Quantcast
Attack on Titan: The Final Season Part 4 Review - Cultura
Connect with us
Attack on Titan: The Final Season Part 4

TV

Attack on Titan: The Final Season Part 4 Review

Setelah 10 tahun mengudara, Attack on Titan akhirnya tamat.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

“Attack on Titan” pertama kali mengudara pada 2013 silam dan langsung menuai popularitas. Animasi adaptasi manga karya Hajime Isayama terkenal karena world building dan konflik yang menarik, kedalaman emosi ceritanya, hingga kualitas animasinya yang dinamis diiringi dengan arahan musik yang megah. “Attack on Titan” nyaris unggul dalam setiap aspek untuk menjadi anime terbaik sepanjang masa. Setelah 10 tahun mengudara, sudah saatnya mengucapkan selamat tinggal pada anime ini dengan alasan terbaik.

Jika ada aspek terburuk dalam anime ini adalah eksekusi perilisannya. Bayangkan saja, The Final Season sajanya dibagi menjadi tiga bagian, dengan ‘The Final Chapters Special’ yang dibagi menjadi dua bagian lagi dan jarak rilis hampir setahun hanya untuk dua episode terakhir. Namun penantian kita telah berakhir, begitu pula perjalanan kita akan segera berakhir tepat di tahun kesepuluh dari “Attack on Titan”. Buat yang sudah membaca manga-nya terlebih dahulu, tidak ada perubahan signifikan untuk rilisan anime-nya ini.

Babak Terakhir Pertempuran Eren dengan Umat Manusia

“Attack on Titan” The Final Season pertama yang rilis 2022 lalu menjadi prolog dari pertempuran terakhir untuk bagian kedua ini. Skala pertempuran dibandingkan dengan episode sebelumnya juga lebih besar, jauh lebih akbar dari berbagai sisi. Sudah menjadi dilema untuk Mikasa dan Armin sejak beberapa episode season terakhir ini untuk mengeksekusi Eren Yeager, sahabat karib mereka.

Plot berputar di sekitar memori Eren bersama kedua sahabatnya tersebut. Menjadi adegan-adegan yang mengharukan di episode terakhir “Attack on Titan”. Pastinya juga pertempuran epik antara karakter-karakter yang masih tersisa dengan sederet titan di tubuh titan Eren, serta Founding Titan yang “menghantui” di setiap sudut pertarungan.

Namun ini adalah skenario pengambilan keputusan untuk alasan yang lebih besar daripada sentimental romansa maupun persahabatan. Inilah intisari emosional dari trio Eren, Armin, dan Mikasa; semuanya memberikan segalanya demi keberlanjutan umat manusia. Selalu menjadi keahlian Isayama untuk tidak ragu menghancurkan hati pengemar “Attack on Titan”.

Attack on Titan: The Final Season Part 4

Arahan Animasi dan Musik Menggugah Emosi

Sebagai anime yang memiliki ekspektasi tinggi untuk kualitas animasinya (apalagi setelah penantian yang lama), “Attack on Titan” finale ini tidak main-main. Sempat dikabarkan Isayama sampai minta maaf dengan MAPPA untuk salah satu adegan yang paling sulit untuk diwujudkan animasinya dari panel manga. Namun pada akhirnya MAPPA berhasil menyajikan sekuen action yang kualitasnya sama dengan episode-episode terbaik “Attack on Titan” di season-season sebelumnya.

Banyak momen-momen pertempuran epik yang berhasil dibangkitan dari ilustrasi Isayama dengan animasi yang dinamis. Salah satu adegan laga yang berkesan adalah aksi Levi yang diiringi dengan musik instrumental gubahan dari Bauklotze (lagu yang mengiringi adegan aksi Hange Zoe pada episode sebelumnya). Banyak juga adegan-adegan ikonik dari manga yang berhasil diakselerasi maknanya dengan presentasi animasi yang lebih dramatis.

Arahan musik ‘The Final Season Part 4’ ini juga jadi pelengkap dari setiap adegan-adegan yang mempengaruhi emosi penonton. Terdengar seperti tribute untuk keseluruhan anime-nya. Banyak gubahan-gubahan musik latar yang terdengar familiar diselipkan unuk mengiringi adegan aksi. Karena selama ini sudah banyak koleksi Original Soundtrack yang ikonik dari “Attack on Titan”.

Konklusi Sifat Dasar Manusia yang Destruksif dan Eksploitatif

(Spoiler Alert!) Babak puncak dari “Attack on Titan” chapter terakhir ini adalah kematian Eren di tangan Mikasa. Setelah Eren meninggal, begitu pula Founding Titan memutuskan untuk ikut menghilang dengan kekuatan titannya, maka bangsa Eldian kembali menjadi manusia dan tidak memiliki kekuatan titan lagi. Namun masih saja ada yang bangsa yang tidak percaya dengan Eldia. Meski kekuatan titan telah menghilang, perang antar umat manusia selalu bisa disulut kembali.

Di masa-masa seperti ini, ending dari perang antara umat manusia dengan bangsa Eldia terasa begitu dekat dengan realita. Konsep bahwa Raja Frizt mengeksploitasi kekuatan Founding Titan untuk memenangkan perang di masa lalu. Begitu pula orang Marley yang menyerang Eldian, kemudian Eren yang menggunakan kekuatan titan untuk melakukan genosida.

Pada post credit, kita melihat bagaimana jaman berganti, beriringan dengan perang-perang yang pecah di setiap jamannya. Membuat kita bertanya, apa benar umat manusia berhak atas keselamatan dan belas kasih untuk terus menguasai dunia? Sudah menjadi sifat alami manusia yang destruktif dan ekspoiltatif. Jika kekuatan titan kembali ditemukan oleh manusia di masa depan, sangat mungkin skenario yang sama kembali terulang.

Attack on Titan: The Final Season Part 3 Review

Carry-On Netflix Carry-On Netflix

Carry-On Review: Ketegangan Aksi di Bandara dengan Sentuhan Natal

Film

The Siege of Jadotville The Siege of Jadotville

The Siege of Jadotville Review – Kisah Heroisme yang Terlupakan

Film

Look Back Review Look Back Review

Look Back Review: Nostalgia & Tragedi

Film

Arcane Season 2 Arcane Season 2

Arcane Season 2 Review: Animasi Menawan yang Terlalu Cepat Berakhir

TV

Advertisement Drip Bag Coffee
Connect