Connect with us

Current Issue

Incel: Misoginis yang Menjadi Teroris

Sebuah paham yang muncul sejak tahun 90-an mendorong pembunuhan massal terhadap perempuan.

Alana adalah seorang mahasiswi Ilmu Statistik yang menyelesaikan kuliahnya di tahun 1993. Ia tak pernah memiliki kekasih apalagi berhubungan seksual. Ia pikir itu karena fisiknya yang tak menarik. Tubuhnya agak pendek dan gemuk serta kulitnya dipenuhi bercak. Alana yang mendapatkan akses internet di kampus menemukan kosa kata baru: biseksual. Kemudian ia memutuskan untuk berkencan dengan seorang perempuan. Hubungan itu hanya bertahan enam bulan.

Saat itu Alana ingin menganalisis lebih jauh mengenai apa yang ia alami. Ia membutuhkan sebuah label yang menggambarkan kondisinya. Label itu adalah involuntary celibacy alias incel. Bila diartikan dalam Bahasa Indonesia, selibat tak disengaja atau tak diinginkan. Selibat adalah orang-orang yang tetap melajang. Biasanya istilah ini merujuk pada para rohaniwan Kristiani karena menurut mereka Yesus seringkali bicara untuk tetap melajang. Sebetulnya ada frasa lain yang dipikirkan oleh Alana di antaranya late bloomer atau perpetually single.

Alana lalu membuat website berbasis teks Alana’s Involuntary Celibacy Project. Bahkan dalam website ini Alana membuat subtema yaitu marital celibacy untuk para anggota yang berada dalam pernikahan tapi tidak memiliki hubungan seksual. Istilah lainnya adalah sexually inactive marriages. Tujuan Alana sederhana; ia ingin para member dapat berdiskusi dengan sehat sekaligus berbagi pengalaman mereka. Alana memiliki perasaan campur aduk ketika mayoritas member adalah lelaki dan mereka terus memberikan komplain.

Alana berusaha menghapus komentar seksis di website tetapi para member lelaki terus menyerangnya. Mereka sampai berani mengirimkan ancaman perkosaan maupun pembunuhan. Alana lalu memulai hidup baru di Toronto, meninggalkan website itu, dan hidup lebih percaya diri. Sekarang ia memiliki hubungan baik dengan lelaki maupun perempuan. Alana mungkin sudah berubah jauh lebih baik tapi ternyata website yang ia tinggalkan menjadi bara api yang dipendam. Lama-lama, apinya pun keluar dan membakar sekitar. Ketika akhirnya Alana mengetahui bagaimana pemikirannya memicu aksi kriminal dari member website, ia terkejut.

Meski website milik Alana kini tinggal kenangan, ada website lain yang mempersatukan para incel dari seluruh dunia. Website itu adalah incels.co dengan jumlah member hampir 10 ribu orang. Sebenarnya adalah kelompok incel yang lebih masif di Reddit dengan jumlah member hampir 40 ribu orang. Tetapi Reddit kemudian melarang eksistensinya dan kelompok tersebut musnah. Namun paham ini tetap tumbuh dan menjadi racun yang mematikan. Mereka tak hanya misoginis tetapi juga menjadi teroris.

Ideologi Blackpill

Mereka menciptakan sebuah ideologi yang seksis dan disebut sebagai Blackpill. Ada 14 poin yang mereka nyatakan. Di antaranya mereka meyakini bahwa perempuan berevolusi menjadi makhluk yang diskriminatif. Perempuan dianggap selalu memiliki pilihan sementara lelaki dianggap kesulitan menemukan pasangan. Mereka menyebut perempuan memiliki kekuatan di pasar seksual. Perempuan bahkan disebut bermain-main layaknya Tuhan dan senang berbagi lelaki.

Incel menyebut perempuan sebagai “Stacy” dengan ciri-ciri perempuan yang menarik dan hanya mau berhubungan seksual dengan “Chad”. Chad adalah adalah lelaki paling menarik yang menempati urutan teratas dalam hierarki incel. Sementara itu incel menganggap diri mereka sebagai kaum proletar yang dilemahkan oleh sistem sehingga tak memiliki pasangan. Banyak dari incel merasa bahwa kondisi lajang mereka disebabkan oleh fisik yang buruk dan tak sedikit memiliki autisme maupun pengalaman trauma misalnya menjadi korban bully.

Incel: Misoginis yang Menjadi Teroris

Incel menyebut perempuan sebagai “Stacy” | Image: Pexels

Masalah dari keberadaan incel bukan karena keluhan mereka terhadap kondisi sebagai lajang. Tetapi ketika mereka menjadi misoginis. Membenci perempuan lalu menyampaikan ancaman yang tak sekadar diucapkan belaka tetapi juga dilakukan. Ideologi mereka menjadi begitu radikal hingga incel mampu melakukan pembunuhan massal. Salah satunya adalah yang dilakukan oleh Alek Minassian. Ia membunuh 10 orang dengan cara menabraknya menggunakan mobil van. Alek mengatakan perbuatannya adalah bagian dari pemberontakan incel. Sebagian member dari komunitas incel merayakan pembunuhan massal tersebut.

Alek bukan satu-satunya. Elliot Rodger menembak tiga orang dan menusuk tiga orang lainnya di tahun 2014. Profesor Michael Kimmel dari bidang studi sosiologi dan gender di Stony Brook University menyebut masyarakat yang cenderung setara membuat kelompok incel merasa semakin terancam. Sejak awal mereka memang sudah menyalahkan dunia atas kondisi lajang mereka. Kini, mereka semakin punya alasan karena menganggap perempuan semakin sulit ditaklukan. Perlu digarisbawahi member incel tak hanya berkulit putih saja, Elliot adalah separuh kulit putih. Ibunya sempat menemukan postingan radikal putranya di internet tetapi polisi berhasil tertipu ketika Elliot bersikap manis.

Masih ada dua kasus lain yang digolongkan oleh aparat sebagai terorisme incel yaitu Scott Paul Beierle dan George Sodini. Nama yang disebut terakhir memiliki halaman di Incel Wiki. Ini adalah Wikipedia-nya incel dan menyebut incel sebagai sebuah fenomena sosiologi. Incel Wiki tidak ditujukan untuk mendukung ideologi misoginis incel melainkan sebagai saran edukasi dan informasi masyarakat untuk memahami fenomena ini.

Lesbcels (lesbian incel)

Patut diketahui meski sedikit masih ada perempuan dalam komunitas incel. Mereka adalah femcel. Walau umumnya mereka dipandang sebelah mata oleh member incel yang kebanyakan lelaki, mereka tetap ada. Mereka seringkali diusir dari komunitas maupun tidak diakui pandangannya. Member incel yang lelaki meyakini tak ada perempuan yang kesulitan dalam mencari pasangan dan mereka bisa melakukan apa saja untuk dapat berhubungan seksual bila mau. Tak hanya perempuan hetero saja, incel juga membenci perempuan biseksual atau lesbian karena dianggap sebagai saingan dalam mendapatkan pasangan. Lesbcels adalah istilah untuk menyebutkan lesbian incel.

Paham misoginis

Bagaimana dengan di Indonesia? Tak ada data statistik yang dapat menunjukkan dari mana saja member incel berasal. Sebagian besarnya memang kulit putih tetapi ada pula yang dari Asia. Namun paham incel tersebar tak hanya melalui keanggotaan dalam komunitas saja. Paham misoginis yang mendasari incel pun jamak kita temukan di sini. Perkosaan bahkan pembunuhan yang dilakukan sebagian dilatari oleh rasa benci terhadap perempuan. Kita mungkin tak menyadarinya dan tak menyebutnya sebagai incel tetapi para pelaku ini memiliki keyakinan yang sama.

Contohnya adalah kasus Enno yang diperkosa dan dibunuh tiga orang pelaku. Ia ditusuk dengan cangkul. Ini adalah contoh kebencian terhadap perempuan yang mengarah pada tindakan kriminal. Perempuan dibunuh melalui keperempuannya, alat kelaminnya. Salah satu pelaku mengakui ia memang ditolak oleh korban. Padahal alasan penolakannya masuk akal. Pelaku sudah berkeluarga. Pelaku lainnya masih dibawah umur dan mengaku kesal karena korban menolak berhubungan intim. Perlu diingat ketiga pelaku tidak saling mengenal.

Paham misoginis yang dilatarbelakangi oleh kultur kita yang konservatif memang cenderung tidak menguntungkan perempuan baik dalam pranata keluarga maupun lingkup lebih besar. Perempuan diharapkan mengamini keinginan lawan jenis untuk berhubungan seksual tanpa memandang apakah ia setuju atau tidak. Pandangan ini tak hanya membuat posisi perempuan lemah di dalam masyarakat tetapi juga mengacaukan cara berpikir manusia. Ketika perkosaan terjadi perempuan menjadi pihak yang disalahkan karena dianggap tak dapat menjaga diri. Kalaupun perempuan itu melakukan hubungan seksual secara sukarela, ia tetap dihakimi dan dianggap rendah.

Kesetaraan perlu dikampanyekan. Tak hanya demi hak-hak perempuan yang terpenuhi, tapi juga agar ada perubahan pada pola pikir masyarakat. Seharusnya tak ada lagi pembunuhan yang dilakukan atas alasan jenis kelamin tertentu. Perempuan berhak memilih, menerima, maupun menolak pasangannya seperti halnya lelaki. Seharusnya hubungan seksual dipandang bukan sebagai pemberian cuma-cuma seperti yang dipikirkan incel. Hubungan seksual haruslah tercipta sebagai salah satu cara merawat cinta di antara dua makhluk yang sudah berusia dewasa.

Penyambutan Rombongan Muhibah Budaya Jalur Rempah di Pelabuhan Benteng Selayar-1 Penyambutan Rombongan Muhibah Budaya Jalur Rempah di Pelabuhan Benteng Selayar-1

Selayar dan Kejayaan Maritim Nusantara

Culture

Eksplorasi Pesona Kebudayaan Jepang Melalui Anime

Culture

Steven Spielberg Steven Spielberg

Mengenal Steven Spielberg dari Filmografinya

Culture

Virgin The Series Virgin The Series

Virgin The Series vs Euphoria: Menilik Lika-liku Kehidupan Generasi Muda di Era Modernisasi

Current Issue

Connect