Bagi pecinta musik Hard Rock, Rock Classic atau pun Rock n Roll, AC/DC dikabarkan akan kembali meramaikan kancah musik dunia. Seperti yang kita ketahui, AC/DC terakhir kali memproduksi album pada tahun 2014 dengan judul ‘Rock or Bust’.
Setelah lima tahun menghilang tanpa memproduksi album sama sekali, Mike Fraser, produser musik yang menangani AC/DC semenjak awal 90-an, mengaku bahwa saat ini AC/DC sedang mempersiapkan sesuatu yang besar dan akan disuguhkan untuk penggemar setia mereka.
Kabar terbaru yang kami pantau bahwa beberapa legend yang sebelumnya sempat meninggalkan AC/DC akan kembali mengisi beberapa lagu dari album yang sedang mereka siapkan. Sebut saja Brian Johnson yang beberapa tahun lalu sempat vakum karena divonis kehilangan pendengarannya, kini terlihat sudah mulai berkumpul dengan rekan-rekan AC/DC lainnya. Bahkan Phil Rudd, sang drummer, akan kembali mengisi beat Rock yang sangat khas dari AC/DC.
Sembari menunggu kabar selanjutnya tentang bagaimana perkembangan produksi album dari AC/DC ini, lebih baik kita sedikit bernostalgia ke masa-masa kejayaan mereka. AC/DC sendiri terkenal sebagai Band Hard Rock yang sangat sering bergonta-ganti personil, namun produksi album yang mereka buat cukup statis dengan peningkatan penjualan yang terus meningkat. Berikut kisah singkat dan perjalanan AC/DC dalam (kurang-lebih) 46 tahun ke belakang.
Sejarah berdirinya AC/DC dan perkembangannya
AC/DC didirikan pada tahun 1973 oleh kakak-beradik Angus Young dan Malcolm Young (Gitaris). Dua bersaudara ini berhasil menggaet beberapa nama sebagai pengisi Band mereka, yaitu Larry Van Kriedt (Bassis), Dave Evans (Vokalis) dan Colin Burgess (Drummer).
Selama beberapa bulan berjalan, ternyata kakak-beradik Young masih belum merasa puas dengan anggota yang mereka miliki, hingga akhirnya terjadi perombakan pemain. Bon Scott hadir sebagai vokalis untuk menggantikan Dave Evans, Phil Rudd menggantikan Collin Burgess sebagai drummer dan Mark Evans di Bass menggantikan Larry.
Kehadiran AC/DC di dunia musik Hard Rock cukup dikenal. Hal ini terbukti dengan album yang berhasil mereka keluarkan, salah satunya adalah ‘High Voltage’. Bahkan sampai pertengahan tahun 1976, AC/DC berhasil melakukan tur ke beberapa Negara, seperti Inggris, Amerika dan Australia.
Perombakan personil mulai terjadi di tahun 1977 dimana sang bassist Mark Evans memutuskan untuk keluar dari AC/DC dan digantikan oleh Cliff Williams. Masuknya Cliff Williams ternyata semakin membuat nama AC/DC dikenal di kancah musik dunia, dimana salah satu album mereka yang masih fenomenal sampai saat ini adalah ‘Highway to Hell’ pada tahun 1978.
Kabar duka datang pada tahun 1980, dimana sang vokalis yang sudah mulai dikenal sebagai salah satu vokalis terbaik dalam dunia Hard Rock, dikabarkan meninggal dunia. AC/DC pun merekrut nama baru, yaitu Brian Johnson, untuk menggantikan posisi dari Bon Scott.
Album lainnya yang juga semakin melambungkan nama AC/DC di dunia musik adalah album ‘Back in Black’ pada tahun 1980. Album ini secara sengaja dibuat sebagai dedikasi untuk mengenang vokalis terdahulunya, Bon Scott. Album ini berhasil dijual sebanyak 42 ribu copy, dan jumlah sebanyak itu merupakan prestasi yang sangat mengagumkan pada kala itu.
Lagi, dan lagi, AC/DC terpaksa harus mengganti formasi pemainnya dimana Phil Rudd memutuskan untuk hengkang dari AC/DC dan digantikan oleh nama baru, yaitu Simon Wright. Dalam format seperti ini, AC/DC berhasil menghasilkan tiga album baru, yaitu ‘Fly on The Wall’ (1985), ‘Who Made Who’ (1986) dan ‘Blow Up Your Video’ (1988).
Drummer menjadi posisi yang cukup sering berganti pada band AC/DC. Setelah mengeluarkan album di tahun 1988, Simon Wright ternyata memutuskan untuk hengkang, dan digantikan oleh nama baru lainnya, yaitu Chris Slade. Beberapa tahun kemudian, Phil Rudd kembali direkrut oleh AC/DC untuk menggantikan Chris Slade.
Formasi ini lah yang akhirnya bertahan cukup lama dan berhasil membuat beberapa album seperti ‘Ball Breaker’ (1995), ‘Stiff Upper Lip’ (2000), ‘Black Ice’ (2008) dan ‘Rock or Bust’ (2014). Beberapa tur dunia pun berhasil mereka lakukan, bahkan sampai mengisi salah satu soundtrack film Iron Man 2.
Malcolm Young sebagai salah satu Founder dari AC/DC dikabarkan menderita sebuah penyakit yang cukup parah. Malcolm pun secara resmi berhenti ketika meninggal dunia pada 18 November 2017. Posisi gitaris pun diambil alih oleh keponakan langsung dari Malcolm, yaitu Stevie Young.
Di penghujung 2014, kabar duka kembali menghampiri AC/DC, Phil Rudd memiliki masalah kriminal. Hal ini sangat mengganggu AC/DC karena di waktu yang bersamaan mereka harus menjalankan tur promo album Rock or Bust. Alhasil, nama Chris Slade kembali dipanggil untuk mengisi kekosongan tersebut selama tur.
Masalah kembali datang, kini sang vokalis divonis memiliki masalah dengan pendengarannya. Hal ini terjadi di tengah-tengah tur promosi album terakhir mereka. Panggung terakhir Brian Johnson adalah pada tanggal 28 Februari 2016 di Sprint Center Kansas City.
Merespon masalah tersebut, AC/DC meriliskan laporan penting dimana mereka merekrut Axl Rose (Gun N’ Roses) untuk menjadi vokalis sampai tur album Rock or Bust selesai.
Pada bulan Juli 2016, giliran Cliff Williams yang memutuskan untuk pensiun dari AC/DC setelah tur album ini selesai. Panggung terakhir dari Cliff adalah pada 20 September 2016 di Philadelphia.
Hingga kabar terakhir yang beredar, kini AC/DC hanya tersisa empat personil saja, yaitu Angus Young dan Stevie Young sebagai gitaris, Chris Slade sebagai drummer dan Axl Rose yang akhirnya bergabung secara resmi sebagai Vokalis.