Connect with us
BTS: Permission To Dance
Photo Credit: Big Hit Music

Music

BTS: Permission To Dance Single Review

Single summer-pop kolaborasi dengan Ed Sheeran yang semakin membawa BTS jauh dari warna musik asli mereka.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

Setelah meraih sukses berturut-turut dengan mega hits single “Dynamite” serta “Butter”; ditambah kesuksesan mini album ‘Be’, kali ini BTS kembali dengan “Permission To Dance.” Lagu ini menjadi bagian dari single CD ‘Butter,’ yang meluncur bersama instrumental track untuk kedua hits.

“Permission To Dance” menjadi single berbahasa Inggris ketiga dari BTS. Lagu tersebut pun merupakan kolaborasi kedua BTS dengan Ed Sheeran; yang sebelumnya menggarap track “Make It Right” di album ‘Map Of The Soul: Persona’ pada 2019. Selain Ed Sheeran, BTS menulis lagu ini bersama Steve Mac, Johnny McDaid, dan Jenna Andrews.

Seperti juga “Dynamite” dan “Butter,” “Permission To Dance” hadir sebagai single radio-friendly. Tidak saja lirik berbahasa Inggris yang memudahkan pendengar pada skala luas untuk mencerna lagu ini. Melainkan irama pop, melody dan groove catchy, hingga hook demi hook jelas akan membawa “Permission To Dance” sebagai summer hits.

Mac, Andrews, dan Stephen Kirk yang duduk di kursi produser meramu “Permission To Dance” dengan nada-nada ceria. Musik di lagu ini terdengar sangat ringan. Tipe lagu yang memang akan dengan mudah mencuri perhatian pendengar ketika di putar di radio, dan membuat mereka tanpa sadar bergumam mengikuti melodi dan liriknya.

Bila “Dynamite” mendapat balutan retro-disco dan “Butter” mengusung funk-retro pada iramanya. Untuk “Permission To Dance” BTS sepenuhnya meninggalkan konsep retro. Tepat ketika tren musik retro memang sudah mulai memudar di tahun ini. “Permission To Dance” justru kaya akan groove pop, iringan nada-nada hangar piano, serta string.

Kombinasi instrumen-vokal-rap di lagu ini memang sistematis. Nyaris tidak ada sesuatu spesial pada aransemen; Kecuali jelang akhir lagu ketika instrumen di latar belakang memudar, digantikan oleh vokal BTS dengan iringan irama dari tepuk tangan. Walau begitu, gaya aransemen ini pun bukan lagi sesuatu yang baru.

“Permission To Dance” ditujukan bukan saja sebagai summer-groove, summer-bops, dan summer-hits song. BTS menyertakan lirik-lirik motivasional pemberi semangat: satu hal yang terus mereka lakukan semenjak perilisan album-pandemi ‘Be’ pada akhir tahun kemarin. Seperti diungkap melalui press release, lagu ini didedikasikan kepada mereka yang mengalami hari buruk. Serta kesulitan dalam menghadapi kenyataan.

Secara konsep, uplifting summer song memang terdengar cocok dirilis saat ini. Terutama ketika dunia masih dalam tahap “penyembuhan” dari pandemi. Lagu berirama ceria dan nada ringan dengan lirik-lirik pemberi semangat akan menjadi suntikan semangat tersendiri.

Sayangnya konsep tersebut tidak berhasil disisipkan BTS melalui lirik “Permission To Dance”. Lirik seperti “Let’s break our plans / And live just like we’re golden,” maupun “If you don’t let it faze you / You’ll know just how to break” justru terdengar seperti harapan kosong.

BTS menyertakan pula referensi lirik untuk “Dynamite” dan “Butter”. Seperti chant “da-na-na-na” serta bait rap Suga, “Just keep the right vibe, yeah / ’Cos there’s no looking back,” yang mereferensikan verse dari hits sebelumnya. RM pun mereferensikan musisi legendaris pada verse miliknya, “When it all seems like it’s wrong / Just sing along to Elton John.” Mengikuti lirik “Butter” yang memberikan nods pada Michael Jackson dan Usher.

Selain lirik terdengar layaknya harapan kosong; kalimat-kalimat textbook mengenai bagaimana terus ceria dan menghadapi saat-saat sulit; frasa tanpa esensi dan sedikit makna. “Permission To Dance” juga membawa BTS semakin jauh dari akar musik hip hop mereka. Sebenarnya pergeseran genre dan fokus musikalitas sudah tampak saat “Dynamite” dirilis. Bahkan ‘Be’, dengan beberapa track hip hop pun tidak berhasil mengembalikan BTS ke era “NO,” “Not Today,” maupun “Fire.”

Tidak ada yang salah dengan eksplorasi genre dan musikalitas baru. Meskipun debut di bawah naungan payung Kpop dengan hip hop sebagai landasan. Bukan berarti BTS tidak bisa melebarkan sayap ke musik disco, retro funk, hingga mainstream pop seperti “Permission To Dance”. Meski tidak bisa dipungkiri, semakin berjaraknya BTS dengan warna musik mereka menghadirkan kekecewaan tersendiri.

Di balik itu semua, “Permission To Dance” sudah bisa dipastikan sebagai certified hits. Summer bop yang tidak perlu memusingkan lirik-lirik hampa di dalamnya. Bersama lagu ini, BTS menghadirkan lantai dansa untuk pendengar bergoyang sepanjang musim panas.

Green Day: Saviors Album Review

Music

The Smile: Wall of Eyes The Smile: Wall of Eyes

The Smile: Wall of Eyes Album Review

Music

The Last Dinner Party: Prelude to Ecstasy The Last Dinner Party: Prelude to Ecstasy

The Last Dinner Party: Prelude to Ecstasy Album Review

Music

Zara Larsson: Venus Zara Larsson: Venus

Zara Larsson: Venus Album Review

Music

Connect