Marsai Martin baru berusia 14 tahun. Usia dimana seorang anak perempuan mengenal patah hati dan cinta pertama. Tapi ia bukan remaja biasa. Kita mungkin melihatnya sebagai anak perempuan kulit hitam berwajah imut dan berlesung pipit. Namun Marsai telah menjalani pemotretan ketika berusia lima tahun. Sejak 2014, ia telah dikenal melalui serial televisi Black-ish. Perannya sangat ikonik hingga ia menyabet berbagai penghargaan. Ia juga dianggap memiliki selera fashion yang keren. Kini Marsai mendapat sorotan setelah memproduksi filmnya sendiri yang berjudul Little.
Little (2019) dirilis pada 12 April lalu. Berkisah tentang seorang CEO yang memiliki perilaku buruk dan dikutuk sehingga tubuhnya kembali menjadi anak-anak. Inilah karakter yang diperankan oleh Marsai. Sebagai perempuan dewasa di tubuh anak-anak, ia tampil meyakinkan. Misalnya ketika menggunakan setelan warna pink atau menenteng hand bag. Gestur Marsai menunjukkan ia adalah seorang perempuan dewasa yang pongah, menyebalkan, sekaligus terlalu sukses sehingga memiliki kepercayaan diri tinggi. Ketika menggoda lelaki dewasa, Marsai pun mampu menampilkan ekspresi nakal yang on point. Ide cerita ini muncul dari Marsai sendiri karena terinspirasi dari film bertema sama, body swap, berjudul Big. Film tersebut dibintangi oleh Tom Hanks. Sejak itu Marsai menetapkan cita-cita bahwa ia akan membuat film seperti itu.
Produser dan Founder di Usia 14 Tahun
Marsai ingin film ini bertema bully dan pemberdayaan perempuan. Sudah lama ia memikirkan untuk membuat filmnya sendiri. Namun saat itu agensinya mengatakan agar menunggu sampai ada rumah produksi yang membuat film semacam itu. Marsai tidak mau menunggu. Singkat cerita, ia membuat rumah produksinya sendiri, Genius Production. Rumah produksi ini ia kelola bersama keluarga. Ia lalu menandatangi kerja sama dengan Universal Production untuk memproduksi filmnya sendiri, dan duduk sebagai Executive Producer termuda di Hollywood. Tak lupa ia juga menjadi pemain utamanya. Sungguh sebuah langkah yang mengesankan dari seseorang anak berusia 14 tahun.
Marsai mengatakan passionnya di dunia film muncul sejak balita. Marsai kecil senang meniru adegan dalam film dan menyanyikan berbagai lagu. Majalah Time memasukkannya dalam daftar 25 remaja paling berpengaruh. Meskipun belum cukup usia, Marsai menunjukkan ia melek politik dengan ikut mengkampanyekan seorang calon gubernur. Kini Marsai sedang sibuk mempromosikan Little. Little bukan karya satu-satunya. Marsai akan segera membut film dan serial televisi lainnya. Kesibukannya di dunia film mendorongnya untuk melakukan home schooling. Namun Marsai tidak menyesal melewati masa SMA tanpa bertemu dengan teman-teman di sekolah. Di masa depan ia ingin menyutradai dan menulis filmnya sendiri.