Connect with us
Belfast review
Focus Features

Cultura Lists

10 Rekomendasi Film Bertema Childhood Terbaik

Sederet film drama tentang masa kecil yang menimbulkan nostalgia.

Dewasa ini, kita menonton film bertema quarter-life crisis karena relevan. Sementara film coming of age selalu merilis koleksi menarik setiap tahunnya. Film bertema childhood menjadi salah satu tema yang masuk dalam jajaran dua tema tersebut. Drama kehidupan anak-anak mungkin kerap luput dari penonton dewasa, karena kita punya kecenderungan memilih tontonan yang ‘kita banget’.

Padahal menonton film bertema childhood juga bisa menjadi momen nostalgia yang menghibur serta mengharukan. Mulai dari kisah persahabatan yang tulus, kenangan bersama keluarga hingga kisah cinta pertama, berikut sederet film bertema childhood terbaik dan terbaru.

Only Yesterday (1991)

Taeko Okajima sedang mengalami kegelisahan di usianya yang menginjak 27 tahun. Ia pun memutuskan untuk meninggalkan Tokyo sementara waktu dan berkunjung ke rumah saudaranya yang ada di Yamagata. Selama perjalanan tersebut, Taeko kembali mengenang masa kecilnya yang secara tiba-tiba muncul kembali dalam ingatannya.

“Only Yesterday” merupakan salah satu film animasi terbaik dari Ghibli Studio. Selain mengangkat topik quarter-life crisis, film ini juga bisa ditonton untuk nostalgia masa kecil. Ketika naksir untuk pertama kalinya, ketika mengalami pubertas, hingga memori-memori sederhana yang dialami kebanyakan anak kecil.

Stand by Me (1986)

“Stand by Me” merupakan film adaptasi novel Stephen King. Bisa jadi salah satu yang paling sentimental dalam koleksi novelis horor tersebut. Bercerita tentang sekelompok anak laki-laki yang memutuskan untuk melakukan petualangan tidak biasa. Mereka mendengar berita bahwa seorang remaja tewas ditabrak kereta api tak jauh dari tempat tinggal mereka. Namun jasadnya belum ditemukan.

Mereka pun ingin menemukan jasad remaja tersebut agar menjadi pahlawan yang diliput media. “Stand by Me” menjadi film bertema childhood yang fokus pada drama persahabatan lucu dan hangat.

Boyhood (2014)

“Boyhood” merupakan salah satu film ambius dari Richard Linklater. Film ini menjalani proses syuting dan produksi selama 12 tahun. Linklater memiliki ambisi untuk membuat film coming of age dengan aktor dan aktris yang sama selama kurun waktu tersebut. Kisah berpusat pada Mason (Ellar Coltrane), anak laki-laki dari pasangan muda yang telah bercerai. Ikut dengan ibunya, Mason dan saudara perempuan berpindah-pindah ke banyak tempat karena ibunya kerap memiliki hubungan yang problematik.

Setengah durasi pertama dari “Boyhood” mengeksplorasi masa kecil Mason sebagai anak laki-laki yang pendiam dan hanya mengobservasi keadaan sekitar.

Little Men (2016)

Jake (Theo Taplitz) adalah anak laki-laki pendiam yang kalem. Suatu hari ia pindah ke properti yang diwariskan oleh mendiang kakeknya pada orang tuanya. Ia bertemu dengan Tony (Michael Barbieri), anak penjahit yang juga tinggal di properti tersebut sejak lama. Tony lebih ekspresif dan aktif, langsung memikat Jake sebagai teman baru yang menyenangkan.

Ketika keduanya semakin dekat dan mulai menjalin persahabatan, mereka tak tahu bahwa masing-masing orang tua mereka malah sedang berdebat tentang sengketa properti tersebut. “Little Men” menjadi kisah persahabatan antara dua anak yang polos dan tulus. Bahkan ketika ada konflik yang menghantui dan mampu menghancurkan hubungan mereka.

My Life as a Zucchini (2016)

“My Life as a Zucchini” merupakan film animasi stop-motion Perancis. Bercerita tentang anak laki-laki yang dipanggil Zucchini, ia pindah ke panti asuhan setelah ibunya meninggal. Meski awalnya Zucchini merasa canggung dan tidak nyaman, ia akhirnya menemukan rumah baru bersama anak-anak terlantar lainnya. Film bertema childhood ini mengangkat isu tentang anak-anak terlantar.

Ada yang ditelantarkan karena orang tua mereka pecandu, mengalami pelecehan seksual, kekerasan, hingga eksploitasi. Film ini menjadi potrait bittersweet dari anak-anak panti asuhan, serta menginspirasi kita untuk jadi orang tua yang lebih bertanggung jawab kelak.

Moonrise Kingdom (2012)

Sam (Jared Gilman) adalah anak yatim piatu, sementara Suzy merasa asing di keluarganya sendiri. Keduanya jatuh cinta dan memutuskan untuk kabur dan memulai kehidupan baru bersama. Namun menghilangnya mereka menimbulkan keributan besar di kota yang akhirnya memulai pencarian.

Kisah Sam dan Suzy dalam “Moonrise Kingdom” menjadi salah satu portrait cinta pertama ikonik dalam skena perfilman. Terutama karena penampilan mereka yang memikat secara visual; Sam dengan seragam pramukanya, serta Suzy dengan dress merah jambu yang manis. Petualangan keduanya juga menjadi sajian nostalgia cinta pertama yang naif dan penuh rasa penasaran.

Playground (2021)

“Playground” merupakan film bertema childhood asal Belgia, disutradarai oleh Laura Wandel. Bercerita tentang dua bersaudara, Nora (Maya Vanderbeque) dan Abel (Gunter Duret). Ketika kembali ke sekolah, Nora melihat Abel mengalami perundungan dari teman-teman sekolahnya. Nora pun ingin melindungi saudara tersebut, dengan melaporkan situasi Abel pada ayah mereka.

Namun Abel memaksa Nora untuk tidak menceritakan masalah ini pada ayah mereka. “Playground” menjadi film yang mampu memberikan portrait kasar tentang kehidupan sekolah dan perundungan di usia dini. Serta hubungan kakak beradik yang penuh kasih sayang dan kesetiaan.

Belfast (2021)

Buddy (Jude Hill) adalah bocah laki-laki yang tinggal di Belfast. Meski sedang di tengah-tengah konflik antara orang Katolik dan Kristen Protestan, Buddy tetap memiliki hari-hari yang menyenangkan di kampung halamannya tersebut. Bersama dengan orang tuanya, saudaranya, kakek-nenek, dan sepupu-sepupunya. Hingga akhirnya situasi menjadi semakin berbahaya.

“Belfast menjadi salah satu film yang mampu menggambarkan keterikatan seorang anak pada kampung halamannya. Mulai dari perasaan familiar, hingga tantrum dalam menghadapi pengalaman pertama pindahan yang terasa sangat menyedihkan dan menakutkan.

Petite Maman (2021)

“Petite Maman” merupakan film Perancis dari sutradara Celine Sciamma. Nelly, gadis 8 tahun mengunjungi rumah mendiang neneknya yang baru saja berpulang. Rumah tersebut juga menjadi tempat tinggal semasa kecil ibunya. Suatu hari, Nelly bermain ke hutan dan bertemu gadis sebaya, Marion, ibunya ketika masih seusianya. Keduanya pun menjadi teman dan bermain bersama.

“Petite Maman” memiliki elemen fantasi, karena Nelly ceritanya melintasi waktu dan bertemu dengan ibunya yang masih kecil. Namun film drama ini memiliki presentasi yang drama sederhana yang emosional dan mengharukan. Mengeksplorasi ikatan anatar ibu dan anak dalam konsep cerita yang menarik.

Close (2022)

“Close” merupakan film drama Perancis yang belakangan ini lalu lalang di media. Kebetulan kita bisa nonton film ini di KlikFilm. Bercerita tentang Leo (Eden Dambrine) dan Remi (Gustav de Waele), keduanya bersahabat dekat dan menikmati hari-hari bermain bersama. Namun, ketika teman-temannya menganggap mereka terlalu dekat dan memiliki hubungan istimewa, persahabatan mereka menghadapi sekuen yang semakin mengganggu keduannya.

Film yang distribusikan oleh A24 ini memiliki sinematografi indah yang terlihat melalui trailer-nya. Cukup menarik untuk ditonton karena ulasan di media juga positif.

Lost in Translation & Her: Kesepian dan Perpisahan dari Dua Perspektif

Film

Siksa Kubur & Badarawuhi di Desa Penari: Rayakan Lebaran dengan Film Horor Lokal

Entertainment

Monkey Man Monkey Man

Film & Serial Terbaru April 2024

Cultura Lists

Perfect Days Perfect Days

Perfect Days: Slow Living & Komorebi

Entertainment

Connect