Connect with us

Film

Drishyam Review: Sisi Lain Dari Kebenaran

Thriller India dengan ending yang sempurna.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

“Drishyam” merupakan film drama-thriller asal India yang naik layar pada tahun 2015 lalu, Film ini sempat banyak dibicarakan karena memiliki rating tinggi di IMDb sebesar 8.2/10, dan skor 91% dari Rotten Tomatoes.

Sebelumnya film ini sudah di-remake sampai lima kali di India dengan versi bahasa yang berbeda-beda. Film yang disutradarai oleh Nishikant Kamat ini kemudian menjadi yang paling populer dari beberapa versi sebelumnya.

“Drishyam”  menceritakan tentang keluarga sederhana yang dikenal memiliki hubungan baik dengan para tetangga dan kenalannya. Vijay Salgaonkar (Ajay Devgan) adalah seorang suami yang juga ayah dari dua orang anak perempuan, Anju (Ishita Dutta) dan Anu (Mrunal Jadhav), keluarga mereka hidup sederhana di distrik kecil.

Keluarga Vijay Salgaonkar menjalani hidup bahagia sampai pada suatu malam insiden yang tidak diinginkan terjadi. Anju dan ibunya, Nandini (Shriya Saran) tidak sengaja membunuh Sam (Rishab Chada), putra dari seorang Inspektur Jendral di wilayah tempat tinggalnya. Mereka lepas kendali ketika mencoba membela diri saat Sam ingin melakukan pelecehan.

Sebagai seorang ayah yang ingin melindungi keluarga, Vijay bertekad keras “Selagi aku masih hidup, tidak akan pernah ada bagian dari keluargaku yang masuk penjara” dan Ia memulai seruntutan rencana yang sangat brilian untuk meloloskan semua anggota keluarganya dari jerat hukum.

Drishyam

Alibi yang Mengandalkan Sugesti dan Recognize Memori

Film ini menceritakan kepiawaian seorang Vijay Salgaonkar menyusun alibi untuk melindungi keluarga kecilnya dari hukuman. Dia melakukan berbagai cara untuk menutupi kebohongannya, dan dengan kecerdikannya berhasil membuat kacau penyelidikan yang dilakukan oleh pihak kepolisian.

“Drishyam” mengedepankan eksistensi kekuatan sugesti dan proses pemanggilan memori untuk membentuk alibi dari Vijay. Para saksi yang dihadirkan tidak disuap dengan uang untuk melakukan kebohongan, tetapi diberikan manipulasi pikiran melalui informasi bohong yang diberikan secara berulang-ulang sehingga menjadi seperti kebenaran.

Vijay selalu mengulang-ulang sebuah kalimat yang berpotensi diyakini oleh para saksi agar alibinya tervalidasi: “Pada tanggal 2-3 Oktober, kami sekeluarga pergi untuk menonton ceramah di Panaji”

Pola seperti itu yang digunakan oleh Vijay untuk menutupi kejahatan yang dilakukan keluarganya, sebuah penguatan validitas sebuah kebenaran.

Kisah Klasik Perseteruan Polisi dan Rakyat Jelata

India mungkin memiliki sentimen tersendiri pada aparat penegak hukum di negaranya, sehingga sering menampilkan peran oknum polisi sebagai antagonis utamanya. Sama halnya dengan “Drishyam”, perseteruan antara kaum marjinal dan Kepolisian ditampilkan melalui konflik antara Vijay Salgaonkar, seorang pemilik usaha kecil di bidang maintenance televisi kabel dan ibu dari Sam, IG Meera (Tabu) seorang Inspektur Jendral. Mereka berjuang sama keras untuk mendapatkan keadilan untuk anak-anaknya.

Vijay juga memiliki hubungan yang cukup buruk dengan seorang Inspektur Polisi bernama Gaitonde (Kamlesh Sawant). Gaitonde mewakili karakter klasik polisi India yang suka bertindak semena-mena dan juga dikenal sebagai tukang palak di wilayah tugasnya. Seperti tipikal oknum polisi menyebalkan lainnya, Gaitonde sangat tidak disukai orang-orang sekitarnya karena memiliki sifat sok berkuasa dan suka merendahkan orang lain.

Menghidupkan Cerita Melalui Karakter-karakter Grassroot

Cerita ini dikembangkan melalui rentetan alibi-alibi yang dibuat Vijay untuk menutupi kesalahannya. Kecerdikan Vijay diketahui mendapat inspirasi besar dari film-film yang sering ditontonnya, tentu saja tidak akan berjalan mulus jika tidak didukung dengan para saksi yang merupakan orang-orang terdekat Vijay.

Film ini menjadi sangat nyata karena menampilkan tokoh-tokoh yang sering dijumpai sehari-hari dalam kehidupan sebagai pendukung alur cerita yang sangat krusial. Seorang pemilik warung, pekerja harian di toko, kondektur bus, dan banyak karakter lainnya. Kesaksian mereka atas keberadaan Vijay yang ditampilkan dengan kepolosan membuat proses tipu daya kepada polisi menjadi lebih natural seperti yang direncanakan.

Vijay dan keluarganya juga digambarkan sebagai sebuah keluarga sederhana yang tinggal di daerah, mereka hidup berbahagia sampai masalah besar datang dan membuat kacau segalanya.

Karakter Vijay diceritakan sebagai seorang ayah yang tidak memiliki pendidikan tinggi, Ia hanya lulusan kelas 4 SD namun memiliki nalar kritis dan kecerdikan berkat kegemarannya menonton film. Sosok IG Meera yang mempunyai karakter kuat melalui profesi dan kedudukannya kemudian menjadikan isu gap antar kelas berhasil dihadirkan dengan apik

Alur Lambat dengan Durasi Normal Film India

Film “Drishyam” berdurasi hampir tiga jam, selayaknya film India pada umumya penonton akan dipaksa bertahan di babak pertama film yang berjalan cukup lambat. Kelonggaran pada sepertiga awal film ini terasa agak monoton, walaupun tujuan utamanya adalah untuk mengenalkan karakter-karakter penting.

Akan tetapi, hal itu akan terbayar dengan alur cerita yang ditulis sangat baik oleh Upenda Sidhaye, kemampuan menebar teka-teki dan kejutan-kejutan yang hampir tidak terpikirkan menjadikan “Drishyam” layak ditonton sampai akhir.

Pada akhirnya film “Drishyam” adalah salah satu alternatif tontonan yang bisa dipilih ketika bosan dengan mistery-thriller itu-itu saja dan pastinya dengan plot-twist yang berlapis.

12.12: The Day 12.12: The Day

12.12: The Day Review – Kudeta Militer dan Periode Tergelap Korea Selatan

Film

Look Back Review Look Back Review

Look Back Review: Nostalgia & Tragedi

Film

Conclave review Conclave review

Conclave Review – Drama Intrik di Balik Pemilihan Paus

Film

We Live in Time We Live in Time

We Live in Time Review: Perjuangan Pasangan Melawan Kanker & Waktu

Film

Advertisement Drip Bag Coffee
Connect