Quantcast
Babygirl Review: Drama Erotis Tentang Kekuasaan dan Hasrat - Cultura
Connect with us
Babygirl
Cr. A24

Film

Babygirl Review: Drama Erotis Tentang Kekuasaan dan Hasrat

Drama erotis yang menggugah dengan penampilan akting yang kuat dan visual yang menawan.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

Babygirl (2024) adalah film drama erotis yang disutradarai oleh Halina Reijn, menampilkan Nicole Kidman sebagai Romy Mathis, seorang CEO sukses yang terlibat dalam hubungan asmara berisiko dengan Samuel, intern muda yang diperankan oleh Harris Dickinson.

Film ini mengeksplorasi dinamika kekuasaan, hasrat, dan konsekuensi dari hubungan terlarang dalam konteks profesional.

Cerita berfokus pada Romy Mathis, seorang eksekutif puncak di perusahaan teknologi yang tampaknya memiliki segalanya: karir yang cemerlang, keluarga yang bahagia, dan kehidupan yang mapan. Namun, di balik kesuksesannya, Romy merasa ada kekosongan dalam hidupnya.

Kehidupannya berubah ketika ia memulai hubungan asmara dengan Samuel, intern muda yang karismatik. Hubungan ini tidak hanya mengguncang kehidupan pribadi Romy tetapi juga menantang batasan moral dan profesional yang selama ini ia pegang.

Skenario yang ditulis oleh Halina Reijn berhasil menggambarkan kompleksitas emosi dan konflik batin yang dialami oleh karakter utama. Namun, beberapa kritikus berpendapat bahwa film ini kurang mendalami konsekuensi moral dari hubungan tersebut, sehingga meninggalkan beberapa pertanyaan yang tidak terjawab.

Pengambilan gambar dalam ‘Babygirl’ menonjolkan estetika yang elegan dan intim, mencerminkan kehidupan mewah Romy sekaligus kekosongan emosional yang ia rasakan. Sinematografi yang ditata dengan cermat berhasil menangkap nuansa sensualitas dan ketegangan dalam setiap adegan, memberikan kedalaman visual yang mendukung narasi.

Nicole Kidman memberikan penampilan yang memukau sebagai Romy Mathis, menampilkan kerentanan dan kekuatan dalam perannya sebagai perempuan yang terjebak antara tanggung jawab profesional dan keinginan pribadi.

Harris Dickinson juga berhasil memerankan Samuel dengan karisma yang meyakinkan, menciptakan dinamika yang intens antara kedua karakter. Namun, beberapa kritikus merasa bahwa karakter Samuel kurang dikembangkan, sehingga motivasinya terkadang terasa ambigu.

Skor musik dalam film ini mendukung atmosfer yang dibangun, menambahkan lapisan emosi pada adegan-adegan kunci. Desain suara yang halus dan tepat waktu meningkatkan intensitas drama, terutama dalam momen-momen intim antara Romy dan Samuel.

Babygirl menerima beragam ulasan dari kritikus. Stephanie Zacharek dari Time memuji penampilan Kidman sebagai salah satu yang terbaik dalam karirnya yang panjang, sementara Carla Meyer dari Los Angeles Times menganggap penampilan Kidman layak mendapatkan penghargaan Oscar. Namun, Xan Brooks dari The Guardian mengkritik film ini karena kurang mendalami konsekuensi moral dari hubungan tersebut, meskipun memuji penampilan Kidman yang berani.

‘Babygirl’ adalah eksplorasi berani tentang kekuasaan, hasrat, dan konsekuensi dari hubungan terlarang dalam dunia profesional. Dengan penampilan luar biasa dari Nicole Kidman dan sinematografi yang memukau, film ini menawarkan pandangan mendalam tentang kompleksitas emosi manusia. Namun, kurangnya pendalaman pada beberapa aspek cerita mungkin meninggalkan penonton dengan pertanyaan yang belum terjawab.

The Amateur The Amateur

The Amateur – Ketika Sang Analis Menjadi Pembunuh Bayaran

Film

Lady Snowblood: Balas Dendam yang Puitis dan Berdarah

Film

Azumi Review – Aksi Ninja Berbalut Tragedi dan Pertarungan Moral

Film

The Return Review The Return Review

The Return Review: Adaptasi ‘The Odyssey’ yang Intim dan Suram

Film

Advertisement Drip Bag Coffee
Connect