Connect with us
The Hunchback of Notre Dame
Disney

Film

The Hunchback of Notre Dame Review

Film animasi underrated Disney dengan tema cerita yang gelap.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

Quasimodo (Tom Hulce) memiliki penampilan cacat fisik yang membuatnya harus hidup terasingkan. Ia bekerja sebagai pembunyi lonceng di menara tinggi gereja Notre Dame, Paris. Namun, setelah bertahun-tahun hidup sendiri, Quasimodo juga ingin merasakan semarak festival kota yang selama ini hanya Ia lihat dari kejauhan. Keputusannya untuk nekat menyelinap ke festival mempertemukannya pada seorang wanita gipsi, Esmeralda (Demi Moore).

“The Hunchback of Notre Dame” bisa jadi merupakan salah satu karya Disney Studio yang underrated. Rilis pada 1996, animasi drama musikal ini mengandung isu disabilitas, rasisme, penindasan, dan revolusi masyarakat.

Berbicara tentang koleksi klasik dari studio animasi ini, “The Hunchback of Notre Dame” mungkin judul yang akan muncul sebagai rekomendasi utama, namun sebetulnya sangat sayang untuk dilewatkan.

 

Perpaduan Animasi dan Penampilan Musikal yang Mencengkram

Perkembangan eksplorasi teknologi animasi yang diterapkan dalam “The Hunchback of Notre Dame” merupakan salah satu yang paling signifikan dalam filmografi Disney. Hal ini menunjukan bahwa semenjak “Beauty and the Beast” (1991), Disney tak berhenti berkembang untuk terus melampau kualitas animasi pada setiap rilisan terbarunya.

Kita akan menemukan lebih banyak animasi 2D yang immersive dalam petualangan Quasimodo. Melompati gedung gereja yang tinggi dan megah layaknya atlet parkour, hingga tarian indah nan menggoda dari Esmeralda.

Presentasi animasi yang berkualitas menjadi media visualisasi setiap adegan musikal yang mencengkram. Film animasi mungkin bukan judul yang melahirkan soundtrack utama catchy, namun cenderung lagu-lagu naratif dengan lirik storytelling ala pertunjukan musikal Broadway. Sebagai animasi anak-anak, visual yang diaplikasikan sangat menstimulasi, baik secara emosi maupun diapresiasi sebagai karya seni animasi yang teknikal.

Deretan Karakter yang Tidak Biasa dalam Naskah Animasi Disney

Dalam film animasi Disney klasik, kita selalu menemukan protagonis yang heroik, fabel, hingga pasangan putri dan pangeran yang mainstream. “The Hunchback of Notre Dame” bisa dibilang salah satu animasi Disney klasik dengan deretan karakter yang tidak akan kita temukan di karya lain oleh studio ini.

Quasimodo adalah protagonis dengan penampilan fisik yang janggal, namun berhati baik dan berhasil menarik simpati dari penonton. Bukan karena kekurangannya, justru karena kebesaran hatinya. Namun Ia juga bukan karakter yang terlalu heroik, Ia hanya melakukan hal yang benar. Kemudian Claude Frollo (Tony Jay), menjadi karakter antagonis yang appealing dalam kisah ini. Ia bertindak sebagai penguasa kota yang penuh dengan pembenaran diri dan ego. Lebih dari karakter jahat satu dimensi, ada kompleksitas ego dalam karakter Claude yang seru untuk disaksikan.

Kemudian Esmeralda menjadi karakter wanita gipsi yang lebih dari sekadar pemanis cerita. Bisa jadi satu-satunya karakter yang paling enak dipandang dengan pesonanya, interaksi dan perkembangan cerita yang diterapkan dengan keberadaannya berakhir natural dan tidak klise.

Konsep Cerita yang Lebih Mengutamakan Pesan Ketimbang Plot

Film animasi Disney pada umumnya memiliki plot lurus dengan objektif yang sangat jelas. Di mulai dengan pengenalan situasi protagonis, konflik, kemudian petualangan untuk menyelesaikan masalah yang muncul. “The Hunchback of Notre Dame” memiliki plot yang lebih teatrikal dan dramatis. Bagi kita yang sudah terlalu banyak menonton film Disney klasik, kurang lebih pasti sudah bisa menebak bagaimana akhir dari sebuah judul.

Plot yang simple memang esensial sebagai animasi dengan segmentasi anak-anak. Begitu pula kisah Quasimodo memiliki plot yang sederhana, akhirnya tidak terduga justru karena terlalu sederhana dan tidak klise. Namun, film ini lebih fokus pada pesan dan penampilan musikal dengan narasi lirik yang memikat.

Bisa jadi format yang tidak biasa dan cenderung gelap inilah yang membuat film animasi Disney ini underrated dalam daftar rekomendasi terkini. “The Hunchback of Notre Dame” kini bisa kita streaming di Disney+ Hotstar dan memang sepatutnya kita saksikan sebagai salah satu apresiasi animasi musikal terbaik dari Disney

Hazbin Hotel Hazbin Hotel

Hazbin Hotel Review: Balada Hotel di Neraka

TV

Lost in Translation & Her: Kesepian dan Perpisahan dari Dua Perspektif

Film

Siksa Kubur & Badarawuhi di Desa Penari: Rayakan Lebaran dengan Film Horor Lokal

Entertainment

Monkey Man Monkey Man

Film & Serial Terbaru April 2024

Cultura Lists

Connect