Quantcast
The Brutalist Review: Kekerasan dan Kebiadaban Tidak Sama Dengan “Brutalisme” - Cultura
Connect with us
The Brutalist
Cr. A24

Film

The Brutalist Review: Kekerasan dan Kebiadaban Tidak Sama Dengan “Brutalisme”

Sebuah karya epik yang menggugah dan memikat, meninggalkan kesan mendalam bagi penontonnya.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

The Brutalist (2024) adalah film epik yang disutradarai oleh Brady Corbet, mengisahkan perjalanan László Tóth (Adrien Brody), seorang arsitek Yahudi asal Hungaria yang selamat dari Holocaust dan berimigrasi ke Amerika Serikat untuk mengejar American Dream.

Film ini mengikuti perjalanan László Tóth yang,setelah selamat dari Holocaust, pindah ke Amerika Serikat bersama istrinya, Erzsébet (Felicity Jones). Di sana, ia berusaha membangun karier sebagai arsitek, namun menghadapi berbagai tantangan, termasuk hubungan kompleks dengan klien kaya, seperti keluarga Van Buren. Cerita ini mengeksplorasi tema-tema seperti trauma pascaperang, pengalaman imigran, dan perjuangan seniman melawan tantangan ekonomi dan geografis.

The Brutalist

Naskah yang ditulis oleh Brady Corbet dan Mona Fastvold berhasil menggabungkan berbagai tema kompleks tanpa terasa memaksa. Dialog yang disajikan mendalam dan reflektif, memberikan wawasan tentang perjuangan internal dan eksternal karakter utama. Meskipun durasinya panjang, yaitu 3 jam 35 menit dengan intermission 15 menit, alur cerita tetap menarik dan penuh makna.

Difilmkan dalam format VistaVision dan diproyeksikan dalam 70mm, sinematografi oleh Lol Crawley memberikan visual yang menakjubkan dan epik. Desain produksi oleh Judy Becker menampilkan detail yang kaya, menciptakan atmosfer yang autentik dan mendalam. Penggunaan lokasi ikonik, seperti tambang marmer Carrara, menambah kedalaman visual film ini.

Adrien Brody memberikan penampilan yang kuat sebagai László Tóth, menggambarkan kompleksitas emosional dan perjuangan karakter dengan meyakinkan. Felicity Jones sebagai Erzsébet juga memberikan performa yang mengesankan, menunjukkan dinamika hubungan suami-istri yang mendalam. Guy Pearce sebagai klien kaya menambah lapisan intrik dalam cerita, dengan penampilan yang memukau.

‘The Brutalist’ menerima pujian kritis luas, dengan skor 93% di Rotten Tomatoes. Film ini memenangkan Silver Lion untuk Sutradara Terbaik di Festival Film Venesia ke-81 dan tiga penghargaan di Golden Globe ke-82, termasuk Film Terbaik – Drama, Sutradara Terbaik, dan Aktor Terbaik dalam Film – Drama untuk Adrien Brody.

‘The Brutalist’ adalah film yang berani dan ambisius, menawarkan eksplorasi mendalam tentang trauma, imigrasi, dan perjuangan seniman. Dengan sinematografi yang memukau, akting yang kuat, dan narasi yang kaya, film ini layak mendapatkan apresiasi tinggi.

Film ini menunjukkan kepada kita kekerasan dan kebiadaban–tidak sama dengan “brutalisme” – yang menyertai kegagalan dan keberhasilan kapitalis.

den of thieves 2: pantera den of thieves 2: pantera

Den of Thieves 2: Pantera Review

Film

Mufasa: The Lion King Review Mufasa: The Lion King Review

Mufasa: The Lion King Review – Asal-Usul Mufasa dalam Visual Spektakuler yang Kurang Menggigit

Film

Nosferatu 2024 Nosferatu 2024

Nosferatu Review: Kisah Klasik Vampir yang Dibalut Visual Gotik Modern

Film

Presence Review: Pendekatan Unik Dari Sudut Pandang Hantu

Film

Advertisement Drip Bag Coffee
Connect