Oldboy merupakan adaptasi dari manga karya Garon Tsuchiya dan Nobuaki Minegishi yang berjudul sama, walaupun banyak bagian yang berbeda dari filmnya-termasuk bagian akhir kisah ini.
Meraih Grand Prix pada 2004 Cannes Film Festival, Oldboy disebut-sebut sebagai salah satu film Korea terbaik sepanjang masa. Oldboy (2003) sebenarnya adalah bagian kedua dari trilogi Vengeance milik Park Chan-Wook setelah Sympathy for Mr. Vengeance (2002) dan sebelum Lady Vengeance (2005). Tapi sebenarnya trilogi itu tidak berkaitan selain tema serupa yaitu balas dendam.
Chan-wook juga dikenal sebagai sutradara I’m A Cyborg But That’s Okay dan Thirst yang ikut ambil alih dalam kompetisi meraih Golden Palm di Cannes Film Festival tahun 2009.
Lima belas tahun lamanya Oh Dae-su (Choi Min-sik) dikurung dalam sebuah ruangan misterius. Selama 15 tahun itu pula, ia selalu bertanya-tanya siapa yang memasukkannya ke dalam tempat tersebut dan atas dasar apa. Pada suatu hari, ia begitu saja dimasukkan ke dalam koper dan dilepaskan di sebuah atap gedung.
Mengetahui sekarang ia adalah seorang buronan karena dituduh membunuh istrinya, betapa sedihnya ia ketika tahu anak putrinya juga sudah diadopsi ke luar negeri. Bersama dengan seorang pelayan restoran sushi yang baru ia kenal, Mi-do (Kang Hye-jeong), ia berusaha untuk memecahkan misteri pengurungannya. Ketika akhirnya ia bertemu dengan sang penculik, Lee Woo-jin (Yu Ji-tae), ia diberi waktu 5 hari untuk menjawab rahasia tersebut dengan imbalan Woo-jin akan membunuh dirinya sendiri. Kalau Dae-su gagal, Mi-do lah yang akan dibunuh.
Chan-Wook mampu menyisipkan elemen-elemen pemancing tawa tanpa menghilangkan mood film. Ada sedikit kontradiksi yang diberikan Chan-Wook melalui karakter Dae-Su yang tidak hanya garang ketika menghajar musuh-musuhnya, namun di sisi lain tampak sedikit polos, lugu dan konyol.
Karakter protagonisnya adalah sentral kisah ini, dan aktingnya mampu menimbulkan simpati bagi penonton. Pendewasaan karakternya juga begitu terasa, bagaimana Dae-Su mampu bertransformasi dari pria paruh baya yang tampak tolol dan lugu menjadi pria penuh dendam.
Karakter villain Lee Woo-Jin yang diperankan oleh Yoo Ji-Tae adalah tipe villain idaman sebagian orang: tampan, flamboyan dan bergelimangan harta. Kalau kita mengira karakternya satu dimensi, menjelang akhir film akan terasa emosi lain yang tidak pernah penonton kira. Mi-do (Kang Hye-Jung) yang loveable dan tampak polos. Karakternya begitu mudah untuk disukai penonton, bukan tipe karakter perempuan yang hanya sekedar pemanis bagi sebuah film action.
Choi Min-sik juga bermain dalam film I Saw The Devil (2010) yang juga bertema balas dendam. Oldboy atau Oldeuboi sedikit mengingatkan kita dengan atmosfir I Saw The Devil. Dalam urusan kesadisan adegan, I Saw The Devil masih sedikit lebih gore, tapi ketika berbicara tentang tema dan isu yang diangkat, sepertinya Oldboy jauh berada di depan.
Oldboy memang bukan film untuk semua orang, namun tidak sekedar film action, tapi juga menawarkan drama-thriller yang menegangkan sekaligus menyayat hati. Porsi action dalam film ini tidak terlalu dominan, tapi scene perkelahian antara Dae-Su dengan pasukan Mr. Park adalah salah satu adegan perkelahian terbaik.
Kekuatan utama Oldboy ada pada plot twist-nya yang keren. Bagaimana Chan-Wook mampu dengan baik dan rapih menyingkap segala tabir misteri Oldboy. Chan-Wook tidak terburu-buru memperlihatkan petunjuk yang menjadi dasar kisah Oldboy, dan segala petunjuknya hanya justru membuat penonton makin penasaran.
Oldboy adalah sebuah drama-thriller dengan visual menawan dan scoring musik sendu yang akan membuat segala emosi membaur jadi satu. Twist Oldboy mungkin adalah salah satu twist terbaik yang pernah kita tonton, ending film ini adalah puncak klimaks untuk salah satu film paling brilian.