Patut diakui bahwa karya musik yang dirilis di bawah label independen lebih sulit mencapai popularitas mainstream (sekaligus mendobrak tangga lagu Top 40) dibandingkan karya musik yang dipasarkan secara ‘gila-gilaan’ oleh label raksasa dengan budget tinggi.
Terlepas dari itu, bukan berarti musik independen tidak memiliki ruang di dalam hati music lovers. Bahkan, sepuluh karya di berikut ini memiliki potensi untuk menjadi musik mainstream yang baru di Tanah Air. Pada akhirnya, terlepas dari bendera label, kualitas akan selalu menjadi faktor paling utama.
10. Mikha Angelo – Shot
Vokalis utama TheOvertunes memutuskan untuk menambah dimensi kedua dalam karier musiknya dengan menjadi artis indie di bawah naungan Wonderland Records (meski demikian, Mikha telah menyatakan bahwa bukan berarti dia melepaskan posisinya sebagai vokalis utama TheOvertunes). Meski “Shot” masih belum menembus 1 juta spin di Spotify, arahan musik Mikha Angelo yang lebih dewasa dan gelap berhasil meloloskan single tersebut ke dalam daftar Puncak Klasemen Spotify Indonesia.
9. Celine & Nadya – Lugu
Di bawah bendera label Musicology Record, Celine & Nadya menjadi duo pop wanita yang sudah lama tidak dijumpai sejak duo MAIA, T2, dan Mahadewi pada dekade 2000-an silam. Di balik kemasan romansa belia, “Lugu” justru menyiratkan pesan lebih dalam mengenai bagaimana seorang remaja akhirnya bertumbuh menjadi manusia dewasa. Kini “Lugu” juga berhasil menjadi bagian dari daftar Puncak Klasemen Spotify Indonesia.
8. Daramuda Project – Sejauh Mata Memandang
Di bawah label Idola Remaja Records, para artis indie Danilla, Rara Sekar, dan Sandrayati Fay membentuk trio wanita bertajuk Daramuda Project dan merilis (salah satunya) single bertajuk “Sejauh Mata Memandang”. Hingga saat ini, “Sejauh Mata Memandang” adalah satu-satunya lagu bergenre bluegrass yang berhasil mendobrak daftar Puncak Klasemen Spotify Indonesia.
7. Endah N Rhesa – Liburan Indie
Salah satu duo yang konsisten dengan reputasinya sebagai musisi indie, Endah N Rhesa kerap kali membutuhkan waktu lebih lama untuk bisa menyematkan karyanya di telinga music lovers. “Liburan Indie” pertama kali diliris pada tahun 2015 silam untuk kemudian mencapai puncak popularitasnya lima tahun kemudian. Di bawah bendera label Demajors, total spin “Liburan Indie” telah melampaui angka 12 juta di Spotify.
6. Pamungkas – I Love You but I’m Letting Go
Mungkin bisa dikatakan bahwa artis indie paling berani adalah artis yang menciptakan karya di bawah bendera label bentukan sang artis itu sendiri. Pamungkas mendirikan label Mas Pam Records dan selanjutnya merilis balada emo-pop “I Love You but I’m Letting Go” yang seolah-olah mengukuhkan Pamungkas sebagai “James Bay Indonesia”. “I Love You but I’m Letting Go” juga berhasil mendobrak tangga lagu Spotify Indonesia Top 50.
5. Angga Candra – Sampai Tutup Usia
Di bawah bendera label Shelino Music, Angga Candra memulai karier solo dengan balada pop introspektif tentang cinta muda yang (mungkin) hadir untuk selamanya. “Sampai Tutup Usia” juga memiliki dua versi, yakni versi single resmi dan versi akustik piano. Dengan formula romansa yang kerap menjadi candu di telinga music lovers, “Sampai Tutup Usia” sempat menduduki posisi tertinggi 27 di tangga lagu Billboard Indonesia Top 100.
https://www.youtube.com/watch?v=ASCaDorHXXc
4. Aya Ibrahim – Malaikat Tak Bersayap
Di bawah bendera label SMD Records, pada awalnya Aya Ibrahim lebih terkenal sebagai komedian Youtube. Akan tetapi, Aya terbukti memiliki potensi menjadi musisi profesional dengan menelurkan single bergenre pop bertajuk “Malaikat Tak Bersayap”. Popularitas single ini juga semakin meroket sejak menjadi soundtrack untuk sinetron bertajuk Samudra Cinta. “Malaikat Tak Bersayap” sempat menduduki posisi tertinggi 44 di tangga lagu Billboard Indonesia Top 100.
3. Hindia – Secukupnya
Label independen Sun Eater berhasil menjadi kisah sukses tahun 2020 berkat dua musisi yang dinaunginya: band .Feast dan proyek solo vokalisnya–yakni Baskara Putra alias Hindia. Single “Secukupnya” juga terbukti menjadi sleeper hit di tangga lagu Billboard Indonesia Top 100 (dengan posisi tertinggi yaitu 11) dengan total spin melampaui angka 38 juta di Spotify.
2. Eclat Story – Bentuk Cinta
Di bawah label YG Producción, trio pop yang satu ini juga menjadi salah satu jebolan Youtube yang terbukti memiliki potensi menjadi musisi profesional. Liriknya yang tidak biasa dibarengi dengan aransemen easy listening terbukti menjadi salah satu “debut single” raksasa di tahun 2020–dengan posisi tertinggi 24 di tangga lagu Billboard Indonesia Top 100 dan menduduki posisi paling atas Puncak Klasemen Spotify Indonesia.
1. Feby Putri – Halu
Pada awalnya, Feby Putri ‘hanya’ remaja asal Makassar yang menggeluti hobi sebagai selebgram dan Youtuber. Tidak lama kemudian, Feby digaet oleh label Team Records dan merilis single orisinil “Halu”–balada alternative pop yang mengisahkan tentang kenangan indah yang lenyap dari kotak memori orang terkasih. Luar biasanya, sebagian profit dari video klip “Halu” disumbangkan demi membantu korban penyakit skizofrenia. “Halu” juga berhasil menjadi lagu indie pertama yang mendongkrak sepuluh besar Billboard Indonesia Top 100 (dengan posisi tertinggi yakni 8) dengan total spin melebihi angka 43 juta di Spotify.
