Connect with us
Olivia Rodrigo
Olivia Rodrigo

Music

Olivia Rodrigo: Sour Album Review

Cerita patah hati dan pencarian jati diri dikemas dalam musikalisasi alt-pop dan rock.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

Kesuksesan “Drivers License” mengantarkan Olivia Rodrigo merilis album debut ‘Sour’ di usia 17 tahun. Seperti remaja umumnya, ‘Sour’ menjadi diari Rodrigo mengenai kisah cinta berakhir tragis, patah hati, dan pencarian jati diri.

Olivia Rodrigo mencuri perhatian saat berperan di ‘High School Musical: The Musical: The Series.’ Awal Januari tahun ini, bintang Disney tersebut merilis single debut “Driver License.” Tidak menunggu lama untuk single ini menjadi viral hits di Tik Tok dan bertengger manis di peringkat atas berbagai tangga lagu.

Kesuksesan komersial “Driver License” tidak saja membawa Rodrigo tampil di SNL hingga Brit Awards. Single mega hit ini pun menghadirkan penggemar yang sudah menanti-nanti rilisan berikutnya dari sang popstar.

Untungnya Rodrigo dengan cerdik memanfaatkan momentum popularitas ini dengan meluncurkan karya berikutnya; bukan dalam bentuk single, melainkan full studio album.

Merilis album segera setelah mencapai mega hits bukan perkara mudah. Rodrigo harus mampu memenuhi ekspektasi penggemar dalam rilisan baru. Sekaligus mempertahankan momentum popularitas. Belum lagi, kualitas musikalisasi yang juga harus dipertahankan. Tantangan besar untuk seorang penyanyi dan pencipta lagu yang belum genap berusia 18 tahun.

‘Sour’ digarap oleh Rodrigo bersama produser Dan Nigro. Selayaknya musisi di generasi Z, Rodrigo enggan mengkotakkan album ini dalam satu genre tertentu. Sebaliknya ia mengklaim “Sour” sebagai album versatile dengan persimpangan antara mainstream pop, musik folk, dan alternative rock. Ia juga mengakui influence dari sederet musisi serta bintang pop dan rock di album ini.

Pada nyatanya, ‘Sour’ merupakan perpaduan dari pop dan alt pop. Elemen serta energi pop punk dan rock terdapat di beberapa track. Disempurnakan hadirnya bedroom pop ballad.

Irama pop punk langsung ditemukan di track pertama. “Brutal” menghadirkan angsty vibe dengan tempo upbeat serta dentuman gitar layaknya grungy alt rock. Lagu ini menyoroti ekspektasi serta bagaimana Rodrigo memiliki pandangan atas dirinya seperti remaja pada umumnya: “I’m so sick of 17, where’s my fucking teenage dream? / If someone tells me one more time ‘enjoy your youth’ I’m gonna cry.”

“I’m not cool and I’m not smart / And I can’t even parallel park,” menjadi terusan narasi tentang dilema pencarian jati diri remaja dari kacamata Disney star.

“Brutal,” seperti judulnya memiliki perpaduan genre yang brutal; Rodrigo mengadaptasi vokalisasi ala nu metal dengan iringan gitar alt rock dan irama pop punk. Banger pembuka yang tepat membuat pendengar penasaran dengan keseluruhan album.

Track berikutnya merupakan bedroom pop ballad dengan musik yang entah bagaimana terdengar sangat Olivia Rodrigo. Di track kali ini, Rodrigo menangisi sang mantan yang rupanya sudah dengan cepat move on ketika ia masih sakit hati karena perpisahan mereka: “You didn’t cheat but you’re still a traitor.”

Setelah menyebut sang mantan sebagai “Traitor,” Rodrigo meneruskan sakit hatinya dalam rasa penyesalan di “1 Step Forward, 3 Steps Back.” Soft ballad ala Ingrid Michaelson ini menggunakan piano line dari “New Year’s Day” milik Taylor Swift di album ‘Reputation.’

“1 Step Forward, 3 Steps Back” sebenarnya track solid dengan performa vokal apik. Sayangnya pesona track ini terbenam karena berada di antara dua mega hits “Driver License” dan “Deja Vu.”

Pengaruh musikalitas pop punk Alanis Morissette jelas terdengar di track selanjutnya. “Good 4 U” seakan menjadi versi update “You Oughta Know”; lengkap dengan lirik penuh sarkasme dan kepahitan. Di lagu ini Rodrigo masih membicarakan sang mantan, yang sudah move on dan rupanya bahagia bersama kekasih baru: “Good for you – I guess that you’ve been working on yourself.”

Ia melanjutkan kegetiran dalam bait “I guess that therapist I found for you, she really helped/ Now you can be a better man for your brand new girl” hingga menutup track apik ini dengan “Like a damn sociopath!”

“Good 4 U” seolah mematikan image Girl Next Door ala bintang Disney. Menggantikan sosok remaja pemberontak yang tak segan meneriakkan rasa sakit hatinya. Dalam “Enough For You”, Rodrigo meneruskan kemarahan tersebut dengan gamblang mengaku dia berubah demi sang mantan (I wore make-up when we dated ’cause I thought you’d like me more/ If I looked like the other prom queens that I know you loved before.)

‘Sour’ merupakan album dari seorang bintang singer-songwriter remaja. Sehingga tidak mengherankan bila Rodrigo menyertakan pula tema pencarian jati diri, bahkan kebencian pada diri sendiri karena pengaruh sosial media. “Jealousy, Jealousy” menghadirkan bass line memukau pada chorus berisi narasi “I’m so sick of myself.”

Elemen instrumen di track ini terdengar memiliki sentuhan alr rock dari The Kills. Sayangnya Rodrigo belum all out dalam produksi untuk mengunggulkan aspek ini.

“Favorite Crime” dan “Hope Ur Ok” memiliki unsur folk. Meski lagi-lagi melodi folk tidak mendapat layering sempurna dalam proses produksi.

Sebagai album debut, terutama dari penyanyi berusia 17 tahun, ‘Sour’ sama sekali tidak mengecewakan. Album ini mampu menunjukan karakter sekaligus pesona Olivia Rodrigo. Memastikan sang penyanyi tidak sekedar ikut arus atau terbenam dalam ekspektasi lagu viral dari label.

Hadirnya berbagai elemen genre musik berbeda juga memperlihatkan Rodrigo memiliki talenta menjanjikan. Ia tidak hanya akan dikotakkan dalam lagu tentang patah hati dan sang mantan kekasih dalam iringan petikan gitar. Melainkan dapat melebarkan sayap hingga ke alr rock, nu metal, bahkan pop punk bila dipersenjatai dengan materi yang tepat.

Kekurangan album ini hanya paa tema yang monoton. Sepanjang 11 track Rodrigo mengutuk, menangisi, bahkan memperlihatkan kegetiran tentang sang mantan. Walau tidak bisa disangkal, tema tersebut akan sejalan dengan fanbase yang masih mengaitkan dirinya dengan sang co-star HSM:TM:TS, Joshua Bassett—yang disinyalir sebagai mantan kekasih Rodrigo.

All in all, ‘Sour’ merupakan awal mula sekaligus terusan kesuksesan Olivia Rodrigo. Mungkin di album berikutnya, ia tidak akan lagi menuliskan 11 lagu mengenai rasa patah hati karena sang mantan kekasih.

Green Day: Saviors Album Review

Music

The Smile: Wall of Eyes The Smile: Wall of Eyes

The Smile: Wall of Eyes Album Review

Music

The Last Dinner Party: Prelude to Ecstasy The Last Dinner Party: Prelude to Ecstasy

The Last Dinner Party: Prelude to Ecstasy Album Review

Music

Zara Larsson: Venus Zara Larsson: Venus

Zara Larsson: Venus Album Review

Music

Connect