Quantcast
The Abandoned Review: Pembunuhan Berantai Imigran Gelap Tragis - Cultura
Connect with us
The Abandoned
Netflix

Film

The Abandoned Review: Pembunuhan Berantai Imigran Gelap Tragis

Pembunuhan berantai imigran di Taiwan dan detektif yang belum move on dari insiden traumatis.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

“The Abandoned” merupakan film drama kriminal terbaru di Netflix. Film Taiwan ini disutradarai oleh Tseng Ying-ting, dibintangi oleh Janine Chang dan Ethan Juan.

Masih dibelenggu perasaan berkabung atas kematian suaminya, detektif Wu Jie menemukan jasad seorang wanita yang sulit diidentifikasi. Untuk terhindar dari depresi dan pikiran negatif yang ia alami, detektif Wu Jie pun ditugaskan untuk memecahkan kasus pembunuhan tersebut. Menguak kehidupan para imigran gelap di Taiwan yang luput dari perhatian pihak berwajib.

Dalam “The Abandoned”, kita akan mengikuti investigasi dari Wu Jie yang serba sibuk. Dimana dalam tugas kali ini ia masih depresi setelah ditinggal suami, serta mengemban tanggung jawab dalam membimbing petugas junior. Kemudian ada Lin You-sheng, imigran yang ahli dalam memalsukan dokumen dan membantu para imigran gelap di Taiwan. Sepanjang plot, kita akan melihat kedua karakter dari golongan yang berbeda ini bekerja sama untuk memecahkan kasus pembunuhan berantai.

The Abandoned

Trauma Pribadi dan Tanggung Jawab Kasus Baru Detektif Wu Jie

“The Abandoned” memiliki penokohan protagonis detektif yang sebetulnya sudah baru lagi. Dimana detektif utama sedang memiliki permasalahan pribadi sembari berusaha menanggung kasus baru yang membuat kondisi mental semakin suntuk. Hingga gimmick mengambil kasus untuk menyibukan diri daripada menghabiskan waktu bersedih sendirian.

“The Abandoned” memiliki presentasi yang sangat melankolis untuk menunjukan kondisi mental Wu Jie yang depresif dan masih dihantui oleh kenangan suami tercinta.

Mulai dari akting Janine Chang, kemudian diiringi dengan sinematografi dan musik yang ditampilkan dalam usaha ini memang berhasil memberikan nuansa melankolis yang lembut. Cukup memberikan variasi emosi di tengah latar kriminal dengan eksekusi yang sadis. Dalam beberapa kesempatan juga membantu memberikan emosi untuk adegan yang kurang maksimal di sisi thriller-nya.

Sebagai detektif, mengikuti penelusuran Wu Jie dan keahlian deduksinya sangat memikat. Terutama pada babak pertama film. Untuk bagian forensik, naskahnya memiliki penjelasan dalam dialog yang detail. Semakin seru disambut dengan petugas junior yang dibintangi oleh Chloe Xiang. Meski sempat diperlihatkan kikuk, akhirnya karakter ini sangat membantu Wu Jie.

Latar Kehidupan Imigran Gelap yang Runyam dan Suram

Skenario pembunuhan berantai yang terjadi di kalangan imigran gelap menjadi daya tarik utama “The Abandoned”. Premisnya membuat film ini unggul di antara film-film drama kriminal serupa di Netflix saat ini. Semakin kita mengikuti investigasi Wu Jie, kita akan semakin dibuat tertaik dengan pola pembunuhan yang terjadi. Karena korbannya adalah imigran gelap, begitu pula saksi dan terduga yang diprediksi berada di lingkaran tersebut, membuat polisi kesulitan melacak informasi.

Kehadiran karakter You-sheng mewakili golongan imigran gelap, menjadi lentera bagi Wu Jie yang masih berusaha memahami praktek dan siklus kehidupan para imigran. Menyatukan kedua karakter ini sebagai tim dalam mengungkap misteri sepanjang film menjadi keputusan yang tepat.

Latar kehidupan imigran gelap yang terus bersembunyi dan serba salah memberikan nuansa yang tidak nyaman dan suram. Meski tanpa banyak adegan flashy terutama pada babak-babak pertama, tone yang gelap sepanjang plot berhasil menciptakan kegelisahan, ketegangan, dan tidak membuat bosan.

Sekuen Penelurusan Seru, Babak Reveal Kurang Memikat

Wu Jie memang jagonya dalam memancing informasi dan melakukan deduksi dari bukti-bukti yang ditemukan. Namun dalam adegan-adegan aksi yang mengandalkan fisik, “The Abandoned” masih kurang. Meskipun sangat minim karena laga bukan jadi genre utama, adegan kejar-kejaran dan melumpuhkan target terlihat cukup berantakan. Namun kekurangan ini termasuk minor.

Satu lagi yang menggangu klimaks adalah reveal pembunuhnya. Setelah disuguhi narasi drama kriminal otentik pada babak pertama, babak pengungkapannya terasa terlalu dramatis. Ibarat babak pertama tone-nya seperti “Prisoners” (2013), tapi babak reveal-nya berubah menjadi “Seven” (1995). Kedua film yang menjadi contoh ini adalah film drama kriminal terbaik, namun arahan temanya jelas sangat berbeda. Sejak awal juga, plot terlalu mengarah pada satu kemungkinan yang menimbulkan prediksi kuat pada penonton. Namun kenyataannya plot twist-nya sangat anti klimaks dengan perubahan tema tersebut.

Secara keseluruhan, “The Abandoned” adalah drama kriminal Taiwan yang langkah bagus di Netflix. Sedikit campur aduk perasaan ini karena awalnya sangat memikat, hanya ending-nya saja yang mematahkan ekspektasi dan prediksi kuat dari babak pertamanya. Buat yang suka drama kriminal dan penasaran, “The Abandoned” masih layak untuk ditonton sebagai pengisi waktu luang.

Havoc Review Havoc Review

Havoc Review: Kekacauan Brutal dalam Dunia yang Korup

Film

The Amateur The Amateur

The Amateur – Ketika Sang Analis Menjadi Pembunuh Bayaran

Film

Lady Snowblood: Balas Dendam yang Puitis dan Berdarah

Film

Azumi Review – Aksi Ninja Berbalut Tragedi dan Pertarungan Moral

Film

Advertisement Drip Bag Coffee
Connect