Disfungsi keluarga adalah situasi dalam keluarga dengan gaya hidup yang tidak sesuai dengan standar berkeluarga pada umumnya. Bisa terjadi kekerasan pada anak, hubungan orangtua yang tidak harmonis, atau metode membesarkan anak yang orthodox.
Pada akhirnya menimbulkan persepsi pada anak bahwa hal tersebut adalah sesuatu yang “normal”. Topik yang spesifik ini kerap diangkat menjadi naskah film drama keluarga.
Keluarga disfungsional memang bukan contoh sempurna untuk membina keluarga, namun kesalahan mereka bisa menjadi inspirasi bagi kita agar lebih peka, atau sekadar hiburan di waktu luang. Berikut sederet film tentang keluarga disfungsional dari berbagai genre.
Captain Fantastic (2016)
Setiap orang tua memiliki metodenya masing-masing dalam mendidik anak, mulai dari yang konservatif, hingga metode yang lebih “unorthodox” seperti yang dilakukan oleh Ben dan Leslie dalam “Captain Fantastic”.
Selama bertahun-tahun keduanya memilih untuk membawa kelima anak mereka dari kehidupan modern. Kembali ke alam. Namun, ketika Leslie meninggal, Ben mau tak mau mengajak anak mereka untuk menghadapi dunia yang sesungguhnya. Membuat Ben mulai mempertanyakan cinta serta caranya selama ini dalam membesarkan anak-anaknya.
Little Miss Sunshine (2006)
“Little Miss Sunshine” merupakan film keluarga dengan plot road trip, dimana keluarga Hoover hendak mengantar anak perempuan mereka untuk mengikuti kontes kecantikan di luar kota. Membawa rombongan besar keluarga, dengan kakek yang vulgar, paman yang depresi, dan seorang laki-laki remaja yang bercita-cita sebagai tentara, perjalanan keluarga Hoover mengalami banyak momen “menarik” yang seru untuk disimak.
Death at a Funeral (2007)
Buat kita penggemar film black comedy dan tidak keberatan dengan cerita yang isinya kesialan demi kesialan, “Death at a Funeral” bisa menjadi tontonan yang seru. Ketika seorang ayah meninggal, semua keluarga dan anak-anaknya bertemu di rumah duka. Namun, momen yang duka tersebut berubah menjadi ajang eksploitasi keluarga disfungsional dengan masalah kehidupan masing-masing.
Beda dari film keluarga Hollywood bergenre komedi yang ‘bright’, “Death at a Funeral” yang disutradarai oleh Frank Oz ini terasa sangat ‘Inggris’ sekali dengan segala selera humor yang suram.
What’s Eating Gilbert Grape (1993)
Buat kita penggemar Johnny Depp dan Leonardo DiCaprio, wajib nonton “What’s Eating Gilbert Grape”. Film drama era 90-an ini menjadi salah satu filmografi terbaik dari dua aktor yang masih muda saat itu. Johnny Depp berperan sebagai Gilbert, seorang kakak tertua yang harus berjuang setiap hari merawat keluarganya, dengan seorang ibu yang depresi dan mengidap obesitas, belum lagi mengontrol adiknya, Arnie dengan keterbelakangan mental.
Selain bisa melihat penampilan akting yang mengagumkan, film keluarga ini juga mengandung banyak emosi dan cinta yang tidak biasa, menciptakan film drama klasik yang tidak sesederhana kelihatannya, serta berkesan.
The Royal Tenenbaums (2001)
Satu lagi film bertema reuni keluarga dikarenakan seorang ayah yang meninggal adalah “The Royal Tenenbaums” dari sutradara Wes Anderson. Bercerita tentang tiga bersaudara yang sukses dalam kehidupan masing-masing, namun tidak memiliki hubungan yang dekat.
Film keluarga satu ini mampu menampilkan visual yang artistik, berpadu dengan musik latar yang serasi. Menciptakan sebuah film keluarga disfungsional yang quirky, dimana setiap aspek dalam film ini saling melengkapi satu sama lain.
American Beauty (1999)
Salah satu film ikonik dari Hollywood, “American Beauty” juga termasuk film dengan cerita tentang keluarga yang runyam. Kesuksesan nyatanya tak cukup untuk membuat seorang pria merasa puas dalam kehidupan, hal tersebut terjadi pada Lester Burnham. Diam-diam jatuh dalam lembah depresi, hidupnya semakin rumit ketika Ia tertarik dengan teman anaknya, Angela.
Mother (2020)
Kalau kata orang, tidak ada ibu yang tidak mencintai anaknya, namun tak sedikit yang salah dalam menunjukan rasa cintanya. Film drama Jepang, “Mother” merupakan contoh kisah hubungan toxic yang terjadi antara ibu dan anaknya.
Dengan gaya film yang suram dan depresif, “Mother” akan membawa kita pengalaman yang mungkin tidak banyak kita alami secara langsung. Sangat menarik melihat tumbuh kembang anak yang didefinisikan sebagai “normal” dalam dunia mereka, namun tidak bagi kita yang tumbuh besar di keluarga konvensional.
The Others (2001)
Jika sedang mencari film keluarga bertema horor yang lebih suram lagi, “The Others” sebetulnya cukup memenuhi kriteria sebagai film dengan keluarga disfungsional di dalamnya. Meski sebetulnya film ini tidak sering kita temukan di media dalam daftar tema ini.
Dibintangi oleh Nicole Kidman sebagai ibu dari dua anak yang tidak bisa terpapar matahari, Ia terjebak di mansion besar sambil menunggu suami yang tak kunjung pulang dari perang. Peran Nicole sebagai ibu dalam kisah ini memiliki kompleksitas emosi yang patut disimak, film ini lebih dari sekadar film horor dengan twist.
Happiest Season (2020)
Mulai memasuki nuansa akhir tahun dengan perayaan Natal, “Happiest Season” merupakan film keluarga disfungsional dengan latar musim liburan yang hangat. Abby dan Harper adalah pasangan lesbian, keduanya akan menghabiskan liburan natal di rumah Harper, yang belum mengetahui bahwa anak perempuannya pecinta sesama gender. Membuat keduanya harus berpura-pura tak lebih dari teman, dimana tidak semudah yang mereka bayangkan.
Selain cerita romansa antara dua karakter utama, keluarga Harper adalah contoh dari keluarga disfungsional yang menarik untuk disimak.
Hillbilly Elegy (2020)
Merupakan drama keluarga yang mempertemukan tiga generasi, “Hillbilly Elegy” film keluarga disfungsional yang bisa kita stream di Netflix. Seorang mahasiswa lulusan hukum dihadapkan pada dua pilihan; pekerjaan impian atau kembali ke kampung halaman untuk membantu krisis keluarga.
Film ini mengandung konflik keluarga yang kompleks. Disambungkan dengan dilema pribadi seorang pemuda yang ingin membangun hidupnya sendiri, namun keluarga seakan menjadi beban yang mengikat dirinya.