“Mission: Impossible” telah menjadi salah satu franchise laga terpopuler selama 27 tahun sejak rilis pada 1996 silam. Berawal dari serial televisi pada awal 1960an, Tom Cruise telah mengambil alih sebagai aktor yang meng-carry seri film ini sebagai agen Ethan Hunt.
Ethan Hunt adalah agen terbaik Impossible Mission Force (IMF) yang kerap terlibat dalam petualangan menegangkan yang berpusat pada mengagalkan musuh-musuh yang bertekad menciptakan kekacauan skala international. Menjadi salah satu trait yang membuat film ini kerap mengajak penoton keliling dunia sebagai latar lokasi yang variatif dan mempesona, mulai dari Shanghai hingga Dubai.
Seperti seri film action pada umumnya, kesuksesan selalu dilihat dari bagaimana skala produksi mereka semakin besar, hal tersebut yang secara konsisten dicapai oleh “Mission: Impossible”. Terutama adegan stunt-nya yang semakin berbahaya dengan latar lokasi yang semakin memukau.
Film ini selalu berusaha menandingin rekor yang telah mereka ciptakan sendiri. Berikut ranking keenam film “Mission: Impossible”, dari film pertama hingga ‘Fallout’, dari yang terlemah hingga yang terbaik versi Cultura.
View this post on Instagram
6. Mission: Impossible II (2000)
Sebetulnya cukup sulit untuk melabeli seri ‘terburuk’ dalam franchise ini, namun “Mission: Impossible II” bisa dikategorikan sebagai yang terlemah, namun bukan film action yang buruk. Plotnya mengikuti perjalanan Ethan Hunt dalam mencegah seorang mantan IMF melepaskan senjata biologis mematikan yang mampu menyebabkan kekacauan besar.
Sedikit isu dalam sekuel ini adalah directing ke arah laga yang lebih mendominasi, kemudian meninggalkan elemen spionase dan nuansa thriller yang juga menjadi ciri khas dalam naskah film laga ini. MIII disutradarai oleh John Woo.
5. Mission: Impossible (1996)
Meski berada di ranking kelima, film debut pada 1996 ini merupakan seri pertama yang membentuk pondasi kuat. Premis dari film pertama adalah Ethan Hunt menghadapi tuduhan dari CIA sebagai pengkhianatan dalam ‘sistem’. Membawa kita plot klasik protagonis yang berusaha mengembalikan reputasinya, membuktikan bahwa ia tidak bersalah, sembari menemukan penjahat sesungguhnya.
Sebagai film debut, film ini memiliki skala yang lebih kecil dibandingkan dengan keenam film lainnya. Namun di bawah arahan Brian De Palma, film ini tetap seru dengan menyajikan perpaduan sempurna antara sekuen laga tanpa melupakan plot thriller spionase yang menjadi ciri khas dari seri laga ini.
4. Mission: Impossible – Rouge Nation (2015)
‘Rouge Nation’ sebagai film kelima dari seri ini adalah film dengan sekuen petualangan aksi yang memuaskan. Disutradarai oleh Christopher McQuarrie, seri ini menjadi level berikutnya dimana “Mission: Impossible” mengaplikasikan produksi film laga penuh teknik skala besar.
‘Rouge Nation’ juga menjadi seri dengan aksi stunt Tom Cruise terikonik, yaitu melompat ke sisi samping pesawat yang lepas landas hingga ketinggian 1.524 km.
Plot dari ‘Rouge Nation’ adalah mengikuti Ethan Hunt bersama timnya dalam menghadapi organisasi bernama The Syndicate yang bisa menjadi akhir dari IMF. Tak hanya aksi laganya yang seru, kualitas naskah juga masih dipertahankan kualitasnya dalam seri ini.
3. Mission: Impossible III (2006)
J.J. Abrams membawa gaya flashy khasnya lengkap dengan arahan lighting-nya dalam “Mission: Impossible III”. Hasilnya adalah film ketiga yang sukses. Instalment ke-3 ini adalah film yang penuh aksi dinamis dan kekacauan yang memacu adrenalin, dengan plot Ethan Hunt yang bekerja sama dengan tim baru untuk menjatuhkan seorang pedagang senjata berbahaya, Owen Davian.
“Mission: Impossible III” menyajikan perpaduan sempurna antara laga, thriller spionase, dan elemen emosional dengan terlibatnya Julia (Michelle Monaghan), istri Ethan. Phillip Seymour Hoffman sebagai Davian merupakan salah satu villain terbaik dalam franchise ini. Kesuksesan ini telah membawa standar seri laga ini ke level selanjutnya.
2. Mission: Impossible – Fallout (2018)
Menjadi seri terakhir sebelum ‘Dead Reckoning Part One’, ‘Fallout’ kembali dengan plot klasik, dimana ia bersama timnya harus membuktikan bahwa mereka bukan pihak yang bertanggung jawab atas kekacauan besar yang terjadi. Elemen thriller dalam seri ini juga sangat kuat dengan adanya pengkhianatan dan pihak-pihak dengan kedok tidak terduga sebagai twist dalam naskah.
Dalam film ini, Tom Cruise menjadi aktor pertama yang melakukan HALO jump di depan kamera. Adegan ia melakukan lompatan dari pesawat menuju gedung diciptakan dengan pengambilan gambar real-time.
Bukan hanya Tom Cruise, apreasiasi juga untuk cameran yang ikut melakukan lompatan dan mendapatkan footage yang sinematik sembari melayang di ketinggian yang tak terbayangkan.
1. Mission: Impossible – Ghost Protocol (2011)
Transisi dari film ketiga menuju keempat merupakan momen pembuktian terpenting dari suatu franchise. Ada yang sukses sebagai trilogy, kemudian mengalami penurunan kualitas menuju jika berlanjut lebih dari itu. Namun “Mission: Impossible – Ghost Protocol” menjadi deklarasi kemana seri laga ini akan berkembang setelah film ketiganya. Dari sinilah kita bisa melihat bagaimana skala dari franchise ini terus mengalami perkembangan.
Setelah dituduh bertanggung jawab atas ledakan yang terjadi di Kremlin, Ethan bersama timnya melawan waktu untuk menangkap pelaku sesungguhnya untuk mengembalikan reputasi IMF. Urgensi dan thriller dalam ‘Ghost Protocol’ terasa lebih dinamis. Dimana non-official tim terbentuk, hingga berbagai misi yang harus dieksekusi oleh tim tanpa dukungan dari pusat.
Keseruan akan ancaman tanpa backup menghadirkan adrenalin yang menyakinkan pada penonton. Mengandalkan kenalan Ethan di luar IMF, hingga improvisasi dengan gadget-gadget yang tidak sempurna. Adegan stunt Tom Cruise memajat Burj Khalifa hingga ketinggian 827,8 m dengan alat pengaman minim menjadi salah satu stunt terikonik yang aktor ini lakukan.