Connect with us
Bird Review

Film

Bird Review: Karya Emosional dan Realis Andrea Arnold

Menggabungkan realisme sosial dengan unsur magis.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

‘Bird’ (2024) adalah film drama coming-of-age terbaru karya Andrea Arnold, seorang sutradara terkenal dengan pendekatan realistis yang intens. Film ini berlatar di pinggiran Kent, Inggris, dan menggambarkan kehidupan Bailey, seorang gadis 12 tahun yang diperankan oleh Nykiya Adams. Bailey tinggal bersama ayahnya, Bug (Barry Keoghan), di sebuah tempat tinggal yang tidak layak dan penuh dengan kekacauan​

Cerita ‘Bird’ mengikuti perjuangan Bailey dalam lingkungan yang keras dan kacau, di mana ayahnya sibuk dengan proyek-proyek aneh, seperti mengumpulkan racun dari kodok untuk mendanai pernikahannya. Ketidakstabilan keluarganya diperparah oleh pengaruh kekerasan dan kemiskinan. Di tengah kekacauan itu, Bailey bertemu dengan sosok misterius bernama Bird (Franz Rogowski), yang menjadi pelarian emosional dan simbol harapan baginya​.

Arnold menggabungkan elemen realisme sosial dengan sentuhan magis, memberikan film ini keseimbangan antara kekelaman dan keindahan. Tema kebebasan dan pelarian tercermin melalui simbol burung, melambangkan keinginan Bailey untuk melarikan diri dari hidup yang penuh ketidakpastian​.

Bird Review

Nykiya Adams tampil luar biasa dalam debutnya, menghadirkan peran Bailey dengan kesan yang sangat alami dan emosional. Barry Keoghan memainkan karakter Bug dengan kesan eksentrik, menciptakan momen yang menyedihkan dan absurd di saat yang sama. Keoghan dengan piawai menggambarkan ayah yang penuh kasih namun tak bertanggung jawab​.

Franz Rogowski, sebagai Bird, membawa kedalaman emosional yang menambah lapisan makna pada hubungan unik yang terjalin antara karakternya dan Bailey.

Sinematografi ‘Bird’ menonjol dengan visual yang indah, menggabungkan lanskap urban brutal dengan pemandangan alam terbuka yang kontras. Arnold menggunakan estetika kasar untuk menggambarkan kehidupan yang sulit, sementara suasana pedesaan menambahkan elemen ketenangan dan pelarian yang dicari Bailey. Pendekatan visual ini mendukung narasi dengan efektif, menciptakan suasana yang menekankan dualitas antara harapan dan keputusasaan​.

Naskah karya Arnold kaya akan dialog natural dan penggambaran karakter yang kuat. Beberapa kritik mungkin diarahkan pada alur yang tampak melompat-lompat di beberapa bagian, tetapi sentuhan magis dan pengembangan karakter yang mendalam membantu mempertahankan daya tarik film ini. Meski cerita terkadang tampak di ambang keterpurukan, ada momen-momen reflektif yang memberi jeda emosional bagi penonton​.

Film ini memberikan pesan yang kuat tentang ketahanan dan pentingnya menemukan harapan di tengah kesulitan. Bailey, dengan segala keterbatasannya, menunjukkan bahwa kekuatan bisa datang dari hubungan yang tak terduga dan keinginan untuk tetap bermimpi. ‘Bird’ mengingatkan kita bahwa meskipun hidup bisa sangat berat, ada momen-momen kecil yang dapat memberikan makna dan penghiburan​.

Film ini menggabungkan realisme sosial dengan unsur magis, menampilkan performa brilian dari para pemainnya, khususnya Nykiya Adams dan Barry Keoghan. Andrea Arnold berhasil menciptakan cerita yang menyentuh dan relevan, meski dengan beberapa kekurangan dalam alur yang tidak selalu mulus.

Look Back Review Look Back Review

Look Back Review: Nostalgia & Tragedi

Film

Conclave review Conclave review

Conclave Review – Drama Intrik di Balik Pemilihan Paus

Film

We Live in Time We Live in Time

We Live in Time Review: Perjuangan Pasangan Melawan Kanker & Waktu

Film

Auditorium ScreenX Terbesar Kedua di Dunia Hadir di CGV Cinemas Indonesia dengan Teknologi Dolby Atmos Auditorium ScreenX Terbesar Kedua di Dunia Hadir di CGV Cinemas Indonesia dengan Teknologi Dolby Atmos

Auditorium ScreenX Terbesar Kedua di Dunia Hadir di Indonesia

Entertainment

Advertisement Drip Bag Coffee
Connect