Menjelang perilisan album terbarunya yang bertajuk “Earthling” (2022), Eddie Vedder resmi melepas dua single baru. Salah satunya yang masih fresh adalah “The Haves”.
Single sepanjang 5 menit 6 detik itu menyajikan nuansa ballad dengan lirik yang terkesan romantis sekaligus satir. Liriknya sendiri menggambarkan ungkapan seseorang pada orang yang ia sayangi, sekaligus bentuk sindirannya pada orang-orang serakah di luar sana. Hal itu tercermin dari penggalan lirik “They want more/I just need you”. Pada akhir lirik, Eddie pun seolah berpesan kalau pada akhirnya tak semua hal bisa dimiliki oleh orang-orang serakah (“With all that they do/All of the haves/They ain’t got you/They ain’t got you”).
Lirik lagunya ditulis dengan bahasa lugas yang sudah menjadi trademark Eddie Vedder selama ini. Dalam penulisannya, Eddie mengajak Josh Klinghoffer dan Andrew Wotman.
Single “The Haves” dibuka dengan isian gitar akustik dan piano yang lirih. Beberapa detik kemudian, vokal Eddie yang khas pun masuk menyanyikan lirik demi lirik. Saat lagu masuk ke chorus pertama, bebunyian dari gitar listrik, bass, dan tamborin pun masuk menemani Eddi bernyanyi. Ketukan drum pun masuk berbarengan dengan Eddie yang mulai menyanyikan lirik di chorus kedua.
Menjelang lagu usai, isian slide gitar pun masuk dan menambah nuansa ballad lagu ini. Bebunyian string section pun turut meramaikan lagu ini sesaat sebelum Eddie melantunkan lirik-lirik terakhir lagu. “The Haves pun ditutup dengan sentuhan tuts piano yang lirih.
Guna memperkenalkan lagunya secara luas, “The Haves” pun lantas dipublikasikan di YouTube dalam format video lirik. Video tersebut berisi penggalan lirik “The Haves” yang dilatari footage video hitam-putih dari sejumlah tempat, mulai dari jalanan hingga hutan pinus, lalu diberi efek visual berwarna oranye. Sebetulnya, video lirik itu sudah cukup untuk menjadi wadah promosi “The Haves”. Namun, secara estetika akan lebih menarik jika lagunya dibuatkan video klip musik.
Lewat “The Haves”, Eddie Vedder seolah mengajak kita untuk menjauhi keserakahan, serta kembali kepada kebersahajaan dan cinta. Lagu ini juga menjadi gambaran kecil soal nuansa seperti apa yang hendak disajikan Eddie pada album solo terbarunya.