Connect with us
O-Ren Ishii
O-Ren Ishii (Kill Bill)

Cultura Lists

10 Karakter Pendukung yang Patut Mendapatkan Filmnya Sendiri

Deretan karakter pendukung yang ingin kita kenal lebih dalam.

Pernahkah menemukan karakter pendukung dalam film yang bikin penasaran? Tak sedikit karakter-karakter tersebut memiliki penampilan atau penokohan yang tak kalah menarik dengan protagonis.

Tak semua karakter pendukung, Robin, sidekick Batman contohnya, sepertinya memang ditakdirkan untuk menjadi karakter pendukung. Ia tidak terlalu memiliki banyak kesempatan untuk bersinar karena Batman sudah sangat karismatik dan mencuri hati.

Begitu juga karakter pendukung keren dalam film teenlit seperti Janis Ian (Lizzy Caplan) dan Damian (Daniel Franzese) dalam “Mean Girls” (2004). Keduanya tak terelakan lebih asik dibandingkan dengan Cady maupun Regina George. Namun, layaknya anak keren yang bersembunyi dengan kegiatan keren mereka di lorong-lorong sekolah, Janis dan Damian memang bukan karakter pendukung yang kita inginkan filmnya sendiri.

Berikut ini beberapa karakter pendukung yang memiliki presentasi menarik sekaligus bikin penasaran, layak mendapatkan film spin off sendiri.

Haymitch Abernathy

Haymitch Abernathy

Haymitch Abernathy (The Hunger Games)

Haymitch Abernathy dikenal sebagai mentor dari Katniss Everdeen dan Peeta Mellark dalam “The Hunger Games” saga. Diperankan oleh Woody Harrelson, Haymitch lebih dari sekadar pria pemabuk dengan temperamen tinggi.

Meski awalnya menunjukan ketidakpedulian pada Katniss dan Peeta, ketika ada kesempatan untuk melakukan revolusi, Haymitch tak pikir panjang untuk mendukung Katniss, bekerja sama dengan banyak pihak lainnya.

Ada alasan mendalam yang membuat Haymitch sempat pesimis selama bertahun-tahun menjadi mentor, memilih untuk minum dan mabuk sebagai pelarian. Dalam bukunya sendiri ada sedikit porsi yang memperlihatkan rekaman Haymitch sebagai tribute dalam Hunger Games. Kisahnya menjadi mentor untuk pertama kalinya dan melihat banyak anak-anak dari Distrik 12 mati pastinya bisa menjadi bahan spin off yang dramatis.

Nigel Kipling

Nigel Kipling

Nigel Kipling (The Devil Wears Prada)

Nigel Kipling (diperankan oleh Stanley Tucci) adalah salah satu bawahan terpercaya Miranda Priestly dalam “The Devil Wears Prada”. Berbeda dengan karakter pendukung lainnya yang cenderung tidak peduli dengan protagonis, Andrea Sachs, Nigel merupakan rekan kerja yang menyadarkan Andrea dan bersemangat ketika bantuannya dibutuhkan.

Adapun satu dialog menarik yang Ia ucapkan, sneak peak tentang latar belakangnya; ‘This is a shining beacon of hope for, I don’t know, let’s say a young boy growing up in Rhode Island with six brothers, and pretending to go to soccer practice when he’s really going to sewing class and reading Runway under the covers at night with a flashlight’.

Sosok Nigel sebagai stereotip pria yang bekerja di dunia fashion bisa menjadi karakter yang relevan di era sekarang. Dari setiap dialog yang Ia keluarkan, Nigel Kipling memiliki prinsip dan pemikiran yang menarik untuk dipahami.

Girl Interrupted

Lisa (Girl Interrupted)

Lisa (diperankan oleh Angelina Jolie) merupakan karakter pendukung yang penokohan lebih menonjol dibandingkan protagonisnya dalam “Girl, Interrupted”. Bahkan, bisa dibilang sepanjang film Winona Ryder sebagai Susanna ‘lah yang menjadi karakter pendukung.

Setiap ‘episode’ hingga berbagai keputusan yang terwujud dalam setiap adegan, sebagian besar ditentukan oleh Lisa. Karakter perempuan psikotik satu ini juga memiliki kasus yang paling menonjol di institut kesehatan yang menjadi latar utama. Apa yang membuat Lisa sebegitu gila dan apatis dengan konsekuensi atas tindakannya? Bisa dijamin kisah Lisa lebih dramatis dibandingkan Susanna.

Rayon

Rayon

Rayon (Dallas Buyers Club)

Seorang transgender yang mengidap HIV, Rayon menjadi salah satu penampilan terbaik dari aktor Jared Leto. Sebagai karakter pendukung yang juga memengaruhi emosi dalam film “Dallas Buyers Club”, Rayon memiliki banyak latar belakang cerita yang tidak terlalu diekspos. Bagaimana Ia menemukan jati dirinya sebagai wanita transgender, perjuangannya melawan kecanduan obat terlarang, hingga akhirnya harus menerima konsekuensi terburuk dalam hidupnya.

Bagi yang sudah menonton film ini, pasti juga bertanya-tanya; seperti apa sebetulnya keluarga Rayon? Ternyata Rayon bukan pecandu dari keluarga broken home, tumbuh besar dalam kemiskinan hingga berakhir di jalan yang sulit.

Hit-Girl (Kick-Ass)

Hit-Girl (Kick-Ass)

Hit-Girl bisa jadi merupakan superhero dengan desain terbaik dalam “Kick-Ass”. Ia merupakan karakter pendukung yang memiliki visual sekaligus penokohan lebih menarik dari superhero utamanya.

Diperankan oleh Chloe Grace Moretz yang populer sebagai karakter edgy, siapa yang tidak ingin lihat film spesial tentang Hit-Girl? Hit-Girl bisa masuk dalam jajaran superhero eksentrik populer yang menarik seperti Harley Quinn hingga Catwoman, terutama karena kostumnya yang paling eye candy dan penokohan remaja perempuan badass-nya.

Dr. John Watson (Sherlock Holmes)

Kita telah mendapatkan cukup banyak film maupun serial adaptasi tentang Sherlock Holmes, apa tidak ada diantara yang ingin tahu lebih tentang John Watson? Bahkan anime tentang Moriarty (musuh bebuyutan Sherlock) sudah ada di Netflix. John Watson adalah seorang tentara medis Inggris yang mengidap PTSD setelah bebas tugas dari perang di Afganistan. Dengan keahlian medisnya, Ia kerap membantu Sherlock dalam mendeduksi korban dalam sebuah kasus.

Di antara kemelut eksentrik Sherlock dan Moriarty, John Watson memiliki penokohan yang lebih “normal”, namun realistis dan bisa menjadi spin off yang mengajak kita istirahat dari fase Sherlock yang dinamis.

O-Ren Ishii

O-Ren Ishii

O-Ren Ishii (Kill Bill Vol.1)

Mendapatkan flashback spesial dengan animasi ala Jepang dalam “Kill Bill Vol. 1”, O-Ren Ishii bisa jadi merupakan side-antagonis terbaik dalam franchise ini. Telah terekspos oleh kehidupan yang keras sejak usia dini, O-Ren Ishii diperlihatkan memiliki fase-fase yang menarik dalam hidupnya sebagai karakter villain, anggota Deadly Viper Assassination Squad, nama pertama dalam daftar The Bride.

Selain memiliki latar belakang cerita yang menarik, karakter yang diperankan oleh Lucy Liu ini memiliki penampilan yang karismatik sebagai pimpinan Yakuza. Tidak sering bagi kita melihat komplotan Yakuza dipimpin oleh wanita dalam balutan kimono yang anggun, bukan?

Kelompok Manusia Serigala (What We Do In The Shadows)

“What We Do In The Shadows” merupakan film komedi dengan gaya mockumentary terlucu yang pernah ada. Disutradarai oleh Taika Waititi dan Jemaine Clement, film ini merupakan dokumentasi dari sekelompok vampir yang membaur dengan manusia di zaman sekarang. Setiap menit dalam film ini dijamin akan membuat kita tertawa.

Salah satu adegan paling menarik adalah ketika kelompok vampir secara tidak sengaja berpapasan dengan kawanan manusia serigala di jalanan umum. Hanya mendapat 2 menit screen time yang berhasil mengocok perut, dijamin kita semua juga ingin dokumentasi spesial untuk kelompok manusia serigala yang berusaha menahan naluri hewannya agar mampu membaur dengan manusia normal.

Rosalie Cullen (Twilight)

Dibandingkan kisah perubahan Bella Swan menjadi vampir agar bisa hidup selamanya dengan Edward Cullen, Rosalie Cullen memiliki latar belakang dan pemikiran yang lebih menarik untuk diselami.

Berawal dari karakter yang kita kira eksklusif dan membenci Bella sebagai manusia, Rosalie ternyata menyimpan kecemburuan pada protagonis tersebut. Rosalie tak pernah memilih untuk menjadi makhluk abadi yang bergantung pada darah. Ia selalu memimpikan kehidupan yang bahagia sebagai manusia yang menua bersama dengan pasangannya.

Setiap karakter vampir dalam “Twilight” saga memang memiliki kisahnya masing-masing, namun Rosalie bisa dibilang memiliki kisah terbaik yang patut mendapatkan spin off.

Lost in Translation & Her: Kesepian dan Perpisahan dari Dua Perspektif

Film

Siksa Kubur & Badarawuhi di Desa Penari: Rayakan Lebaran dengan Film Horor Lokal

Entertainment

Monkey Man Monkey Man

Film & Serial Terbaru April 2024

Cultura Lists

Perfect Days Perfect Days

Perfect Days: Slow Living & Komorebi

Entertainment

Connect