Connect with us
Blackpink: Light Up the Sky
Netflix

Film

Blackpink: Light Up the Sky Review

Dokumenter pencitraan yang kurang mengeksplorasi kisah Blackpink.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

Blackpink: Light Up the Sky merupakan film dokumenter pertama Blackpink yang rilis di Netflix pada 14 Oktober 2020. Disutradarai oleh Caroline Suh serta diproduseri oleh YG Entertainment dan Radical Media. Dalam film dokumenter ini, kita akan melihat perjalanan karir keempat idol favorit; Jennie, Lisa, Jisoo, dan Rosé. Mulai dari masa training, debut, hingga melakukan tour keliling dunia, mengklaim tahta sebagai girlband K-pop nomor satu di dunia saat ini.

Kita akan melihat banyak footage personal dari setiap member Blackpink. Mulai dari masa kecil tiap member, footage audisi, penampilan evaluasi saat menjalani training di YG Entertainment, konser, showcase debut, hingga penampilan mereka di panggung internasional seperti Coachella 2019. Kita juga akan melihat wawancara dari setiap member dan beberapa orang terdekat dari masing-masing member. Blackpink: Light Up the Sky juga menyinggung sedikit tentang musik K-Pop secara umum.

Eksekusi Plot Kurang Rapi dan Minim Narasumber Pendukung

Adegan pertama dibuka dengan kesunyian di ruang press pada tahun 2016, ketika Blackpink debut. Satu persatu member dari girlband besutan YG Entertainment tersebut memasuki panggung dan memperkenalkan diri secara formal kepada pers yang tetap membisu. Adegan pembuka tersebut memberikan awal yang menjanjikan dari film dokumenter ini. Dengan ekspektasi kita akan melihat perjalanan Blackpink, dari girlband debut di ruangan press yang senyap, menuju panggung mancanegara yang meriah dan menggelegar.

Blackpink Light Up the Sky

Blackpink: Light Up the Sky

Film dokumenter sekalipun harus memiliki plot yang rapi, tak sekedar menyatukan banyak footage dan materi menjadi satu. Harus ada penentuan babak yang tepat, dengan materi pembahasan yang jelas dan fokus. Awalnya kita bisa melihat, babak awal sebagai pengenalan singkat tentang Blackpink. Dengan segala ketenaran, antusiasme, dan penampilan panggung yang menggelegar. Namun, penyampaian materi dan kisah yang ingin disajikan tidak diatur dengan kronologi yang nyaman untuk disimak. Topik yang kita kira sudah selesai dibahas, nantinya akan diungkit lagi.

Ada babak dimana kita akan melihat wawancara “eksklusif” setiap member Blackpink dengan set studio yang sudah bagus. Sayangnya, kita tidak akan benar-benar mendengarkan materi wawancara eksklusif yang mendalam dari setiap member. Ada juga sesi dimana semua member Blackpink menonton video lama mereka di sebuah set home theater yang tampak serasi dengan sesi wawancara. Kemudian pada bagian akhir, kita akan melihat footage konser Blackpink di berbagai negara dengan editing yang mulus dan memiliki nilai estetika.

Film ini juga banyak mengandalkan pengumpulan materi dari footage K-Pop secara general, footage kegiatan Blackpink, dan dokumentasi masa kecil setiap member Blackpink. Beberapa footage diselipkan dengan cara yang kurang artistik dan terlalu kasar. Memberikan visual yang tidak mendukung estetika film dokumenter ini secara keseluruhan.

Light Up the Sky juga kurang narasumber pendukung yang berpengaruh. Hanya Teddy Park yang merupakan narasumber paling informatif, karena Ia bersinggungan langsung dengan proses produksi musik dari Blackpink. Namun, narasumber pendukung lainnya terasa kurang memberikan pesan atau informasi yang esensial, dengan screentime yang minim. Faktanya, film dokumenter ini sangat kurang narasumber dari figur penting lainnya yang lebih berpengaruh untuk keempat bintang yang seharusnya dibahas secara mendalam.

Dengan editing yang kurang rapi, materi yang kurang mendalam, dan terlalu banyak mengandalkan footage yang sudah ada, membuat tim produksi film ini tidak mengeluarkan usaha terbesarnya selama proses produksi. Durasi yang pendek juga membuat kita mendapatkan informasi yang kurang dari Blackpink.

BLACKPINK: Light Up The Sky

Blackpink: Light Up The Sky

Cukup Emosional dan Memperlihatkan Sisi Manusiawi dari Blackpink

Ada beberapa footage menunjukan emosi haru dari setiap member yang akan membuat kita cukup tersentuh. Kita juga akan dikejutkan dengan ekspektasi masa depan dari masing-masing member yang masih tabu dibicarakan oleh seorang idol K-pop. Namun, film ini didominasi dengan momen-momen bahagia dari Blackpink. Perjalanan karir seorang idol K-pop tidak ada yang mudah, apalagi untuk group-group besar, dan Blackpink merupakan salah satu yang terbesar.

Light Up the Sky melewatkan kesempatan untuk mengungkapkan masa-masa sulit yang pasti dialami setiap member. Kita semua tahu K-pop memiliki sisi gelap, dan Blackpink merupakan salah satu yang kerap dihakimi oleh netizen. Belum lagi karir musik mereka tampak prematur bagi banyak pihak; fakta bahwa mereka sudah debut sejak 2016 namun baru merilis satu album.

Segmentasi Dokumenter yang Perlu Dipertanyakan

Film dokumenter harusnya mampu memberikan informasi maksimal akan sebuah isu atau biografi sosok tertentu. Dalam kasus ini adalah bagaimana Light Up the Sky mampu memberikan informasi dan biografi maksimal dari Blackpink, girlband K-pop papan atas. Namun, film ini didominasi dengan materi bahagia dan kesuksesan Blackpink saja. Tidak terlalu banyak mengungkap masa-masa sulit dari karir Blackpink.

Padahal kita tahu girlband ini sempat berada di masa-masa yang cukup sulit. Padahal mengungkapkan titik terendah dalam karir mereka tak akan menimbulkan citra yang buruk, namun menunjukan perjalanan mereka yang juga berbatu dan sama sulitnya dengan orang lain. Justru dengan hanya memperlihatkan prestasi dan kesuksesan membuat film ini seperti usaha pencitraan Blackpink semata untuk penonton secara umum.

Blackpink: Light Up the Sky masih kurang informatif dan mencuri perhatian bagi penonton secara umum. Sepertinya film ini memiliki segmentasi umum, dengan tujuan mengundang penggemar baru bagi Blackpink. Namun, jika film ini memiliki segmentasi khusus BLINK, film ini juga tidak terlalu banyak memberikan informasi baru.

BLINK pasti sudah tahu Jennie sebetulnya sosok yang pemalu lepas dari persona panggungnya yang powerful, bahwa Lisa lihai menari, Rosé memiliki sense of music yang tinggi, dan Jisoo punya bakat berakting (fakta ini bahkan tidak disebutkan sekalipun dalam film dokumenter ini). Bahkan reality show Blackpink lebih informatif dan intim dari film dokumenter ini. Light Up The Sky kurang mengeksplorasi potensi sesungguhnya dari Blackpink untuk penonton secara umum dan kurang mendalam untuk penggemar Blackpink sendiri.

Lost in Translation & Her: Kesepian dan Perpisahan dari Dua Perspektif

Film

Siksa Kubur & Badarawuhi di Desa Penari: Rayakan Lebaran dengan Film Horor Lokal

Entertainment

Monkey Man Monkey Man

Film & Serial Terbaru April 2024

Cultura Lists

Perfect Days Perfect Days

Perfect Days: Slow Living & Komorebi

Entertainment

Connect