Connect with us
Conversations with a Killer : The Ted Bundy Tapes
Conversations with a Killer : The Ted Bundy Tapes

Cultura Lists

5 Rekomendasi Dokumenter Kriminal Netflix

Menceritakan kejahatan keji yang tidak pernah terbayangkan.

Obsesi publik terhadap keburukan dari kemanusiaan akan selalu ada, dan banyak sekali pilihan kejahatan bisa kita saksikan di layar kaca. Mungkin kita tidak bisa percaya apa yang pernah terjadi di depan mata atau kita perlu melihat manusia yang bersalah atas kejahatan akhirnya ditangkap.

Film dokumenter kriminal menawarkan pengalaman berbeda, tidak seperti genre lainnya. Berikut 5 rekomendasi film dokumenter kriminal di Netflix.

Conversations with a Killer : The Ted Bundy Tapes

Jika kita mencari tahu tentang kasus pembunuhan berantai di Amerika, pasti nama Ted Bundy akan muncul sebagai nama pertama di kolom hasil pencarian. Ted Bundy mengakui bahwa ia telah membunuh 30 orang wanita selama hidupnya dan ia menguak seluruh kejahatan yang pernah ia lakukan dalam docuseries ini.

Docuseries ini disutradai oleh Joe Berlinger dan dirilis pada 24 Januari 2019, bertepatan dengan 30 tahun eksekusi mati Ted Bundy. Sesuai dengan judulnya, docuseries ini berisi rekaman hasil wawancara seorang jurnalis bernama Stephen Michaud dengan sang serial killer, yaitu Ted Bundy.

Ted Bundy menceritakan banyak hal dalam rekaman tersebut. Mulai dari cerita masa kecilnya, kehidupan pribadinya, sampai pengakuan tindakan keji yang telah ia lakukan. Uniknya, dalam monolog tersebut, Ted Bundy menceritakan dirinya dengan sudut pandang orang ketiga.

Dalam docuseries ini, Stephen Michaud juga menceritakan bagaimana pengalamannya bertatapan langsung dengan serial killer paling berbahaya di Amerika. Ia mendeskripsikan Ted Bundy sebagai pribadi yang punya banyak pesona dan terlihat bersahabat. Namun, Ted Bundy juga mempunyai sisi narsistik dan mudah memanipulasi orang lain.

Ted Bundy menceritakan kejahatan yang telah ia perbuat secara santai dan tanpa tekanan. Ted Bundy juga mengatakan bahwa ia tidak pernah menyesali perbuatannya, bahkan sampai hari kematiannya. Docuseries ini membuat kita bertanya-tanya bagaimana mungkin seseorang bisa melakukan kejahatan sekejam itu. Kisah Ted Bundy juga bisa kita saksikan dalam film Extremely Wicked, Shockingly Evil and Vile.

Don’t F*** with Cats : Hunting an Internet Killer

Berawal dari penemuan video seorang laki-laki yang membunuh dua ekor kucing di laman Facebook-nya, Deanna Thompson memutuskan untuk mencari tahu identitas si pembunuh. Namun, investigasi yang ia lakukan ternyata membawanya ke kisah kejahatan yang lebih sadis.

Docuseries ini dirilis pada 18 Desember 2019 dan hanya memiliki 3 episode. Bercerita tentang Deanna Thompson, seorang pengguna Facebook yang membuat grup Facebook khusus untuk mencari tahu identitas si pembunuh kucing dalam video sadis yang ia saksikan di beranda Facebook-nya.

Dengan segala kecanggihan teknologi, jaringan internet dan bantuan grup-nya, Deanna dapat menemukan identitas si pembunuh. Laki-laki dalam video sadis itu bernama Luka Magnotta dan video pembunuhan kucing itu bukan satu-satunya kejahatan yang ia lakukan.

Diketahui Luka Magnotta merupakan warga negara Kanada. Ia hobi mengunggah video-video penyiksaan dan pembunuhan terhadap kucing dan merasa senang jika banyak orang yang menyadari kesadisan yang ia lakukan. Sampai akhirnya ia membuat video pembunuhan lainnya. Namun, kali ini korbannya bukanlah seekor kucing, tapi seorang pria bernama Lin Jun.

Docuseries ini memperlihatkan kita bagaimana seorang Luka Magnotta membunuh dan menyiksa makhluk hidup hanya untuk kepopuleran semata. Bahkan, terselip fakta yang lebih mengagetkan di akhir cerita tentang bagaimana ia mendapatkan inspirasi untuk membunuh.

Evil Genius : The True Story of America’s Most Diabolical Bank Heist

Evil Genius dirilis pada 11 May 2018. Docuseries ini menceritakan tentang sebuah kasus perampokan terkejam di Amerika yang disebut sebagai kasus ‘Pizza Bomber’. Brian Wells dipaksa untuk merampok bank di daerah Erie, Pennsylvania dengan bom waktu terpasang di lehernya. Sayangnya, Wells kehabisan waktu dan akhirnya meninggal akibat ledakan bom.

Polisi setempat dan FBI bersama-sama mencari tahu siapakah tersangka dari perampokan ini. Setelah mengumpulkan banyak bukti dan saksi, akhirnya seorang wanita bernama Marjorie Diehl-Armstrong ditetapkan menjadi tersangka.

Akhirnya kasus ini mendapatkan titik terang. Ternyata Marjorie Diehl-Armstrong bukanlah satu-satunya tersangka. Bahkan, Brian Wells sebagai korban pengeboman juga dicurigai berpartisipasi dalam kasus perampokan tersebut. Dalam dokuseries ini akhirnya diketahui siapakah sebenarnya dalang dari kasus Pizza Bomber yang terjadi pada tahun 2003 silam.

Inside The World’s Toughest Prisons

Sesuai dengan judulnya, Inside The World’s Toughest Prison memperlihatkan kita keadaan penjara di berbagai dunia. Dokuseries ini terdiri dari 3 seasons dan membahas penjara dari negara yang berbeda di setiap episodenya. Season 1 dibawakan oleh seorang jurnalis bernama Paul Connoly dan season 2 dibawakan oleh Raphael Rowe.

Docuseries ini memperlihatkan kita bahwa sistem penjara, para tahanan, dan sipir penjara ternyata berbeda-beda di setiap negara. Pada season 2, Rowe menjalajahi penjara di 4 negara, salah satunya yaitu penjara di Brazil yang berisi tahanan berbahaya dari dua geng pengedar obat terlarang. Kita dapat bertemu dengan tahanan dengan latar belakang yang berbeda-beda. dari seorang serial killer yang terkenal sampai pengedar obat-obat terlarang.

Inside The World’s Toughest Prisons

Inside The World’s Toughest Prisons

Dalam dokuseries ini kita bisa melihat langsung kondisi penjara melalui wawancara yang dilakukan terhadap tahanan dan sipir penjara. Kita bisa mengetahui bagaimana rasanya hidup sebagai tahanan dan juga bisa mengetahui bagaimana sulitnya mengamankan para tahanan.

Abducted in Plain Sight

Mungkin kisah dalam dokumenter ini mengingatkan kita pada sebuah novel fiksi karya Vladimir Nabokov berjudul ‘Lolita’. Namun, kejadian dalam Abducted in Plain Sight bukanlah sebuah cerita fiksi.

Berawal dari sebuah perkenalan antar tetangga, seorang pria paruh baya bernama Robert Berchtold tertarik dengan gadis kecil dari keluarga Broberg bernama Jan. Berchtold kerap kali mampir ke rumah keluarga Broberg dengan alasan ingin bermain bersama anak-anaknya. Sifatnya yang ramah dan karismatik membuat seluruh anggota keluarga Broberg jatuh hati pada Berchtold.

Dokumenter ini menceritakan bagaimana Berchtold memanipulasi ayah dan ibu dari Jan Broberg agar dirinya bisa menculik gadis kecil itu. Bukan hanya menculik, Berchtold juga diketahui telah berkali-kali melakukan kekerasan seksual terhadap Jan.

Berchtold juga mencuci otak Jan yang waktu itu masih berumur 12 tahun dengan cerita alien menyeramkan. Ia membuat Jan percaya bahwa yang menculiknya adalah para alien dan mereka akan membunuh keluarga Jan jika ia tidak mengikuti kemauan Berchtold.

Dalam dokumenter ini kita bisa melihat bagaimana keadaan Jan Broberg dan keluarga beberapa tahun kemudian setelah kejadian itu terjadi. Jan tumbuh menjadi wanita yang kuat dan memutuskan untuk menulis kisah traumatik yang ia rasakan ke dalam sebuah buku dan juga menceritakannya dalam dokumenter ini.

A Town Without Seasons Review: Suka Duka Warga Hunian Sementara yang Eksentrik

TV

Hazbin Hotel Hazbin Hotel

Hazbin Hotel Review: Balada Hotel di Neraka

TV

Lost in Translation & Her: Kesepian dan Perpisahan dari Dua Perspektif

Film

Siksa Kubur & Badarawuhi di Desa Penari: Rayakan Lebaran dengan Film Horor Lokal

Entertainment

Connect