Connect with us
Dead Ringers
Prime Video

TV

Dead Ringers Review: Horor Ginekologi & Hubungan Kompleks Saudara Kembar

Remake gender bender “Dead Ringers” yang lebih relevan dalam menyingung isu kewanitaan.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

“Dead Ringers” (2023) merupakan miniseries terbaru Prime Video yang dibintangi oleh Rachel Weisz. Serial ini merupakan remake dari film psychological thriller klasik David Cronenberg, “Dead Ringers” pada 1988, dibintangi oleh Jeremy Irons yang memerankan karakter kembar, Beverly dan Elliot Mantle.

Sama seperti Irons, dalam versi terbarunya ini, Rachel Weisz memerakan karakter kembar dengan nama yang sama. Perbedaan jelas dari versi remake ini adalah selain latarnya yang modern, ini menjadi versi gender bender yang menarik.

Biasanya remake atau adaptasi gender bender sulit untuk dilihat sebagai sajian yang serius. Namun berbeda dengan gender bender remake satu ini, “Dead Ringers” mungkin memang lebih cocok untuk dieksekusi dengan karakter wanita sebagai protagonisnya.

“Dead Ringers” menceritakan Beverly dan Elliot Mantle, saudara kembar yang sama-sama berprofesi sebagai dokter spesialis Obgyn. Beverly ingin mengembangkan pusat persalinan yang nyaman dan aman untuk wanita, sementara Elliot ingin mengubah dunia persalinan selamanya dengan inovasi yang berani dan radikal. Keduanya berusaha mewujudkan mimpi bersama, hingga Beverly jatuh cinta pada pasiennya, membuat Elliot kehilangan kendali.

Dead Ringers

Drama Psychological Thriller yang Mengeksploitasi Horor Ginekologi dan Kompleksitas Saudara Kembar

“Dead Ringers” merupakan serial terbaru yang menarik, namun bisa jadi bukan tontonan yang nyaman untuk semua penonton. Bagi ibu mengandung dan perempuan muda yang punya cita-cita memiliki anak, serial ini bisa membuat kita merasa sangat tidak nyaman. Memuat banyak konten medis khususnya ginekologi dan obstetri, topik tersebut juga dieksplorasi dengan skenario-skenario eksperimental secara medis maupun menyelami kondisi psikologi wanita.

Selain horor dengan topik ginekologi, serial ini terutama mengeksplorasi hubungan tidak biasa antara Beverly dan Elliot sebagai saudara kembar. Bagaimana keduanya terlihat identik, namun memiliki dua kepribadian yang bertolak belakang. Kemudian ketergantungan mereka satu sama lain, peran masing-masing dalam rutinitas mereka, trik-trik rahasia yang hanya dipahami oleh mereka, hingga akhirnya perkembangan dari hubungan keduanya ketika ada pihak ketiga.

Secara keseluruhan, miniseries sebanyak enam episode memiliki dua plot utama yang berdampingan; perkembangan hubungan Beverly dan Elliot, serta perkembangan pusat bersalin mereka yang dituntut untuk mencapai kesuksesan. Hanya saja, serial ini lebih fokus pada hubungan kembar Mantle. Eksplorasi eksperimen ginekologinya tidak terlalu di-highlight secara mendalam. Hanya cukup untuk memberi latar belakang karakter. Ada beberapa plot medis yang pada akhirnya juga kurang diungkapkan dengan tuntas.

Memuat Topik Depresif dan Visual Persalinan Medis yang Gore

“Dead Ringers” merupakan serial dengan nuansa sangat gelap. Baik naskah hingga sinematografinya. Selalu ada sisi baik dan buruk dari berbagai topik, serial ini memilih untuk lebih banyak menunjukan sisi gelap dari segalanya.

Mulai dari topik  ginekologi dan obstetri, naskah diisi dengan isu depresif seperti baby blue, kecemasan wanita hamil dalam proses bersalin, topik kemandulan dan keguguran yang membuat wanita frustasi, dan masalah-masalah lainnya. Ada yang menyebutkan bahwa mengandung dan menjadi seorang ibu adalah anugerah terindah yang bisa dialami wanita, jelas bukan pesan itu yang hendak disampaikan oleh serial ini.

Selain melalui narasi, adegan-adegan pemeriksaan dan bersalin dalam “Dead Ringers” memiliki presentasi yang membuat penonton tidak nyaman. Episode 1 saja langsung dibuka dengan kompilasi adegan persalinan yang brutal dan tidak disensor.

Serial ini menunjukan rupa buruk dari kehamilan, persalinan, dan motherhood sebagai konten horor bagi wanita. Ada adegan pembedahan yang memperlihatkan visual gore, begitu juga penampilan bayi-bayi dalam serial ini tidak pernah ditunjukan sebagai anugerah, justru lebih terlihat sebagai kutukan yang akan membuat wanita menyesal.

https://youtu.be/FA_XOruRFfU

Akting Memikat Rachel Weisz sebagai Karakter Kembar dengan Kepribadian Berbeda

Daya tarik utama remake “Dead Ringers” pastinya penampilan Rachel Weisz yang sesuai dengan ekspektasi penonton. Beberapa tahun belakangan aktris ini selalu ngambil naskah-naskah yang unik, menantang, dan eksentrik, salah satunya serial ini. Meski dibantu dengan makeup, tata busana dan hairdo yang membedakan Beverly dan Elliot dari segi penampilan, Weisz juga mengeksekusi akting yang membuat saudara kembar ini terlihat berbeda.

Beverly memiliki pembawaan yang lebih tenang, berhati-hati, dan tradisional. Sementara Elliot adalah kembaran yang lebih ekspresif, spontan, dan eksperimental. Penokohan tersebut mempengaruhi gelagat, cara berbicara (bahkan suara keduanya sedikit terdengar berbeda dalam situasi tertentu) hingga sorotan mata. Seiring berjalannya episode, kita penonton juga mulai bisa melihat perbedaan keduanya dalam berkomunikasi, menjawab pertanyaan dan mengambil keputusan dalam situasi tertentu.

Transisi dan editing serial ini juga terlihat mulus dan rapi. Mungkin sudah bukan hal yang mengejutkan lagi dengan teknologi filmmaking modern saat ini. Pada akhirnya, kesuksesannya memang pada kualitas penampilan Rachel Weisz.

“Dead Ringers” merupakan miniseries terbaru psychological thriller yang jelas menarik serta memiliki produksi yang presentable. Meski niche-nya tergolong cukup terbatas, karena tontonan seperti ini bisa menimbulkan perasaan tidak nyaman bagi pihak tertentu. Sebagai remake versi film klasik pun tetap memiliki poin baru dengan konsep gender bender-nya yang lebih dari sekadar gimmick, namun benar-benar memberikan intisari baru dalam ceritanya yang mencangkup banyak topik menarik.

Look Back Review Look Back Review

Look Back Review: Nostalgia & Tragedi

Film

Arcane Season 2 Arcane Season 2

Arcane Season 2 Review: Animasi Menawan yang Terlalu Cepat Berakhir

TV

The Penguin The Penguin

The Penguin Review: Era Baru Supervillain di Media

TV

Film & Serial Prime Video Rilisan Oktober 2024

Cultura Lists

Advertisement Drip Bag Coffee
Connect