Connect with us
kecak dance uluwatu
Kecak Dance Uluwatu | Dicky Bisinglasi / Cultura

Culture

Epos Hindu Klasik di Tengah dan Selatan Bali

Tari Kecak di Uluwatu dan Legong Mahabharata di Ubud menjadi salah satu pertunjukan penuh sejarah.

Uluwatu sudah pasti familiar di telinga kita, dan bahkan menjadi destinasi wisata yang tak boleh ketinggalan saat kita berkunjung ke Bali. Namun mungkin tidak semua orang tahu bahwa selain kemegahan Pura Luhur, Uluwatu juga menyuguhkan pertunjukan tari yang spektakuler.

Tari Kecak – Uluwatu

Tari Kecak di Uluwatu merupakan tari kolosal yang dipertunjukan setiap hari di atas tebing tinggi menghadap laut lepas. Pertunjukan bisa dinikmati sambil melihat pemandangan sunset dari ujung selatan pulau dewata. Dengan harga tiket Rp 100,000, pengunjung dapat menyaksikan pertunjukan kisah Rama-Shinta yang dimainkan oleh kurang lebih 50 orang ini.

Pukul 17.30 ticket booth mulai dibuka, dan pertunjukan tari ini dimulai pukul 18.15 hingga 19.00. Karena tempat yang terbatas, pengunjung disarankan pesan ticket online, mengingat antusiasme wisatawan yang cukup besar. Tribun berbentuk koloseum ini hampir selalu penuh setiap harinya, kita akan lebih mudah memilih tempat duduk sesuai keinginan ketika datang lebih awal.

tari kecak uluwatu

Tari Kecak di Uluwatu | Photo: Dicky Bisinglasi / Cultura

Tari Kecak sebenarnya berangkat dari ritual sakral yakni upacara Sanghyang. Upacara ini merupakan ritual pemujaan terhadap Tuhan Sang Hyang Widhi untuk menolak bala. Pada awalnya hanya dapat dilaksanakan di sebuah Pura. Namun sekitar tahun ’30-an seniman Bali Wayan Limbak dan seniman Jerman Walter Spies mengkreasikan tari Kecak ini dengan tujuan sebagai sarana hiburan dan menarik wisatawan. Saat ini nama tari Kecak bahkan sudah mendunia.

Tari ini mengisahkan tentang bagaimana Ramayana menyelamatkan Dewi Shinta yang diculik oleh Rahwana. Uniknya, hampir tidak menggunakan alat musik sama sekali, melainkan teriakan “cak-cak-cak” dari para penari punggawa yang duduk melingkar inilah yang menginspirasi namanya menjadi “Kecak”. Properti api akrobatik juga digunakan saat adegan sang Kera Putih, Hanoman, membantu Rama menyelamatkan Shinta, dalam Bahasa Jawa, adegan ini juga dikenal dengan istilah “Anoman Obong” (Hanoman membakar).

Legong Mahabharata Ubud

Legong Mahabharata | Photo: Dicky Bisinglasi / Cultura

Legong Mahabharata – Ubud

Tak cuma di Bali selatan, jika kita berkunjung ke Bali tengah, tepatnya di Puri Saren, Ubud – Gianyar, kita dapat menikmati pertunjukan tari Legong Mahabharata yang tak kalah spektakuler. Berasal dari epos yang sama Hindu India Klasik dengan kisah Rama-Shinta di Kecak Uluwatu, baik Rama maupun Kresna adalah sama-sama titisan Batara Wisnu di periode waktu yang berbeda.

Legong Mahabharata Ubud

Legong Mahabharata | Photo: Dicky Bisinglasi / Cultura

Legong Mahabharata tidak berkelanjutan seperti sendra tari Rama-Shinta, namun hanya potongan kisah Supraba. Dewi Supraba adalah salah satu tokoh dari epos Mahabharata yang digambarkan sebagai bidadari dari Jonggringsaloka, ratu para bidadari lainnya. Dewi Supraba ini dikisahkan menjadi duta para dewa un tuk membantu Arjuna mengalahkan raja yang lalim, Newata Kawaca, dengan memanah lidahnya. Kisah ini juga terdapat di Arjunawiwaha karya Mpu Kanwa di era Raja Airlangga, kerajaan Kahuripan Jawa Timur sekitar tahun 1030 Masehi.

Legong Mahabharata Ubud

Legong Mahabharata Ubud | Photo: Dicky Bisinglasi / Cultura

Agung Bagus Suyoga, pemimpin kelompok tari Jaya Swara menceritakan bahwa setidaknya 60 orang terlibat dalam pertunjukan ini, termasuk para penabuh gamelannya. Dia menjelaskan bahwa ada 8 babak yang berbeda dari serangkaian tari ini, mulai dari instrumental gamelan berjudul Tabuh Ombak Ing Segara, Tari Selamat Datang Tedung Agung, Tari Baris yang menceritakan baris bersiap menuju medan perang, pertunjukan utama Legong Supraba Duta-Mahabharata, instrumental Tabuh Angklung, Tari Taruna Jaya, Tari Cinderawasih dan ditutup dengan Tari Topeng Arsa Wijaya. Semuanya babak terpisah yang tidak saling berkaitan, namun tetap dapat membius para penonton.

Setiap harinya ada pertunjukan yang berbeda di Puri Saren Ubud ini, namun Legong Mahabharata hanya tampil setiap hari Minggu pukul 19:30 hingga 21:00, dengan harga tiket Rp 100,000.

Apurva Kempinski Bali_Grand Staircase Apurva Kempinski Bali_Grand Staircase

Memorable Stay Experience at The Apurva Kempinski Bali

Culture

byrd house bali byrd house bali

Byrd House Bali: Pengalaman Kuliner Sempurna Berpadu Dengan Suasana Eksotis

Lifestyle

Bali Dynasty Resort Bali Dynasty Resort

Bali Dynasty Resort: Destinasi Populer Bagi Keluarga di Tepi Pantai Kuta Selatan

Lifestyle

Amarta Beach Retreat Bali Amarta Beach Retreat Bali

Amarta Beach Retreat Bali: Boutique Resort Tepi Pantai Yang Indah & Tenang

Lifestyle

Connect