1994 menjadi tahun penuh rilisan album musik ikonik yang memberikan dampak dan meninggalkan pengaruh besar bagi industri musik global. Era pertengahan 90an ini menjadi kebangkitan bagi Britpop, masuknya musik punk ke panggung mainstream, hingga terciptanya definisi R&B hip-hop 90an yang ikonik. Tak ketinggalan berbagai rilisan eksperimental dan otentik yang berkontrbusi untuk perkembangan genrenya.
1994 merupakan anugerah besar bagi industri musik ketika band seperti Oasis dan Weezer debut dengan sukses, serta Green Day yang diakui dikancah internasional. Berikut sederet album ikonik dari 1994 yang menginjak usia 30 tahun 2024 ini.
Parklife – Blur
Melalui album ketiganya, Blur mulai menjadi salah satu band yang ikut menunggangi kebangkitan musik Britpop. Album ini mengangkat tema kebudayaan Inggris urban pada pertengahan era 90an. Rangkaian lagu-lagu dengan lirik cerdas dan melodi yang catchy. Title track untuk album ini, ‘Parklife’ merupakan narasi dari kehidupan urban.
Diproduksi oleh Stephen Street, album ini memiliki range lagu yang beragam. Mulai dari lagu yang enerjik seperti ‘Girls & Boys’ hingga lagu yang lebih melankolis seperti ‘To the End’. “Parklife” telah meninggalkan jejak di masa kebangkitan Britpop sebagai album yang mendefinisikan era tersebut. Pastinya juga membawa nama Blur lebih familiar lagi di skena internasional.
Popular tracks: Girls & Boys, To the End, Parklife, End of a Century.
Grace – Jeff Buckley
Jeff Buckley pancarkan kualitas vokal menawan dan musikal artistiknya melalui “Grace”. Ini menjadi album yang memadukan elemen rock, folk, dan soul, ciptakan nuansa ethereal rock menawan yang mendominasi. ‘Hallelujah’ (originalnya dibawakan oleh Leonard Cohen) pastinya cover track yang paling populer dari album ini. Bisa jadi salah satu track cover terikonik yang menyamai popularitas versi originalnya dalam sejarah musik.
Lagu-lagu lain original dari Buckley sendiri seperti ‘Last Goodbye’ dan ‘Lover, You Should’ve Come Over’, memperdengarkan inovasi dan sisi sensitif yang unik dari musisinya. Sayangnya, “Grace” menjadi album pertama dan terakhir dari Jeff Buckley sebelum ia meninggal pada 1997 di usia 30.
Popular tracks: Hallelujah (Leonard Cohen’s Cover) dan Last Goodbye.
The Downward Spiral – Nine Inch Nails
“The Downward Spiral” merupakan album ikonik yang mengusung genre industrial rock, menjadikan Nine Inch Nails sebagai influencer yang berpengaruh dalam memperluas lanskap musik pada masanya. Album ini mengangkat tema self-destruction, kemarahan, dan keterpurukan, dikemas dalam campuran beat industrial yang agresif dan elemen melodi. ‘Closer’ menjadi lagu yang sempat menimbulkan fenomena budaya, dengan liriknya yang provokatif.
“The Downward Spiral” dikenal karena teknik produksinya yang inovatif dan keberaniannya mendorong batasan musik industrial. Kemudian disambut dengan kesuksesan yang meninggalkan pengaruh dalam perkembangan trend musik alternatif dan industrial.
Popular tracks: Closer, Hurt, March of the Pigs.
Definitely Maybe – Oasis
Oasis menjadi salah satu band Inggris yang langsung menuai antusiasme dan popularitas sejak debutnya pada 1994 dengan album “Definitely Maybe”. Suatu keberuntungan karena pada masanya kebangkitan musik Inggris berada pada awal puncaknya, dan Oasis menjadi salah satu veteran yang berkontribusi pada fenomena tersebut. Semuanya indah ketika Liam dan Noel Gallagher masih akur, memproduksi album dengan musik yang anthemic, ditandai dengan komposisi riff gitar powerful dan melodi rock yang catchy.
Mendengarkan “Definitely Maybe” sudah pasti akan membawa kita kembali ke era pertengahan 90an di Inggris, vibe spesial yang berhasil diabadikan Oasis dalam album ini. Album ini juga membendung pergerakan Britpop dan semangat optimisme yang liar, menjadi karisma tersendiri untuk Oasis.
Popular tracks: Live Forever, Supersonic, Slide Away.
The Blue Album – Weezer
Weezer debut dengan album eponim yang lebih sering dikenal dengan “The Blue Album”, tak terbantahkan statusnya sebagai album terikonik di skena alternative rock. Diciptakan dengan vokal khas dari Rivers Cuomo, album yang menyenangkan ini diisi dengan lagu-lagu anthemic dan catchy, serta komposisi gitar yang crunchy, mengaluni lirik-lirik yang sesuai dengan trend pertengahan 90an.
Hits seperti ‘Buddy Holly’ dan ‘Say It Ain’t So’ menampilkan kedalaman emosi dan melodi catchy yang mewakili perasaan generasinya. “The Blue Album” membuat geek-chic dan nerdy menjadi estetika baru yang tampak lebih keren, mengingat steriotip ‘payah’ yang lebih sering dikedepankan oleh media menyinggung vibe tersebut.
Popular tracks: Buddy Holly, Undone-The Sweater Song, Say It Ain’t So.
Dookie – Green Day
Pada masanya, punk merupakan salah satu genre musik yang kelasnya masih underground, hingga Green Day merilis “Dookie” pada 1994. Billie Joe Amstrong, Tre Cool, dan Mike Dirnt berhasil membawaka musik punk yang lebih memikat untuk panggung mainstream dan menjadi pioneer terkuat untuk kebangkitan musik punk di pertengahan 90an.
Tak meninggalkan idealisme punk, “Dookie” diwarnai dengan lagu-lagu yang catchy dan lirik-lirik pemberontak ala punk yang lebih ramah telinga penggemar baru.
‘Basket Case’ dan ‘When I Come Around’ menjadi hits global yang membawa nama Green Day meroket di kancah internasional. “Dookie” tak hanya berhasil mempopulerkan Green Day dan musik punk, namun menghancurkan batasan antara skena underground dengan musik mainstream.
Popular tracks: Basket Case, When I Come Around, Longview.
Vitalogy – Pearl Jam
“Vitalogy” menjadi album ikonik dari Pearl Jam karena menunjukan evolusi dan perkembangan kedalaman bermusik dari unit ini. Ditandai dengan sisi eksperimental, album ini menjadi refleksi keluarnya Pearl Jam dari musik grunge. Track populer seperti ‘Better Man’ dan ‘Corduroy’ menjadi eksplorasi pada tema identitas dan kekecewaan.
“Vitalogy” merupakan album yang merangkul cangkupan gaya beragam. Mulai dari musik akustik yang intim seperti ‘Immortality’ hingga musik dengan energi agresif seperti ‘Spin the Black Circle’. Album ini benar-benar memiliki pendekatan yang tidak konvensional, lirik mendalam secara emosi, dan keberagaman yang dipeluknya sebagai status ikonik. Pearl Jam turut serta dalam kontribusi perkembangan musik alternative rock pada masanya dengan album ini.
Popular tracks: Better Man, Corduroy, Not for You.
III Communication – Beastie Boys
Beastie Boys padukan musik hip-hop, punk, bahkan pengaruhi funk dalam album ikonik mereka, “III Communication”. ‘Sabotage’ sempat menjadi hits fenomenal dengan riff-nya yang enerjik dan dinamika vibe-nya. Album ini juga memiliki track instrumental memikat’Sure Shot’ dan ‘Get It Together’.
Beragam rasa, namun tidak overhelming, “III Communication” menjadi album yang mencolok pada masanya dengan keberaniannya memadukan berbagai genre secara inovatif, dan berhasil. Lirik-lirik sosial yang dimuat juga meninggalkan kontribusi untuk skena hip-hop dan alternatif. Album ini menjadi penanda perkembangan, eksperimen, dan keberanian Beastie Boys dalam mengeksplorasi musik.
Popular tracks: Sabotage, Sure Shot, Get It Together.
CrazySexyCool – TLC
Mewakili catatan perkembangan musik R&B pada pertengahan 90an, “CrazySexyCool” menjadi salah satu yang paling ikonik dari TLC. Album ini tak hanya memperkuat status TLC sebagai pelopor namun juga berkontribusi pada pengaruh perkembangan musik R&B. Album ini menjadi perpaduan sempurna antara R&B, hip-hop, dan pop, mengiringi vokal menggoda dari T-Boz, Chilli, dan Left Eye, mendefinikan suara dari era 90an.
Hits seperti ‘Waterfalls’ dan ‘Creep’ tak hanya mendominasi tangga lagu, namun juga berhasil menyinggung isu sosial. “CrazySexyCool” pancarkan semangat percaya diri, keotentikan, dan pemberdayaan, mendobrak industri musik untuk skena musisi wanita. Dampak budaya, popularitas, dan inovasi dari album ini menoreh nama TLC sebagai kontributor di skena musik R&B 90an yang masih dipuja penikmat musik.
Popular tracks: WaterFalls, Creep, Red Light Special.
MTV Unplugged in New York – Nirvana
Nirvana tampil dalam MTV Unplugged di New York pada November 1993, sekitar lima bulan sebelum Kurt Cobain meninggal dengan tragis pada April 1994. Kemudian album “MTV Unplugged New York” dirilis pada November 1994. Tak diragukan ini menjadi episode MTV Unplugged terikonik yang pernah ada. Dalam penampilan ini, Nirvana menampilkan sederet hits populer mereka dalam versi akustik yang lebih intim dan emosional.
Ada sentuhan jenius musik sekaligus kerapuhan dari rangkaian gubahan lagu-lagunya untuk MTV Unplugged ini. ‘Where Did You Sleep Last Night’ dan ‘All Apologies’ menjadi momen paling otentik dalam penampilan Nirvana. Rilis setelah kepergian Nirvana, membuat album ini memiliki nilai sentimental bagi para penggemarnya.
Popular tracks: About a Girl, The Man Who Sold the World, Where Did You Sleep Last Night.
