Selepas merilis “Royal Morning Blue”, Damon Albarn kembali merilis satu single lagi untuk album terbarunya “Darkness to Light”. Lagu sepanjang 3 menit ini dibuka dengan sentuhan saxophone, piano, dan harmonium bernada minor.
Rangkaian instrumen itu lantas diberi sentuhan suara gemericik air. Beberapa saat kemudian, suara drum machine pun muncul, sebelum hilang kembali saat vokal Damon Albarn masuk. Saat Damon menyanyikan lirik “in silent conga”, suara electric rhythm pun masuk kembali dengan dilengkapi sentuhan gitar elektrik yang minimalis dari Simon Tong.
Secara keseluruhan, lagu yang diaransemen Damon bersama Simon Tong itu merupakan lagu bertempo pelan dengan nuansa kontemplatif yang kentara. Penggunaan instrumen musik yang minimalis dan lirik kontemplatif adalah alasan di baliknya.
Semua instrumen musik yang dipakai di “Darkness to Light” disajikan dalam porsi yang pas. Tak ada satu pun instrumen yang terlalu dominan. Hampir semua instrumennya dimainkan langsung oleh Damon Albarn. Hanya saxophone, organ, dan gitar elektrik saja yang dimainkan oleh musisi lain. Semua instrumen itu lantas di-mixing dengan baik oleh Stephen Sedgwick.
Dari segi lirik, “Darkness to Light” menyajikan lirik yang kontemplatif dan multitafsir. Banyak metafora yang tersaji di lirik lagunya. Semisal “crushed satellite stars”, “A&E”, “broken mirror”, dan “silver and blue”. Liriknya sendiri jauh lebih ringkas dibanding single sebelumnya, “Royal Morning Blue”.
Seperti halnya “Royal Morning Blue”, “Darkness to Light” juga telah dirilis di YouTube. “Darkness to Light” disajikan dalam format audio dan dilengkapi foto salah satu sudut batu karang di Islandia. Walau sederhana, konsep tersebut sudah cukup mewakili nuansa lagu “Darkness to Light”.
“Darkness to Light” merupakan single lainnya yang bakal muncul di album terbaru Damon Albarn. Lagu lagu bertempo pelan ini punya sajian musik yang minimalis, serta lirik kontemplatif. “Darkness to Light” sangat cocok didengarkan di waktu pagi yang dingin.