Connect with us
Once Upon a Time in Hollywood Spoiler Review
Margot Robbie | Sony Pictures

Film

Once Upon a Time in Hollywood Spoiler Review: Siapa Sharon Tate?

Tribute manis dan getir untuk Sharon Tate.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

“Once Upon a Time in Hollywood” merupakan film terbaru dari Quentin Tarantino tentang kehidupan para pekerja film di Hollywood pada tahun 1969. Rick Dalton yang diperankan oleh Leonardo DiCaprio dan Cliff Booth yang diperankan oleh Brad Pitt merupakan ide utama dari film ini.

Melalui wawancaranya di Late Night with Seth Meyers, Quentin Tarantino membeberkan inspirasinya dalam menciptakan kedua karakter tersebut.

Sementara Margot Robbie berperan sebagai Sharon Tate, salah satu karakter nyata yang memang dulunya adalah seorang aktris rising star di tahun 1969. Mungkin bukan nama yang diingat oleh kalangan masyarakat modern, karena ia mengalami peristiwa tragis sebelum namanya masuk hall of fame.

Siapa Sharon Tate?

Sharon Tate merupakan seorang model dan aktris yang sedang menapaki Hollywood era Golden Age of Hollywood. Ia sempat bermain dalam film “The Wrecking Crew”, “The Fearless Vampire Killers”, serta beberapa judul film lawas lainnya. Ia juga sering menjadi model sampul majalah kala itu.

Sharon menikah dengan sutradara, Roman Polanski pada tahun 1968 dan mengandung anak pertama mereka pada tahun 1969. Tak sempat melahirkan sang buah hati, Sharon dibunuh secara sadis di huniannya pada 9 Agustus 1969 oleh komplotan sekte Manson Family. Ia terbunuh bersama 3 temannya ketika Roman Polanski sedang syuting film di London, Inggris.

Once Upon a Time in Hollywood Spoiler Review

Sharon Tate

Akhir Cerita Alternatif yang Diharapkan Semua Orang

Dengan adanya karakter fiksi dalam Once Upon a Time in Hollywood; Rick Dalton dan Cliff Booth, hal ini memberikan akhir cerita berbeda yang diharapkan oleh semua orang.

Memasuki babak terakhir dalam film ini, ada loncatan alur waktu yang cukup panjang, yaitu selama 6 bulan. Ketika Rick dan Cliff kembali ke Hollywood setelah 6 bulan melakukan syuting di Italia. Di lain sisi, kehamilan Sharon sudah semakin membesar.

Dari sini, kisah dibawakan secara naratif dengan suara latar dan keterangan waktu setiap beberapa saat. Kesinambungan antara tiga karakter utama; Rick, Cliff, dan Sharon terasa semakin dekat.

Sekumpulan orang hippie misterius hendak melancarkan aksi pembunuhan namun terhalang oleh Rick yang merasa terganggu dengan keberadaan mereka. Hal ini menjadi pengalih perhatian para hippie untuk membantai kediaman Rick Dalton terlebih dahulu.

Pengalihan rencana yang dilandasi emosi membawa bencana bagi ketiga orang hippie tersebut. Memasuki babak ini kita baru merasakan film Quentin Tarantino yang sesungguhnya, dengan darah dan adegan bertengkar yang brutal.

Pada adegan terakhir, kita melihat Roman Polanski yang menyapa Rick Dalton, disusul dengan suara Sharon Tate dari sebuah speaker; terdengar tenang dan aman di dalam mansionnya.

Adegan tersebut sesuai dengan judul yang identik dengan kisah dongeng dengan akhir bahagia selamanya. Sayangnya, kenyataan menyajikan kisah dengan akhir sebaliknya. Hal ini akan memberikan sentuhan manis dan getir bagi para penonton di akhir frame bagi yang mengetahui kisah nyata dari Sharon Tate.

Detail “Membosankan” yang Ternyata Berarti

Pada babak pertama, kita dipertontonkan adegan malam Cliff Booth dengan anjing pitbull-nya, Brandy. Melalui adegan ini kita telah dipersiapkan untuk adegan terakhir yang spektakuler; buah dari kesabaran kita.

Dalam adegan tersebut, kita diberi penjelasan visual bahwa Brandy adalah anjing yang sangat terlatih. Ia menunggu makan malamnya disiapkan dengan sabar dan hanya mulai melakukan sesuatu ketika Cliff memberikan perintah dengan berdecak.

Brandy tak dimunculkan kembali hingga adegan terakhir dimana Cliff akhirnya menggunakan kekuatan Brandy untuk melawan para hippie yang hendak melukainya.

Kita juga bisa melihat adegan Rick Dalton yang menggunakan pelontar api dalam salah satu filmnya pada babak pertama. Ia ternyata menyimpan pelontar api tersebut dalam gudangnya yang kemudian ia gunakan untuk membakar hangus salah satu wanita hippie yang membobol rumahnya.

Adegan tersebut akan terasa sangat tidak relevan jika kita tidak mengetahui bahwa Rick memang pernah memegang benda tersebut sebagai properti film. Orang normal mana yang secara kebetulan tiba-tiba mengeluarkan pelontar api dari gudangnya?

Secara keseluruhan, Quentin Tarantino telah berhasil menyatukan referensi peristiwa nyata dengan fiktif sebagai dongeng yang menghibur kita. Komposisi cerita dieksekusi dengan pas dan sangat memperhatikan detail dari plot cerita dari awal hingga akhir.

Lost in Translation & Her: Kesepian dan Perpisahan dari Dua Perspektif

Film

Siksa Kubur & Badarawuhi di Desa Penari: Rayakan Lebaran dengan Film Horor Lokal

Entertainment

Monkey Man Monkey Man

Film & Serial Terbaru April 2024

Cultura Lists

Perfect Days Perfect Days

Perfect Days: Slow Living & Komorebi

Entertainment

Connect