Haifa Beseisso awalnya hanyalah gadis berkerudung—atau berturban yang bekerja di sebuah perusahaan media. Suatu hari ia mengatakan pada atasannya mengenai keinginannya untuk menjadi penyiar televisi. Namun dia diminta untuk tetap bekerja di balik layar saja atau menjadi penyiar dengan melepas kerudungnya. Haifa tentu saja kecewa. Ia terus mencari peluang untuk mengejar mimpi bicara di depan kamera. Singkat cerita, Haifa pun memutuskan berhenti bekerja dan membuat akun YouTube. Ia lalu memperoduksi beragam jenis video. Beberapa di antaranya merepresentasikan 3 hal: Arab, Islam, dan perempuan.
Ada beberapa video yang menarik seperti “Japanese Taste Arabic Food for The First Time”, “How Terorist Party”, “Refugees Got Talent”, “What Do Koreans Know About Arab”, hingga “What Do You Think When You See My Hijab? #LondonOnHijab”. Video-video merupakan salah satu upaya Haifa dalam mengubah persepsi dunia internasional mengenai perempuan Arab pada umumnya. Ia ingin menunjukkan bahwa sebagai seorang gadis Arab, ia adalah manusia yang berdaya. Dia tidak hidup dalam kondisi menyedihkan atau merasa kerudungnya sebagai penghalang.
Salah satu suporter setia yang mendukung pilihan hidup Haifa adalah ibunya. Sebagai seorang single parent, ibu Haifa sangat suportif dan melihat pilihan hidup sang putri sebagai hal yang baik. Hal ini tercermin dari video-video travelling Haifa ke berbagai negara di dunia yang tentunya berbeda dengan persepsi umum mengenai hidup perempuan Arab yang terkekang. Tak hanya menjadi representasi perempuan Arab melalui medium Youtube, Haifa juga menunjukkan eksistensinya melalui platform Instagram. Ia adalah salah satu selebgram berhijab di dunia yang dianggap memiliki selera fashion unik dan keren. Ia juga telah bekerja sama dengan berbagai brand ternama seperti Huawei, Canon, Dove, Lipton, dan Pandora. Pada iklannya bersama Dove, Haifa menyatakan dengan percaya diri, “Aku tidak takut mengekspresikan isi pikiranku.”
View this post on Instagram
Saat ini Haifa menjadi salah satu ambassador dari program milik YouTube, Creator for Change. Para pembuat konten dari seluruh dunia diminta untuk membuat konten yang menggerakkan perubahan. Haifa pun menyumbang konten berupa video klip berdurasi 7 menit 41 detik berjudul “Stereotype World: The Middle East Speak Up”. Meski bukan seorang penyanyi profesional, konsep musik rap dan video klip Haifa tidak terlihat seperti buatan amatir. Liriknya membawa pesan yang kuat. “Pass the microphone, let me speak up and vent. The Middle East girls came down to represent… So, yalla, yalla, yalla, yalla, let’s put an end to all the stereotypes, inshallah!”
Video klip dibuka dengan Haifa yang menyetel pita kaset jadul. Kaset pun berputar menampilkan teater Arab yang sarkas. Menggambarkan bahwa perempuan hidup dalam ketertindasan. Lalu kemudian Haifa merusak kaset itu dan mulai menyajikan kebenarannya melalui musik rap dengan nada yang rancak dan penuh semangat. Ia menggunakan pakaian yang menyala terang dan terlihat mewah, berbanding terbalik dengan teater suram yang menyajikan gambaran perempuan dengan pakaian hitam-hitam. Haifa tak hanya menyanyikannya seorang diri. Ia juga menampilkan banyak pemeran pendukung yang merepresentasikan penduduk di negara-negara timur tengah. Video klip ini dibuat di beberapa negara seperti Dubai, Mesir, Maroko, dan Sudan. Haifa memastikan pemeran pendukung yang muncul dan merepresentasikan timur tengah masing-masing merupakan penduduk asli serta memakai atribut tradisional setempat.
Haifa juga tak lupa menampilkan pemeran pendukung dari berbagai kelompok umur dan jenis kelamin. Tak hanya sebagai bentuk perlawanan terhadap stereotip yang ditimpakan oleh pandangan internasional, Haifa juga menjadikan musiknya sebagai sebuah gerakan pemberdayaan perempuan dengan menyebutkan profesi yang dilakoni para perempuan Arab. “We got doctors, lawyers, coffe shop owners, CEOs, ministers, PHD holders”…. Lalu pada menit-menit berikutnya, musik rap tadi berubah suasana menjadi terdengar seperti musik latar di panggung teatrikal. Nadanya menjadi ceria. “Lesson one is the middle east is not just a single country”. Video ini telah mencapai 1,9 juta penonton sejak rilis empat bulan lalu. Haifa juga diliput oleh berbagai media di timur tengah mengenai kesuksesannya dalam mendobrak stereotip dan menampilkan representasi yang sesungguhnya. Ia kini dianggap sebagai salah satu role model bagi perempuan-perempuan Arab lainnya.