Connect with us

TV

JoJo’s Bizarre Adventure Season 1 Review: Kisah Awal Pertarungan Turun Temurun

Usung kisah petualangan berlatar kuno, ‘JoJo’s Bizarre Adventure – Phantom Blood’ hadirkan nuansa shonen yang seru penuh drama.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

Jepang menghadirkan berbagai judul anime menarik dengan segala ciri khas dari representasinya. Dari sekian banyak judul, terdapat ‘JoJo’s Bizarre Adventure’ yang menjadi salah satu pop culture bagi para pencinta anime di seluruh dunia dengan berbagai momen ikonik di dalamnya.

‘JoJo’s Bizarre Adventure’ sendiri merupakan anime yang hadir mulai dari 2012 hingga kini dari manga berjudul sama karya Hirohiko Araki. Season 1 dari serial animasi Jepang ini ditayangkan pada 2012-2013 lalu, berfokus pada arc ‘Phantom Blood’ dan ‘Battle Tendency’. Musim pertamanya sendiri membawa penonton dalam kisah Jonathan Joestar yang harus menghadapi Dio Brando dengan obsesinya, yang kemudian dilanjutkan dengan petualangan Joseph Joestar mengatasi ancaman dari tiga Pillar Men, orang-orang zaman kuno dengan kemampuan vampiric mereka.

‘JoJo’s Bizarre Adventure Season 1’ sendiri terdiri dari 26 episode, di mana 9 episode menampilkan porsi kisah dari ‘Phantom Blood’ dan 17 sisanya berpusat pada ‘Battle Tendency’ sesuai manga-nya. Sepanjang season ini, penonton akan dibawa pada bizarre-nya petualangan dari dua keturunan Joestar tersebut. Dua bagiannya menawarkan premis yang sama, yakni melawan sosok vampir yang mengancam eksistensi keluarga Joestar dan keselamatan dunia.

‘JoJo’s Bizarre Adventure Season 1’ mengawali perjalanannya dalam kisah cerita yang bertajuk ‘Phantom Blood’. Dalam penceritaannya, seri anime ini membawa penonton dalam perseteruan awal dari Jonathan Joestar dan Dio Brando yang akhirnya menjadi berkepanjangan. Tak hanya itu, 9 episode juga menampilkan bagaimana dua kubu ini saling membangun kekuatan dengan caranya masing-masing sebelum final showdown dihadirkan.

Elemen yang membuat ‘Phantom Blood’ ini terasa lebih menarik adalah eksistensi Dio Brando di dalamnya. Karakterisasinya sebagai villain dengan obsesi surreal-nya memberikan nuansa mengerikan yang terasa twisted, membawa ‘JoJo’s Bizarre Adventure Season 1’ dalam dark vibes dengan segala vampirism-nya. Hal ini tentu membuat petualangan Jonathan Joestar terlihat lebih menarik, meski karakterisasi sang JoJo pertama ini tampak sangat generic dengan ciri khas pahlawan shonen pada umumnya.

‘JoJo’s Bizarre Adventure Season 1’ berlanjut dengan kisah Joseph Joestar bertajuk ‘Battle Tendency’. Berlatar 50 tahun setelah ‘Phantom Blood’, story arc ini berpusat dalam petualangan JoJo kedua melawan Pillar Men, sekumpulan makhluk zaman kuno yang terkenal dari Topeng Batu dari cerita sebelumnya. Berbeda dengan 9 episode awal, narasi baru ini tampil dengan gaya yang lebih nyeleneh dan menyenangkan.

Momen menyenangkan ini hadir melalui munculnya Joseph Joestar, protagonis dalam ‘Battle Tendency’ yang digambarkan penuh tipu muslihat. Karakterisasi seperti ini tampaknya disesuaikan dengan sekumpulan Pillar Men yang immortal dengan segala ciri khas mereka. Belum lagi munculnya berbagai support character seperti Caesar Zeppeli dan Lisa Lisa yang membuat journey dari JoJo cabang Amerika ini terasa lebih meaningful.

Seperti berbagai anime dengan tema adventure shonen lainnya, ‘JoJo’s Bizarre Adventure Season 1’ menampilkan Hamon sebagai basis kekuatannya. Hamon sendiri menawarkan konsep layaknya aura, layaknya beberapa anime lain seperti ‘Naruto’ dengan chakra-nya, ‘Dragon Ball’ dengan ki, serta ‘Hunter x Hunter’ dengan nen. Inilah yang membuat musim pertama adaptasi anime dari karya kenamaan Hirohiko Araki ini terasa membosankan, terutama di bagian ‘Phantom Blood’.

Akhir kata, ‘JoJo’s Bizarre Adventure Season 1’ adalah kisah awal yang memiliki daya tarik sendiri dengan segala potensinya. Bisa dibilang, menontonnya memberikan dasar mengenai kisah turun temurun yang akan penonton nikmati di berbagai season selanjutnya.

House of Ninjas House of Ninjas

House of Ninjas Review: Laga Ninja Berlatar Thriller Spionase Modern

TV

Echo Echo

Echo Review: Alaqua Cox Semakin Memikat dan Ikonik sebagai Maya Lopez

TV

Plus Minus Avatar: The Last Airbender Live Action Plus Minus Avatar: The Last Airbender Live Action

Plus Minus Avatar: The Last Airbender Live Action

TV

Mr. & Mrs. Smith Mr. & Mrs. Smith

Mr. & Mrs. Smith Review: Marriage Story dengan Laga dan Ledakan

TV

Connect