2” hadir menceritakan kondisi keluarga Georgekutty (Mohanlal) setelah enam tahun semenjak tragedi terbunuhnya Varun Prabhakar. Film ini masih menarik dengan plot twist yang tidak kalah seru dari film sebelumnya.
“Drishyam 2” mengambil premis sederhana tentang bagaimana aparat kepolisian mencoba mengurai misteri pembunuhan Varun Prabhakar, seorang putra dari petinggi kepolisian, Geeta Prabhakar (Asha Sarat). Kejadian enam tahun lalu itu masih meninggalkan misteri tentang keberadaan jasad Varun Prabhakar yang masih belum ditemukan.
Dengan semangat menggebu dan berharap bisa memulihkan harga diri kepolisian yang sempat diremehkan Georgekutty, Kepala Kepolisian berusaha sangat keras sampai mengirim dua orang Shadow Police sejak dua tahun belakangan untuk memata-matai keluarga Georgekutty dari dekat.
Apakah semua usaha yang dilakukan aparat kepolisian ini akan berbanding lurus dengan harapan menemukan titik terang terbongkarnya kasus Varun Prabhakar? atau malah menambah suguhan kelicikan dari seorang Georgekutty? Film ini menceritakan ketegangan yang berpusat pada tragedi di malam enam tahun lalu.
Perasaan Bersalah dan Mimpi Buruk yang Masih Terus Menghantui
Setelah beberapa tahun keluarga Georgekutty bisa lepas dari jerat hukum kasus kematian Varun Prabhakar karena kecerdikannya menyusun alibi-alibi cerdas. Georgekutty dan keluarga hidup normal di wilayah tempat tinggalnya. Meski tampak normal, rumor tentang dirinya yang diduga menyembunyikan jasad Varun Prabhakar masih menjadi bahan gosip warga setempat.
Anju (Anshiba Hasan) masih memelihara rasa bersalah karena telah menyebabkan tragedi kematian Varun Prabhakar hingga menyeret semua anggota keluarganya. Ia sampai mengalami gangguan kepanikan dan epilepsi. Ia juga mewakili karakter seorang pendosa yang selalu dihantui rasa bersalah, melalui hari-hari dengan penuh kecemasan, dan trauma pada hal-hal yang berhubungan dengan aparat kepolisian.
Sinematografi Khas Sinetron Televisi dengan Skenario Matang
Menonton “Drishyam 2” mungkin akan menjadi pengalaman menonton film dengan kelas visual ala sinetron layar kaca. Dialog-dialog yang sepertinya hanya tempelan dan sajian format zoom-in zoom-out sebagai ukuran ketegangan karakter-karakternya tidak mampu membawa film ini pada penampakkan visual yang menjanjikan.
Pada babak awal film, penonton mungkin akan merasa bosan karena tidak menampilkan konflik-konflik berarti, namun jika bisa sabar sedikit saja film “Drishyam 2” akan memberikan kejutan-kejutan yang tidak kalah seru dari film sebelumnya. Film ini mungkin tidak menjual visual yang muluk-muluk tetapi mampu memberikan alur cerita yang membuat kagum.
Mengikuti strategi-strategi yang disusun oleh Georgekutty, penonton akan dibuat takjub dengan adegan-adegan di awal film, misalnya ketika Georgekutty berbincang dengan seseorang di dalam mobil yang sepertinya hanya adegan sepele, atau ketika Georgekutty mengunjungi seorang penulis skenario film tanpa maksud yang berarti. Setiap kegiatan yang dilakukan Georgekutty ternyata adalah tebaran jaring untuk melengkapi celah-celah kejahatannya di masa lalu.
“Drishyam 2” adalah film dengan banyak plot twist dan susunan ketegangan yang dibuat bertingkat-tingkat. Penonton setidaknya bisa menyaksikan kejutan yang berlapis-lapis sampai film berakhir.
Dikotomi Benar-Salah yang Bias diantara Karakter-karakternya
Film “Drishyam 2” sebenarnya adalah gambaran tentang sifat manusia yang abu-abu, karakter protagonis dan antagonis dibiarkan mengambang. Keluarga Georgekutty adalah komplotan pembunuh yang ada karena takdir buruk datang menimpa mereka. Sedangkan keluarga Prabhakar adalah korban yang kehilangan kendali karena privilege dan kuasa pribadi. Keduanya sama-sama bersalah dan menjadi korban, juga memiliki kewajiban untuk menuntaskan keadilan yang ingin didapatkan masing-masing dengan cara apapun.
Di akhir film penonton akan diberikan gambaran kekuatan karakter-karakter utamanya. Georgekutty dan Geeta Prabhakar mewakili kondisi setiap manusia yang harus rela mengikhlaskan dan melepas perasaan dendam dengan mengalah dengan cara tertentu.
Secara keseluruhan film sepanjang 2 jam 33 menit ini adalah film yang cukup menegangkan dan layak untuk ditonton. “Drishyam 2” memiliki certita yang berkelindan dengan film sebelumnya sehingga sangat direkomendasikan untuk menonton “Drishyam” (2013) terlebih dahulu.
