Quantcast
The Monkey Review: Antara Tawa dan Teror - Cultura
Connect with us
Cr. Neon

Film

The Monkey Review: Antara Tawa dan Teror

Adaptasi yang menjanjikan namun tidak berhasil memenuhi ekspektasi, terjebak antara horor dan komedi tanpa mencapai puncak keduanya.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

The Monkey (2025) adalah film horor komedi yang disutradarai oleh Oz Perkins, diadaptasi dari cerita pendek karya Stephen King. Film ini mengisahkan dua saudara kembar, Hal dan Bill, yang menemukan kembali mainan monyet tua milik ayah mereka.

Mainan tersebut ternyata membawa kutukan mematikan, di mana setiap kali diputar, seseorang di sekitar mereka meninggal secara misterius. Film ini mencoba memadukan elemen horor dan komedi hitam, namun hasilnya menuai beragam tanggapan dari kritikus dan penonton.

Cerita dimulai ketika Hal dan Bill menemukan mainan monyet tua di loteng rumah mereka. Setelah penemuan tersebut, serangkaian kematian aneh mulai terjadi, memaksa kedua saudara ini untuk menghadapi masa lalu keluarga mereka dan berusaha menghentikan kutukan tersebut.

Naskah film mencoba menggabungkan elemen horor dengan komedi hitam, namun beberapa kritikus merasa bahwa perpaduan ini tidak selalu berhasil. Benjamin Lee dari The Guardian menyebut film ini sebagai “adaptasi yang membosankan, tidak dewasa, dan tonalitasnya tidak sesuai dengan cerita pendek Stephen King.”

Sinematografi film ini menampilkan visual yang suram dengan palet warna gelap, menciptakan suasana mencekam yang sesuai dengan genre horor. Desain produksi berhasil menciptakan atmosfer yang mendukung alur cerita, terutama dalam penggambaran mainan monyet yang menyeramkan. Namun, beberapa adegan gore dan efek khusus dianggap berlebihan dan tidak menambah nilai artistik film.

Theo James memerankan peran ganda sebagai Hal dan Bill, namun beberapa kritikus merasa penampilannya kurang meyakinkan. Benjamin Lee dari The Guardian menilai James bermain “kaku dan canggung.”

Karakterisasi dalam film ini juga dianggap kurang mendalam, sehingga penonton kesulitan untuk terhubung dengan perjuangan emosional para tokohnya.

‘The Monkey’ menerima tanggapan beragam dari kritikus. Di Rotten Tomatoes, film ini mendapatkan 77% dari 176 kritikus dengan rating rata-rata 6,8/10. Metacritic memberikan skor 63 dari 100 berdasarkan 38 ulasan.

Alissa Wilkinson dari The New York Times menggambarkan film ini sebagai “horor komedi yang menyeramkan,” sementara Frank Scheck dari The Hollywood Reporter menyebutnya sebagai “kekacauan yang energik namun menjengkelkan.”

Pada akhir pekan pembukaannya di Amerika Serikat dan Kanada, The Monkey meraih pendapatan sekitar $14 juta, menempati posisi kedua di box office di belakang Captain America: Brave New World. Pendapatan ini sedikit di bawah ekspektasi awal yang memproyeksikan sekitar $17 juta.

‘The Monkey’ adalah usaha berani dalam menggabungkan elemen horor dan komedi, namun hasilnya tidak sepenuhnya memuaskan. Dengan naskah yang kurang solid, karakterisasi dangkal, dan perpaduan genre yang tidak konsisten, film ini gagal memberikan pengalaman sinematik yang memuaskan.

The Amateur The Amateur

The Amateur – Ketika Sang Analis Menjadi Pembunuh Bayaran

Film

Lady Snowblood: Balas Dendam yang Puitis dan Berdarah

Film

Azumi Review – Aksi Ninja Berbalut Tragedi dan Pertarungan Moral

Film

The Return Review The Return Review

The Return Review: Adaptasi ‘The Odyssey’ yang Intim dan Suram

Film

Advertisement Drip Bag Coffee
Connect