Connect with us
Arctic Monkeys: Tranquility Base Hotel & Casino

Music

Arctic Monkeys: Tranquility Base Hotel & Casino Album Review

Pendewasaan secara musikal dalam album paling eksperimental oleh Arctic Monkeys.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

Beberapa dari kita mungkin tidak siap ketika “Tranquility Base Hotel & Casino” oleh Arctic Monkeys rilis pada 2018 silam. Ketika “Favourite Worst Nightmare” tampak seperti puncak karir dari band asal Sheffield, Inggris ini pada 2007 (layaknya band-band satu angkatan yang merilis album-album terbaik mereka pada era 2000an), “AM” rilis pada 2013, menciptakan demam Arctic Monkeys dengan hits single mereka ‘Do I Wanna Know’.

Album tersebut sangat sukses pada poin ketika ‘Tranquility Base Hotel’ diumumkan sebagai album keenam Alex Turner dan kawan-kawan, banyak dari kita memiliki ekspektasi akan ‘AM Part 2’.

Terkadang, sesuatu terdengar tidak bagus bukan karena hal tersebut tidak bagus, namun karena tidak sesuai dengan ekspektasi kita. Ketika kita berekspektasi akan musik rock n’ roll dinamis dan ganas, Arctic Monkeys justru membawakan album konsep tentang hotel dan casino di bulan diiringi alunan lounge music dan space age pop. Membuat album ini menuai ulasan yang bervariasi.

Tak sedikit media yang memberikan penilaian positif pada album eksperimental ini, namun banyak juga penggemar yang kehilangan antusiasme akan perubahan alur perkembangan musik band favorit mereka. Namun, coba kembali dengarkan ‘Tranquility Base Hotel’ yang mulai relevan dengan era 2020an dan beri apresiasi lebih pada peningkatan vokal yang diusahakan oleh Alex Turner pada album ini.

The Gist:

Album Arctic Monkeys satu ini hendak membawa pendengarnya dalam perjalanan kosmik menuju Tranquility Base Hotel & Casino (yang art exteriornya di jadikan album art cover), resor fiktif di bulan yang menjadi latar belakang dari momen introspektif dan syair futuristik yang di tulis oleh Alex Turner. ‘Tranquility Base Hotel’ merupakan album konsep yang tidak memiliki plot linear atau karakter tertentu sebagai protagonis dalam ceritanya.

Album ini patut dikategorikan sebagai album konsep karena Arctic Monkeys bermain dengan latar lokasi fiktif ciptaan mereka. Bagaimana lagu seperti ‘Four Out of Five’ menjadi semacam salam penyambut sekaligus iklan untuk hotel tersebut, begitu juga title song yang juga ada dalam tracklist.

Bersantai di Tranquility Base Hotel akan terasa seperti staycation yang reflektif dan penuh momen instrospektif dalam kesendirian. Bisa jadi waktu santai yang menenangkan, namun juga menimbulkan rasa kesepian yang uncanny secara bersamaan. Ini mengapa album ini terdengar lebih relatable ketika masa pandemi tiba. Selain itu, album ini juga penuh dengan lamunan dan opini Alex Turner seputar budaya konsumtif, perkembangan teknologi modern, hingga potensi peradaban futuristik.

Sound Vibes:

“Tranquility Base Hotel & Casino” menyajikan aransemen musik dengan estetika retro-futuristik yang terinspirasi dari musik-musik ambience lounge yang mewah. Permainan gitar Turner dan Jamie Cook tidak sedinamis biasanya, namun tetap penuh liukan melodi yang menawan, hanya saja lebih banyak jeda, yang kemudian memberikan ruang untuk instrumen piano hingga string yang mewah dan berkelas. Perubahan utama yang paling signifikan dan tidak sedikit membuat penggemar kecewa adalah gebukan drum Matt Helders yang jauh lebih lambat dan jinak.

Padahal tak semua yang bagus dari Arctic Monkeys harus kencang, cepat, dan menggebuh-gebuh. Tidak menyalahkan juga penikmat musik yang membutuhkan waktu atau sama sekali menentang kehadiran dari album ini. Namun, secara objektif, banyak peningkatan konsep dan kemampuan teknikal dalam album ini yang patut mendapatkan apresiasi lebih.

Pertama, setiap kompoisis lagu dengan tempo yang diperlambat mampu menjadi showcase peningkatan vokal dari Alex Turner. Kita bisa mendengar perkembangan vokal Turner terus mengalami peningkatan. Ketika kita mengira “AM” adalah puncak dari kualitas vokalnya, album ini menjadi bukti bahwa Turner terus berusaha melampaui kemampuannya sendiri.

Kedua, pada album-album sebelumnya, Matt Helders, Jamie Cook, dan Nick O’Malley masing-masing memiliki momennya dalam unjuk aksi dengan instrumen mereka yang kencang dan lantang. Namun berbeda dengan album ini dimana mereka lebih memilih showcase skala micro, bukan menyajikan drum break yang kencang, atau bassline yang ikonik, namun bagaimana merangkai satu komposisi musik yang saling melengkapi secara kohesif. Menciptakan lagu-lagu dengan instrumen yang terasa kaya dan dewasa.

Best Tracks:

‘Four Out of Five’ dan album title track masih merupakan dua single utama yang bisa dikategorikan paling catchy dengan hook-nya. Kedua track ini juga kurang lebih memiliki konsep aransemen yang serupa serta secara langsung memuat konten seputar ‘Tranquility Base Hotel’. Ibarat ‘Four Out of Five’ adalah lagu yang mengundang pendengar, ‘Tranquility Base Hotel & Casino’ adalah track yang membuat kita singgah.

Buat yang merindukan nuansa rock n’ roll sensual dan maskulin dari Arctic Monkey, ‘Batphone’ merupakan salah satu yang paling mendekati vibe tersebut dalam album ini. Dalam lagu ini Alex Turner menyampaikan pandangannya tentang media sosial dan bagaimana teknologi mempengaruhi cara kita berkomunikasi. Menarik bahwa Turner sendiri tidak aktif menggunakan media sosial selain untuk promosi musik.

‘The Ultracheese’ merupakan lagu penutup album dengan aransemen slowdance-ballad yang lembut dan elegan. Mengingatkan kita pada hits lama Arctic Monkeys, ‘Cornerstone’ bedanya kali ini Turner menyanyi dan bermain piano di suatu bar di bulan. Turner juga mengakui bahwa lagu seperti ini adalah default-nya ketika sedang bermusik. Lagu yang membuat kita merasakan nostalgia, karena lagu ini mengandung emosi Turner sebagai rock star yang merasa terisolasi ketika tinggal di Los Angeles, atau bulan dalam skenario ini.

Pada akhirnya, “Tranquility Base Hotel & Casino” merupakan deklarasi artistik dari Arctic Monkeys yang ternyata memiliki semangat akan perubahan dan menerobosan batasan akan ekspektasi mainstream yang diberikan pada mereka oleh penikmat musik secara luas. Arctic Monkeys tak takut untuk mengubah haluan musik mereka sekalipun harus sampai meluncur ke bulan.

Ada banyak peningkatan musikal dan kemampuan teknikal yang ditunjukan dalam album ini yang patut diapresiasi. Album dengan cita rasa anggur, yang semakin lama semakin nikmat dan semakin memikat pendengarnya seiring kita beranjak dewasa dan memahami poin dari pesan Alex Turner yang ia tuangkan dalam album ini. “Tranquility Base Hotel & Casino” memang empat bintang dari lima.

Declan McKenna: What Happened to the Beach? Declan McKenna: What Happened to the Beach?

Declan McKenna: What Happened to the Beach? Album Review

Music

Ariana Grande: Eternal Sunshine Ariana Grande: Eternal Sunshine

Ariana Grande: Eternal Sunshine Album Review

Music

Java Jazz Festival 2024: Embracing Unity Through Music

Entertainment

Green Day: Saviors Album Review

Music

Connect