Aldibrian kembali merilis single terbaru bertajuk “Cinta Segitiga”. Sesuai dengan judulnya, lagu ini mengandung kisah cinta segitiga dimana seseorang sedang mendukung sahabatnya yang patah hati karena hubungan dengan kekasihnya yang pelik.
Dari rasa peduli, timbul rasa cinta yang dengan harapan sahabatnya tersebut memilih dirinya daripada kekasih yang menyakiti. Namun sayangnya sang sahabat lebih memilih kekasihnya pada akhir kisah.
“Cinta Segitiga” memiliki materi lirik yang easy listening dan mudah dipahami. Bahasa sehari-hari yang casual diaplikasikan dalam penulisan lirik lagu ini. Pemilihan kata yang sederhana membuat lagu ini jadi relevan bagi beberapa pendengar, namun ada beberapa bagian tidak mengandung rima dan jadi terdengar mengganjal, terlalu casual untuk sebuah lagu yang seharusnya memiliki nilai estetika dalam rangkaian liriknya. Terutama lagu “Cinta Segitiga” ini merupakan lagu ballad.
Dalam segi aransemen musik, single Aldibrian dari album ‘Perahu Cinta’ ini sebaliknya dirangkai dengan komposisi dengan flow yang dapat dinikmati. Masih menganut genre R&B Pop dengan tema percintaan, ada berbagai layer yang terus bertambah seiring berjalannya lagu.
Diawali dengan komposisi yang sederhana dengan tempo ballad yang konsisten dipertahankan hingga akhir lagu. Instrumen drum dan gitar ditambahkan setelah melalui chorus dilewati, dengan suara choir sebagai pemanis. Mendekati akhir lagu, ada kenaikan nada untuk memberikan unsur climax dengan sedikit improvisasi vokal dari Aldibrian.
Aldibrian membawakan lagu dengan directing vokal yang sederhana, tidak ada banyak improvisasi atau pertunjukan dengan nada tinggi. Namun, pilihan tersebut membuat lagu ini memiliki atmosfer tenang dan elegan yang pas.
Secara keseluruhan, Cinta Segitiga memiliki konsep dan materi yang sudah lama meski memiliki eksekusi produksi yang sudah sesuai dengan standar rekaman musik profesional. Namun, cukup menimbulkan perasaan melankolis dan nostalgia bagi penikmat musik pecinta genre R&B.