Connect with us
Sunmi
Cr. Abyss Company

Cultura Lists

Tracks of the Week: Korean Songs About Mental Health

Mulai dari Sunmi, Lee Hi, Zico, hingga BTS, sederet musisi Korea yang angkat isu kesehatan mental dalam lagu mereka.

Tak hanya terkenal sebagai industri musik yang memproduksi banyak lagu up beat yang membuat pendengarnya berdendang dan hype, banyak juga musisi Korea yang menyanyikan lagu-lagu bertema kesehatan mental. Menjadi platform untuk meningkatkan kesadaran dan mendorong percakapan mengenai masalah penting ini. Baik melalui pengalaman pribadi mereka sebagai publik figur yang terkadang bukan situasi yang selalu menyenangkan, atau pesan yang bersifat universal.

Selain bisa didengarkan sebagai karya musik, lagu-lagu Korea tentang kesehatan mental ini juga menjadi ekspresi maupun pesan dari musisi yang bersangkutan. Baik untuk kita lebih memahami mereka maupun menjangkau kita yang merasa relevan dengan kondisi mereka.

Noir – Sunmi

Rilis pada 2019 lalu, “Noir” menjadi single dari album “WARNING”. Dalam lagu ini, Sunmi memberikan gambaran akan sisi gelap dari kehidupan selebriti dan dampak negatif dari popularitas yang berlebihan. Sunmi mengeksplorasi ketidakpuasam dan kekosongan yang dirasakan dalam kehidupan yang tampak sempurna dari luar.

Didampingi dengan video klipnya yang kaya makna dan tak hanya indah secara visual, “Noir” hendak menyampaikan pesan bahwa kebahagian dan kesuksesan yang terlihat di media sosial seringkali hanya ilusi, bahwa kehidupan sebenarnya bisa saja penuh dengan kesulitan dan tekanan.

Mental Breaker – Block B

Kalau “Mental Breaker” menjadi lagu curhatnya Zico (member Block B) akan tekanan di dalam industri musik dan dampaknya terhadap kesehatan mental musisi. Lagu ini menjadi bagian dari mini album “Gallery” pada 2015, mengungkapkan beban yang dirasakan musisi dalam dunia musik, di mana musisi seringkali dihadapkan pada kritik dan ekspektasi tertentu.

Zico mengungkapkan rasa tidak puasnya terhadap penilaian negatif yang bertubi-tubi, serta keinginannya untuk keluar dari lingkaran tersebut demi mempertahankan kesehatan mentalnya.

Paranoia – Kang Daniel

Tak lama setelah debut sebagai solois, Kang Daniel sempat mengambil waktu istirahat sebentar dari kegiatan entertainment demi memulihkan kesehatan mentalnya. Kemudian ia kembali dengan merilis single bertajuk “Paranoia” pada 2021.

Melalui lagu ini, Kang Daniel mengungkapkan pengalamannya dalam situasi yang terasa tidak aman, kecemasan, dan konflik internal yang melanda dirinya. Lagu ini menyampaikan pesan tentang kondisi seseorang yang sedang tidak stabil secara emosional dan kehilangan rasa percaya pada orang lain.

Goblin – Sulli

Melalui single-nya “Goblin”, mendiang Sulli hendak mendukung orang-orang yang merasa aneh dengan keunikannya sendiri, termasuk untuk dirinya sendiri yang kala itu menerima banyak kritik sosial sebagai solois karena perubahan image yang ia rangkul setelah tidak lagi menjadi idol girlband.

Mengibaratkan dirinya sebagai ‘goblin’ yang nakal, ia hanya ingin merangkul jati dirinya, merangkul keunikan dirinya, meski harus menentang ekspektasi sosial. Pada dasarnya, lagu ini hendak memeberikan kekuatan untuk menerima diri sendiri daripada mengikuti kata orang lain akan bagaimana kita harus menjadi seseorang.

Maria – Hwasa

Hwasa memang tak diragukan lagi merupakan salah satu penyanyi Korea dengan kecantikan yang khas. Namun banyak publik juga yang mengkritik penampilannya disebut tidak sesuai dengan standar kecantikan Korea. Melalui lagu solonya “Maria”, Hwasa menggali tema refleksi diri, identitas, dan tekanan dari publik. Hwasa membuka diri tentang perjuangannya dengan ketenaran dan harapan yang ditimpakan padanya sebagai publik figur.

Dia menyampaikan pesan akan penerimaan diri, tak membiarkan ekspektasi orang lain menjadi tekanan dan memprioritaskan yang terbaik untuk kondisi mentalnya sendiri. Kurang lebih sama dengan “Goblin”, “Maria” menjadi lagu dari seorang penyanyi yang mengharapkan pemahaman dari pendengarnya.

Breathe – Lee Hi

“Breathe” merupakan lagu yang ditulis oleh mendiang Jonghyun dari SHINee, dinyanyikan oleh solois wanita, Lee Hi. Lagu ballad ini hadir dengan misi memberikan ketenangan dan kenyamanan bagi pendengar yang sedang berjuang melawan kecemasan dan depresi.

Sesuai dengan judulnya, lagu ini menghimbau pendengarnya untuk mengambil waktu sejenak untuk bernafas, menyakinkan mereka bahwa tidak apa-apa untuk mundur sejenak dan mencari dukungan. “Breathe” hendak menyampaikan pesan akan harapan dan pemahaman, bahwa seseorang tidak selalu sendirian dalam perjuangan mereka dan penting untuk kesehatan mental mereka dengan meminta bantuan orang lain.

Lonely – Jonghyun

Jonghyun sendiri juga menulis lagu solonya yang bertema kesehatan mental yaitu “Lonely” dari album “Story Op.2”. Dalam lagu ini, Jonghyun mengungkapkan kerinduannya akan kedamaian dan ketenangan yang telah hilang dari hidupnya. Lagu ini menyampaikan pesan tentang perjuangan mental dan emosi yang dirasakan seseorang ketika merasa sendirian.

Ada lagu bertema kesehatan mental yang hendak hadir menjadi ‘obat’ atau penyemangat, ada yang untuk memberikan pengertian akan isu dalam skala besar, kemudian lagu seperti “Lonely” yang memiliki makna personal bagi musisinya.

Borderline – Sunmi

Satu lagi lagu bertema kesehatan mental dari Sunmi, “Borderline”. Sesuai dengan judulnya, lagu ini menjadi medium Sunmi dalam menyampaikan pengalaman mental pribadinya sebagai wanita yang didiagmosis dengan Borderline Disorder. Melalui lagu ini, ia memeberikan gambaran bagaimana seseorang berusaha menjaga keseimbangan emosinya, menavigasi hubungan yang rumit dengan kondisiya, hingga eksplorasi perasaan yang tidak pernah terasa pasti dan ambigu.

Ketika ia merasa kehilangan batas antara cinta dan kehilangan dirinya sendiri. “Borderline” juga menjadi jenis lagu yang bertema personal dan pesan yang spesifik akan suatu kondisi isu mental yang bisa dialami oleh siapa saja.

Agust D – The Last

Agust D alias Suga BTS merilis “The Last” sebagai salah satu track dari mixtape solonya pada 2016 silam. “The Last” menjadi lagu dimana rapper ini mengungkapkan rasa tidak puas dan kecemasannya akan hidup sebagai idola besar di indutri musik yang keras dan penuh tekanan. Ia mengungkapkan rasa ragu, lelah, dan perasaan kesepian dibalik ketenarannya.

Lagu ini menjadi lagu yang emosional dan introspektif dengan rap kuat yang selalu menjadi kekuatan dari Suga. Satu lagi lagu yang memberikan publik pengertian dalam memahami musisi dengan tekanan publik, atau tekanan yang dapat mempengaruhi semua orang dalam profesi mereka.

Whalien 52 – BTS

Lagu BTS satu ini memiliki konsep yang menarik sebagai lagu yang juga bisa dikategorikan sebagai lagu tentang kesehatan mental. Menjadi salah satu track dalam album “The Most Beautiful Moment in Life, Part 2”, lagu ini terinspirasi dari fenomena nyata, “Loneliest Whale” atau “Paus 52 Hz”.

Lagu ini menyampaikan pesan tentang perasaan kesepian, seperti suara ikan paus yang terisolasi karena frekuensi komunikasinya yang berbeda. Melalui sumber tersebut, BTS menggambarkan perasaan ketika seseorang merasa tidak diterima oleh lingkungan, sulit dipahami, dan merasa terisolasi. Lagu ini hendak memberi semangat pendengarnya untuk tak pernah menyerah menemukan ‘tempat’ mereka di dunia ini.

 

Declan McKenna: What Happened to the Beach? Declan McKenna: What Happened to the Beach?

Declan McKenna: What Happened to the Beach? Album Review

Music

Ariana Grande: Eternal Sunshine Ariana Grande: Eternal Sunshine

Ariana Grande: Eternal Sunshine Album Review

Music

Monkey Man Monkey Man

Film & Serial Terbaru April 2024

Cultura Lists

Java Jazz Festival 2024: Embracing Unity Through Music

Entertainment

Connect