Connect with us
The Bridge Season 2 Review

TV

The Bridge Season 2 Review

Gambaran dunia bawah tanah Asia yang gelap dan penuh intrik.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

The Bridge Season 2 telah rilis dan tayang baik di Viu maupun HBO Asia. Serial ini merupakan adaptasi serial bikinan Endemol Shine, perusahaan media yang berpusat di Belanda. Pada season ini The Bridge menampilkan sederatan aktor dan aktris dari Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Singapura. Episode baru akan tayang tiap minggunya dan berjumlah 10 episode. Penonton Indonesia dapat menikmatinya tiap pukul 8 malam.

Bila pada season 1 kita melihat duet dari ICD asal Singapura dan Malaysia yaitu Serena Teo dan Megat Jamal, season ini akan menampilkan perwakilan Indonesia. Tim dipimpin oleh Komandan Bayu (Lukman Sardi) dengan anggota Heri (Ario Bayu) dan Indah (Whulandary Herman). Mereka terlibat dalam penyidikan kasus pembunuhan WNI yang terkait perdagangan heroin.

Korban pertama adalah keluarga Susilo bersama istri dan kedua anaknya. Mereka ditemukan dalan yacht yang terdaftar di Singapura. Nantinya diketahui si pembunuh memiliki ciri khas dalam beraksi. Serena curiga kalau Susilo terlibat sesuatu hanya saja catatan kriminalnya bersih. Berkat instingnya ia menemukan heroin dalam yacht tersebut. Penemuan heroin itu menghubungkannya dengan seorang kurir.

Sang kurir mengaku akan mengirim obat-obatan pada seorang anak kaya. Anak kaya yang dimaksud adalah Zek. Ayah ibunya sebenarnya mendapatkan uang mereka dari jalan yang haram. Sang ayah berani melakukan apa saja demi mendapatkan uang. Sementara sang ibu ingin bertobat karena menyadari umurnya tidak lama lagi. Tapi Zek tidak merasa bahwa bisnis yang ia miliki sudah cukup. Ia justru tergiur dengan hal lain.

The Bridge Season 2 Review

The Bridge Season 2

Episode pertamanya sudah sangat kompleks. Sebenarnya kasus yang dihadapi oleh ICD alias badan yang menangani kasus kriminal di Asia Tenggara ini tak hanya narkoba dan pembunuhan. Kita akan melihat clue dari episode pertama seperti mafia, intrik bisnis, hingga kasus kekerasan seksual. Selain itu nampaknya akan ada office politic yang membuat kerja pada staff ICD ini terhambat. The Bridge Season 2 nampaknya ingin lebih berani lagi dengan menangkat tema yang lebih berat.

Dibanding season 1, season 2 akan menggambarkan lebih dalam seluk beluk dunia hitam di Asia. Tentu saja ada risiko dari hal ini. Bisa saja nantinya akan banyak plot hole atau dramanya terasa terlalu berat untuk dicerna penonton. Namun The Bridge sendiri memang memiliki kekuatan. Bila melihat season 1-nya kita bisa menyadari bahwa skenarionya cukup smooth. Walaupun karakter dalam serial ini dari berbagai negara, mereka digambarkan dengan baik.

Tiap karakter benar-benar menonjolkan keunikan negaranya sendiri. Menggunakan bahasa maupun dialeknya masing-masing serta menyindir perbedaan budaya antarnegara. Tidak ada negara yang lebih ditonjolkan ataupun dianaktirikan. Semua mendapat porsinya masing-masing untuk bersinar. Ini menarik karena pasti penulisan skenarionya sulit. Sang penulis harus berhati-hati agar tiap karakter terlihat otentik sesuai dengan asal negaranya dan tidak terlihat seperti orang yang tidak punya latar belakang.

Bahkan kita bisa melihat serial ini sengaja memilih nama karakter yang benar-benar menggambarkan asal usulnya. Misalnya karakter Indonesia bernama Heri dan Indah. Pada karakter Malaysia, orangtuanya dipanggil emak sementara sang suami yang dianggap punya posisi prestige memiliki gelar datuk. Kita juga akan melihat nama peranakan yang unik dan tidak kita dengar di film produksi Indonesia. The Bridge tak hanya menyajikan serial yang menegangkan tapi juga membuat kita mempelajari budaya masing-masing negara.

Harus diakui salah satu kesuksesan awal dari The Bridge adalah pemilihan aktor dan aktris yang tepat dalam memerankan masing-masing karakter. Bisa dibilang, hampir semua tokoh antagonis dalam serial ini memiliki akting gemilang. Mereka sangat menonjol dan mampu menunjukkan kharismanya masing-masing. Bukan hanya karena sebagian adalah aktor dan aktris kawakan yang telah puluhan tahun berkarir. Sebagian masih muda tapi berakting apik.

Sekali lagi The Bridge menunjukkan bahwa Asia Tenggara mampu memproduksi serial yang sangat keren. Selain ketegangan yang lebih intens dibanding season sebelumnya, ide ceritanya pun patut diacungi jempol. Serial ini akan sangat dinikmati oleh para pecinta genre crimes.

A Town Without Seasons Review: Suka Duka Warga Hunian Sementara yang Eksentrik

TV

Hazbin Hotel Hazbin Hotel

Hazbin Hotel Review: Balada Hotel di Neraka

TV

Monkey Man Monkey Man

Film & Serial Terbaru April 2024

Cultura Lists

House of Ninjas House of Ninjas

House of Ninjas Review: Laga Ninja Berlatar Thriller Spionase Modern

TV

Connect