Connect with us
Not Quite Dead Yet Review

Film

Not Quite Dead Yet Review: Drama Ayah-Anak dengan Selipan Sains

Berfokus pada drama ayah dan anak, ‘Not Quite Dead Yet’ berhasil meleburkannya dengan elemen sains yang membuatnya terasa hangat.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

Tak selamanya ayah dan anak memiliki kecocokan, utamanya bila salah satu atau keduanya tak bersikukuh dengan pendiriannya masing-masing. Akan tetapi, satu kejadian bisa jadi memberikan pengaruh besar dalam hubungan ayah-anak, seperti yang ingin ditunjukkan pada ‘Not Quite Dead Yet’ yang hadir sebagai salah satu lineup dalam Japanese Film Festival Indonesia 2022.

‘Not Quite Dead Yet’ merupakan film drama komedi arahan Shinji Hamasaki yang pertama kali tayang di Jepang pada 20 Maret 2020 lalu. Dibintangi oleh Suzu Hirose, Ryo Hoshizawa, dan Shinichi Tsutsumi, film ini berkisah tentang Kei Nobata yang mencium keanehan di perusahaan farmasinya. Untuk mengungkapnya, ia memutuskan untuk mati selama dua hari. Hal ini mendorong Nanase untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi dengan bantuan dari Taku Matsuoka, salah satu karyawan kepercayaan sang ayah.

Not Quite Dead Yet Review

‘Not Quite Dead Yet’ hadir dengan alur yang tergolong linear, berfokus tentang apa yang terjadi dalam hidup keluarga Nobata dan perusahaan sang ayah. Sesekali film menghadirkan flashback sebagai langkah untuk memberikan elaborasi pada main plot-nya. Hal tersebut membuat kisah yang diusung oleh Shinji Hamasaki ini sangat mudah untuk diikuti seiring durasinya.

Terdapat dua elemen menarik yang disajikan dalam film arahan Shinji Hamasaki ini, yakni drama ayah-anak dan leburan sainsnya. Ada banyak sekali penyisipan elemen sains, salah satunya adalah tabel periode elemen kimia yang hadir sebagai benih dari cerita utama. Elemen-elemen tersebut tak serta-merta hadir sebagai elemen hampa, namun memberikan muatan lebih dalam mengenai drama ayah-anak dan memberikan kesempatan penonton untuk memahami para karakternya lebih baik seiring waktu.

Not Quite Dead Yet Review

Suzu Hirose dan Shinichi Tsutsumi dihadirkan sebagai central character dalam ‘Not Quite Dead Yet’ ini. Dengan tugas berat seperti itu, keduanya secara menawan memberikan nyawa pada Nanase dan Kei Nobata yang menampilkan hubungan ala kucing-anjing terlepas dari latar belakang mereka. Tak hanya itu, hadirnya deretan cast seperti Ryo Hoshizawa dengan karakter yang menonjol aura nonexistent-nya memberikan nuansa lebih hidup dan kocak dalam film ini.

Tak hanya itu, aspek teknis yang dihadirkan oleh Shinji Hamasaki dalam ‘Not Quite Dead Yet’ ini juga tak dipandang sebelah mata. Permainan kamera yang cenderung steady, penggunaan set design ala urban Japanese, serta pemakaian scoring yang tepat guna membuat film drama komedi ini sangat enjoyable. Belum lagi dengan penggunaan CGI yang memberikan kesan comical di dalamnya, meski eksekusinya terkadang tidak terlalu mulus.

Akhir kata, ‘Not Quite Dead Yet’ adalah drama komedi ayah-anak yang dilebur dengan sains sebagai pendukung kisah utamanya. Didukung dengan berbagai representasi menarik di dalamnya, film arahan Shinji Hamasaki ini cocok untuk penonton yang mendambakan kehangatan dan arti mendalam untuk lebih memahami orang lain, utamanya yang memberikan pengaruh besar dalam hidup.

Lost in Translation & Her: Kesepian dan Perpisahan dari Dua Perspektif

Film

Siksa Kubur & Badarawuhi di Desa Penari: Rayakan Lebaran dengan Film Horor Lokal

Entertainment

Monkey Man Monkey Man

Film & Serial Terbaru April 2024

Cultura Lists

Perfect Days Perfect Days

Perfect Days: Slow Living & Komorebi

Entertainment

Connect