AleXa rilis single terbaru bertajuk ‘Villain’ sebagai rangkaian pre-release mini album keduanya, “Decoherence”. Pada April 2020 kemarin, penyanyi K-pop solo ini telah merilis mini album pertama berjudul “Do Or Die”.
Mulai dari debut dengan single ‘Bomb’, Alexa telah tampil dengan konsep cyborg yang futuristik, diaplikasikan baik secara visual dan musik dengan aransemen yang didominasi dengan musik Pop, Electro, dan EDM. ‘Villain’ masih membawakan konsep yang sama namun dengan konsep musik yang sedikit berbeda.
‘Bomb’ dan ‘Do Or Die’ memiliki komposisi musik Pop dengan sentuhan Latin, ditambah chorus dan banger yang catchy. Sementara ‘Villain’ lebih dominan dengan aransemen musik EDM dan Trap.
Track ini diproduseri oleh 8PEX dan Megan Lee, yang sebelumnya juga pernah mengkomposisi musik untuk EXO dan Lee Hi. “Dinamika dan ledakan amarah pada ‘Villain’ akan meningkatkan sisi artistik AleXa dan aksen visualnya yang edgy”, ungkap 8PEX dan Megan Lee dilansir dari Kpopmap.
Materi musik yang disuguhkan memang berbeda dari kedua single utama AleXa yang lebih otentik. Namun, ‘Villain’ merupakan track dengan pola yang sudah diadaptasi oleh banyak idol atau grup K-pop lainnya. Persona badass bad girl sudah menjadi salah satu konsep mainstream dalam industri musik ini.
‘Villain’ dibuka dengan aransemen instrumen brass megah berpadu dengan beat snare yang sudah terlalu sering kita dengar pada banyak lagu Pop. Memasuki chorus, instrumen brass yang serupa disematkan kembali, berpadu dengan beat Trap dan Dubstep.
Secara keseluruhan, aransemen yang dihadirkan terasa patah, mulai dari pembuka, verse dan chorus, hingga penutup. ‘Villain’ hanya mengeksploitasi ilusi aransemen musik yang terkesan meledak dan ‘wah’, namun tidak kohesif.
Seakan memberikan pembelaan, ZB Label menyatakan track terbaru AleXa kali ini ingin mengeksplorasi sisi lain dari penyanyi tersebut. “Pada babak kisah AleXa multiverse kali ini diciptakan untuk memperlihatkan talenta AleXa yang serba bisa, serta mengeksplorasi komplikasi karakternya dengan penghargaan pada pahlawan yang jahat”, ungkap Angelina Foss dari ZB Label.
Keseluruhan konsep AleXa sebagai cyborg dan dunianya yang bertema futuristic cyberpunk memang patut diacungi jempol. Hal inilah yang membuat AleXa tampil beda dari idol lainnya dalam industri K-pop.
Namun, justru AleXa lebih eksploratif pada awal kemunculannya jika dibandingkan dengan project comeback kali ini. Meski konsep gaya dan fashion AleXa masih tetap on point, koreografi yang dihadirkan tidak terlalu lincah dan teknikal seperti pada koreografi ‘Bomb’ yang jelas sekali terlihat tingkat kesulitannya.
Kita nantikan saja karya berikutnya dari AleXa melalui album terbarunya, “Decoherence” yang masih belum dikonfirmasi tanggal rilisnya.