Connect with us
temper trap
Photo via musicfeeds.com.au

Cultura Lists

Best Songs of The Temper Trap

Sajikan lagu-lagu alternative rock yang menghipnotis dengan komposisi repetitif nan adiktif.

The Temper Trap merupakan band alternative rock asal Australia. Beranggotakan Dougy Mandagi sebagai vokalis berdarah Indonesia, kemudian Jonathon Aherne, Toby Dundas, dan Joseph Greer.

Merupakan salah satu band rock yang debut pada era 2000-an melalui single “Sweet Disposition”, The Temper Trap masih termasuk salah satu band rock yang cukup underrated pada masanya.

Identik dengan komposisi musik alternatif yang repetitif, setiap lagu dari The Temper Trap tak pernah membosankan dan tidak lekang oleh waktu. Mari dengarkan lagu-lagu terbaik The Temper Trap yang mampu menimbulkan perasaan cozy di musim hujan.

Sweet Disposition

Meski belum mengenal The Temper Trap, dijamin kita semua sangat familiar dengan lagu “Sweet Disposition”. Lagu satu ini banyak digunakan untuk berbagai iklan brand yang cukup besar karena musiknya yang catchy dan menghipnotis dengan komposisi bass-nya yang “sejuk”.

Lagu ini juga semakin terkenal setelah menjadi soundtrack dari film romansa, “500 Days of Summer”. “Sweet Disposition” merupakan lagu romantis yang menjadi single utama untuk album debut The Temper Trap, “Conditions” (2009).

Love Lost

Masih dari album “Conditions”, “Love Lost” merupakan salah satu lagu terbaik dari The Temper Trap yang patut didengarkan. Memiliki gaya komposisi yang tak jauh berbeda dengan “Sweet Disposition”, lagu satu ini memancarkan vibe yang lebih suram namun tetap hangat dengan liriknya yang romantis tentang harapan akan kesempatan kedua dalam menjalani hubungan cinta.

Buat penggemar lagu-lagu alternative rock repetitif dan menghanyutkan, dijamin akan menyukai “Love Lost” dengan komposisi nadanya yang adiktif. It’s a low-key catchy song.

Soldier On

Salah satu keunggulan dari racikan musik The Temper Trap adalah formula alternatif repetitifnya yang membuat pendengarnya ketagihan. “Soldier On” merupakan salah satu dengan intro yang cukup berbeda dengan komposisi gitar slow rock, mengiringi suara falsetto khas dari Dougy Mandagi.

Lagu ini memiliki komposisi dengan progres yang bertahap, dengan elemen instrumen dan ketukan yang berubah menuju klimaks lagu. “Soldier On” juga menjadi salah satu lagu yang menonjolkan kualitas vokal Dougy.

Resurrection

“Resurrection” akan menjadi track yang membangkitkan jiwa alternatif rock kita. Pola komposisinya cukup serupa dengan “Soldier On”, namun lebih up beat dan nge-rock. Dibuka dengan bass, transisi drum yang secara bertahap semakin riuh akan membuat kita memuja The Temper Trap dengan mengikuti liriknya yang repetitif bagaikan mantra untuk berserah. Meski bukan lagu religi, kita akan merasa seperti penggemar musik alternatif yang “religius”.

Need Your Love

Memperdengarkan warna musik yang berbeda, “Need Your Love” merupakan single dari album kedua self-titled dengan aransemen alternative yang sedikit nge-pop. Jelas memberikan rasa yang baru dari The Temper Trap yang terasa lebih fresh. Mulai dari komposisi ketukan yang yang tak lagi repetitif dan minimalis. Instrumen drum menjadi elemen yang menjadi statement dalam komposisi “Need Your Love”.

Rabbit Hole

Tak terlalu banyak berinovasi dengan nada pop yang fresh, pada akhirnya tetap ada track-track khas The Temper Trap, salah satunya “Rabbit Hole”. Lagu ini dibuka dengan instrumen gitar akustik yang suram. Kemudian diakselerasi dengan gitar elektrik dan drum menuju verse terakhir. Sesuai dengan judulnya, mendengarkan lagu ini secara perlahan akan membawa kita hanyut dalam lubang kelinci yang psychedelic.

London’s Burning

Rasakan bara rock dalam album ini ketika mendengarkan track “London’s Burning”. Lagu ini dibuka dengan footage suara interview dari demo di London yang terjadi pada 2011. “London’s Burning” merupakan lagu tentang pemuda di bawah perundungan oleh sistem. Kemudian menimbulkan sikap marah, nihilism, dan kecenderungan memberontak. Ide lirik tersebut kemudian dikemas dengan aransemen musik rock alternatif yang menggebu-gebu.

Fall Together

“Fall Together” menjadi single dari album ketiga, “Thick as Thieves” (2016). “Fall Together” memiliki konsep aransemen yang lebih kental dengan nuansa indie rock. Dengan beberapa elemen elektro pada aransemennya yang sedang populer di era tersebut. Lagu ini terdengar sedikit berbeda dengan pola yang sering digunakan oleh The Temper Trap, karena dalam proses produksinya melibatkan produser di luar band. “Fall Together” memiliki chorus yang catchy sebagai lagu rock indie.

Lost

Jika “Fall Together” adalah “Sweet Disposition”-nya album ketiga, maka “Lost” terasa seperti “Love Lost”. Merupakan lagu cinta juga, “Lost” memiliki lirik romantis yang mengajak pasangan kita untuk “kabur” dan meninggalkan segala hal yang menghalangi cinta kita. Dengan aransemen musik rock alternatif yang sederhana, lagu ini bisa jadi merupakan salah satu yang paling romantis dalam discography The Temper Trap.

Riverina

“Riverina” bisa dikategorikan sebagai lagu road trip. Tipikal lagu alternatif yang nyaman untuk didengarkan saat sedang dalam perjalanan atau traveling. Riverina sendiri merupakan nama dari sebuah lokasi di Australia, namun The Temper Trap belum pernah menyebutkan apakah nama tersebut yang menjadi referensi dalam lagu ini.

Sesuai dengan liriknya, ‘how you saved me on the radio’, lagu rock satu ini memang radio friendly-kind-of-song. “Riverina” memiliki nuansa musik rock alternatif yang bright.

Declan McKenna: What Happened to the Beach? Declan McKenna: What Happened to the Beach?

Declan McKenna: What Happened to the Beach? Album Review

Music

Ariana Grande: Eternal Sunshine Ariana Grande: Eternal Sunshine

Ariana Grande: Eternal Sunshine Album Review

Music

Monkey Man Monkey Man

Film & Serial Terbaru April 2024

Cultura Lists

Java Jazz Festival 2024: Embracing Unity Through Music

Entertainment

Connect