Quantcast
Permainan Kata di Balik Hari-Hari Kerja - Cultura
Connect with us
Late Spring Movie

Culture

Permainan Kata di Balik Hari-Hari Kerja

Kadang, hanya butuh permainan kata sederhana untuk membuat hidup terasa lebih ringan.

Di ruang kerja kecilnya di sebuah perusahaan rintisan di Jakarta Selatan, Dina, 28 tahun, menyalakan laptop dengan mata setengah mengantuk. Senin baru saja lewat. Ia mengingat lagi unggahan seorang temannya di Instagram kemarin: “I hate Mondays.” Ungkapan yang begitu populer sampai jadi ikon global rasa malas berhadapan dengan awal minggu.

Tapi pagi itu bukan Senin. “Hari ini kan Selasa, Choose-day,” kata Dina lirih, mencoba memompa semangatnya. Kata “Choose-day” ia dengar dari kanal motivasi di YouTube. Selasa, kata sang motivator, adalah hari untuk choose, memilih hal-hal positif, memilih semangat, memilih fokus. Dina tersenyum kecil. Ternyata sebuah permainan kata sederhana bisa mengubah rasa lesu menjadi sedikit lebih optimistis.

Kata-kata yang Mengubah Mood

Fenomena memberi label khusus pada hari bukan hal baru. Di era media sosial, setiap hari bisa disulap maknanya lewat permainan bunyi, plesetan, atau slogan populer. Dari “Monday blues” sampai “Sunday Funday,” orang modern seakan tak lagi sekadar melewati kalender, melainkan merayakannya dengan narasi baru.
Hari Selasa misalnya. Selama ini jarang punya citra khusus, sering terlupakan di antara Senin yang berat dan Rabu yang dianggap “puncak minggu.” Tapi dengan label Choose-day, Selasa mendapat makna baru: momentum untuk menata arah hidup. Pilihan kita hari ini menentukan kualitas sisa minggu.

Rabu, Hari “Puncak”

Di sebuah kafe di Yogyakarta, Arif, seorang ilustrator lepas, punya ritual khusus tiap Rabu. Ia menyalakan musik ceria dan menuliskan di status WhatsApp: “Happy Hump Day!”

“Hump Day” adalah istilah populer di Amerika yang menyebut Rabu sebagai “puncak bukit.” Maksudnya, minggu kerja diibaratkan perjalanan mendaki bukit. Senin dan Selasa terasa berat, tapi begitu sampai Rabu, kita sudah melewati puncak. Setelah itu, tinggal menuruni lereng menuju akhir pekan.

Bagi Arif, “Hump Day” bukan sekadar slogan. Itu menjadi pengingat bahwa separuh beban sudah terlewati. “Saya jadi lebih enteng bekerja, karena merasa tinggal hitungan hari menuju libur,” katanya sambil terkekeh.

Kamis Bernostalgia

Kamis punya tempat tersendiri di dunia maya lewat tagar #ThrowbackThursday atau TBT. Setiap Kamis, orang mengunggah foto lama: masa kecil, perjalanan, atau kenangan romantis. Di Instagram, tren ini begitu besar hingga hampir semua orang pernah melakukannya.

Lina, seorang mahasiswi di Bandung, mengaku TBT menjadi semacam terapi. “Kalau lagi jenuh, saya buka album lama, pilih foto, lalu posting. Rasanya kayak ngobrol sama diri sendiri di masa lalu,” ujarnya. Kamis, yang tadinya tak punya pesona, berubah jadi ruang nostalgia kolektif.

Ada pula istilah “Thirsty Thursday” yang lahir di lingkungan kampus Amerika. Kamis malam dianggap waktu nongkrong sebelum akhir pekan tiba. Di Indonesia, mungkin tak sepopuler itu, tapi warung kopi dan bar di kota besar juga ramai setiap Kamis malam.

Jumat, Saatnya Lepas Napas

“Thank God It’s Friday” atau TGIF mungkin slogan hari kerja paling universal. Di seluruh dunia, Jumat adalah simbol kelegaan. Setelah lima hari kerja, orang menatap akhir pekan dengan senyum lega.

Banyak kantor di Jakarta juga mengenal istilah “Casual Friday,” hari ketika karyawan boleh mengenakan pakaian santai. Andi, pegawai sebuah perusahaan konsultan, menyebut Jumat sebagai hari paling ringan. “Kalau ada rapat, suasananya lebih cair. Semua orang sudah menunggu Sabtu,” katanya.

Tak heran, film, restoran, hingga jaringan bar mengambil nama TGIF sebagai merek. Jumat bukan sekadar hari; ia sudah menjadi gaya hidup.

Sabtu, Pesta dan Kucing

Begitu Sabtu tiba, narasi bergeser lagi. Di era disko, Sabtu dikenal lewat film Saturday Night Fever. Malam Sabtu identik dengan pesta, musik, dan perayaan. Hingga kini, nuansa itu masih terasa.

Namun internet memberi sentuhan baru. Sabtu sering dirayakan sebagai Caturday. Media sosial dibanjiri foto dan video kucing setiap Sabtu. “Kucing selalu bisa bikin mood naik,” kata Budi, seorang pekerja kreatif yang rajin ikut tren ini. Sabtu pun jadi bukan hanya tentang pesta malam, tapi juga kelembutan hewan berbulu.

Minggu, Santai Total

Dan akhirnya, Minggu. Ada dua narasi besar yang melekat: Sunday Funday dan Lazy Sunday. Dua-duanya sahih, tergantung siapa yang menjalani.

Bagi keluarga muda, Sunday Funday berarti jalan-jalan, makan di luar, atau piknik kecil. Bagi mereka yang letih, Lazy Sunday jadi alasan untuk tidak melakukan apa pun selain rebahan. Di dunia yang makin sibuk, izin untuk “malas” menjadi mewah tersendiri.

Permainan Kata, Permainan Makna

Mengapa orang begitu mudah terpengaruh oleh permainan kata? Psikolog menjelaskan, otak manusia suka dengan pola bunyi yang akrab dan mudah diingat. Ketika Tuesday diubah jadi Choose-day, kita bukan hanya tertawa karena plesetan, tapi juga menempelkan makna baru pada pengalaman sehari-hari.

Dalam dunia kerja yang monoton, permainan kata ini berfungsi seperti bumbu. Ia memberi warna emosional pada hari-hari yang mungkin terasa sama. Senin tidak lagi sekadar awal minggu, melainkan simbol perjuangan. Rabu bukan sekadar hari ketiga, tapi puncak bukit yang menandai separuh jalan sudah terlewati.

Bagi generasi digital, label-label ini juga menjadi identitas sosial. Dengan menuliskan “Happy Hump Day” atau #ThrowbackThursday, orang merasa terhubung dalam komunitas global. Setiap orang ikut dalam percakapan kolektif tentang bagaimana menjalani hari.

Dari Kalender ke Narasi

Kalender memang hanya hitungan waktu. Tapi lewat kata-kata, manusia mengubahnya menjadi narasi. Senin yang berat, Selasa yang penuh pilihan, Rabu yang menanjak, Kamis yang bernostalgia, Jumat yang lega, Sabtu yang meriah, hingga Minggu yang santai.

Seperti Dina pagi itu, yang memilih untuk percaya pada makna baru Selasa. “Kalau saya bisa memilih sikap, kenapa tidak? Toh Selasa ini Choose-day,” katanya sambil mengetik cepat di laptopnya. Kadang, hanya butuh permainan kata sederhana untuk membuat hidup terasa lebih ringan.

Temukan Hobi Baru untuk Melepas Lelah Setelah Hari yang Sibuk

Lifestyle

One-Size-Fits-All: Jebakan Bisnis dan Hidup

Current Issue

Pengalaman Unik di DWP 2024 Lewat Good Times City Pengalaman Unik di DWP 2024 Lewat Good Times City

Pengalaman Unik di DWP 2024 Lewat Good Times City

Lifestyle

Espolon Barrio Fiesta 2024 Espolon Barrio Fiesta 2024

Espolon Barrio Fiesta 2024: Perayaan Seni, Budaya, dan Tequila

Lifestyle

Advertisement Drip Bag Coffee
Connect