Connect with us
Ada beberapa peristiwa yang menempatkan karya-karya street art sebagai sesuatu yang patut dianggap serius.

Sejarah Street Art Melalui Beberapa Momen Penting

Ada beberapa peristiwa yang menempatkan karya-karya street art sebagai sesuatu yang patut dianggap serius.

Memang mudah mensimplifikasi medium seni ini semata coret-coretan di tembok saja. Namun, coretan ataupun tindakan menggambar di tembok merupakan salah satu bentuk seni paling tua di dunia. Buktinya saja ada di negara kita sendiri, dimana ditemukannya lukisan kuno di dinding sebuah gua yang berumur 45 ribu tahun lebih.

Wajar kalau medium seni ini menjadi salah satu yang paling kontroversial. Sejarahnya saja susah untuk ditetapkan kapan sebenarnya dimulai. Namun, yang jelas adalah medium ini sudah ada sejak masa lampau yang sangat kuno. Secara naluri mungkin manusia sudah menggambar di tembok hampir awal peradaban.

Kalau kita membicarakan street art, sulit untuk memulai pembicaraannya dari mana. Namun yang jelas, sekarang medium seni ini mulai dianggap masuk dalam jajaran seni kontemporer. Sudah banyak seniman papan atas yang memulai karirnya di jalanan. Tapi dalam abad terakhir walaupun banyak seniman maestro  membuat mural terkenal yang masuk ke jajaran seni klasik, street art dalam pemahamannya sekarang merupakan hasil dari pergerakan sejumlah seniman melalui abad ke-20.

Perjalanan medium ini sebenarnya cukup panjang untuk mencapai posisinya sekarang sebagai medium seni yang populer untuk kalangan umum. Yang jelas, ada beberapa peristiwa yang menempatkan karya-karya street art sebagai sesuatu yang patut dianggap serius.

Graffiti Tahun 70an

Kita harus membicarakan New York dekade 70an. Karena inilah awal mulanya budaya graffiti sebagai subculture yang paten. Skena yang muncul di kota ini bertumbuh pesat karena banyaknya ruang yang terfasilitasi oleh longgarnya pengawasan di jalanan pada era tersebut. Coret-coretan grafiti merupakan salah satu penyokong utama tumbuhnya popularitas seni di jalanan.

Praktisi pada era ini pun terpecah jadi beberapa jenis. Ada yang graffiti tulen—yang lebih berfokus kepada semacam kaligrafi urban, hingga karya-karya seniman pop-art yang menggunakan tembok kosong sebagai medium alternatif.

Pada intinya New York di dekade 70an merupakan momen katalis yang mempopulerkan street art ke seluruh dunia sebagai sesuatu yang patut diperhatikan. Hal ini juga dibantu oleh sorotan media dan upaya dokumentasi fotografer pada zamannya. Jika kita bertanya popularitas street art dimulai kapan? Jawaban yang sering muncul pasti mengacu kepada graffiti New York.

Tembok Berlin

Runtuhnya tembok Berlin merupakan salah satu fenomena paling simbolik pada masanya. Pada masa itu, sejumlah tembok yang tersisa menjadi lahan menarik bagi orang untuk berkarya. Berbeda dengan sentimen yang menghiasi New York di tahun 70an, tembok Berlin menjadi lapak berkarya yang lebih mengandung nuansa politik.

Kebebasan dari pemisah kota yang kontroversial itu menjadi pertanda perubahan zaman yang inspiratif bagi seniman-seniman di kota Berlin dan bahkan seluruh dunia. Bayangkan saja, bagi seorang seniman street art, siapa yang tidak mau membuat mural yang paling terkenal di dunia pada era tersebut. Bangkai dari tembok pemisah Berlin itu seakan membawa angin baru bagi seniman jalanan untuk menyuarakan pesan yang lebih sosial.

Komersialisasi Street Art

Pada awal tahun 2000an, seorang seniman anonim asal Inggris mulai menarik perhatian publik karena pesan karya-nya yang menyentil kritik sosial secara luas. Karya-karya yang awalnya bersifat stensil berhasil menembus pasaran seni kontemporer. Tidak lama setelah itu, mulailah para kolektor seni mengumpulkan karya-karya sang seniman anonim ini sebagai karya yang sangat berharga.

Namun, gerakan ini juga menghidupi nama-nama lain dari jajaran seniman jalanan ke sorotan umum. Sekarang sudah banyak seniman street art yang mempunyai pamor selevel dengan seniman galeri. Terkadang hasil karya mereka yang dijalanan dicopot lalu dilelang, ataupun mereka membuat karya-karya produk lainnya yang dapat dipasarkan kepada kolektor umum.

Seniman street art tidak lagi terbatas berkarya di medium jalanan saja, namun tetap menggunakan ruang publik sebagai kanvas utama mereka.

Virtual Street Art

Di era digital seperti sekarang, street art sudah tidak terbatas lagi dalam aplikasinya ke ruang publik di dunia nyata. Dengan perkembangan teknologi, seorang street artist tidak harus lagi terpaku kepada medium konvensional seperti mural, graffiti, ataupun wheatpaste di tembok fisik. Teknologi seperti augmented reality ataupun virtual space telah membuka medium baru untuk street art berinovasi.

Kalau penasaran dengan perkembangan terbaru street art di era digital, rasakan experience dunia virtual 3D yang penuh dengan karya di sini.

LabRana Menyalakan Lagi Tren Fotografi Analog LabRana Menyalakan Lagi Tren Fotografi Analog

LabRana Menyalakan Lagi Tren Fotografi Analog

Art

ruang rupa ruang rupa

ruangrupa: Pelopor Perkembangan Seni dan Kultur Kreatif

Art

Eugene Panji Paviliun 9 Eugene Panji Paviliun 9

Melting Pot Segala Jenis Komunitas Kreatif di Paviliun 9

Culture

Formula Paten Zodiac Padukan Kultur Klub dan Fashion Formula Paten Zodiac Padukan Kultur Klub dan Fashion

Formula Paten Zodiac Padukan Kultur Klub dan Fashion

Lifestyle

Connect