Quantcast
Wolf Man Review: Kurang Menggigit Sebagai Reboot - Cultura
Connect with us

Film

Wolf Man Review: Kurang Menggigit Sebagai Reboot

Usaha yang patut diapresiasi, namun hasil akhirnya kurang kuat.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

Wolf Man (2025) adalah film horor yang disutradarai oleh Leigh Whannell, dikenal melalui karyanya seperti ‘Saw’ dan ‘The Invisible Man’. Film ini merupakan reboot klasik tahun 1941, ‘The Wolf Man,’ dan berusaha menghidupkan kembali karakter monster ikonik tersebut.

Cerita berpusat pada Blake Lovell (Christopher Abbott) yang membawa keluarganya ke pedesaan Oregon untuk membereskan barang-barang mendiang ayahnya. Di sana, mereka menghadapi teror dari makhluk misterius yang ternyata adalah ayah Blake sendiri yang telah berubah menjadi manusia serigala. Film ini mencoba mengeksplorasi tema maskulinitas toksik dan trauma generasional, namun eksekusinya kurang berhasil.

Naskah yang ditulis oleh Leigh Whannell dan Corbett Tuck dikritik karena kurangnya ketegangan dan dialog yang dianggap klise. Beberapa kritikus menyebut bahwa alur cerita mudah ditebak dan kurang memberikan kejutan berarti.

Sinematografi film ini menampilkan pemandangan lembah Oregon yang indah, namun penggunaan pencahayaan gelap dianggap mengganggu pengalaman menonton. Beberapa adegan suspense berhasil disajikan dengan baik, namun keseluruhan atmosfer film kurang mendukung pembangunan ketegangan yang diharapkan.

Christopher Abbott sebagai Blake Lovell memberikan penampilan yang solid, namun pengembangan karakternya dianggap dangkal. Julia Garner, yang memerankan istri Blake, Charlotte, juga memberikan performa yang baik meskipun perannya terbatas. Secara keseluruhan, para aktor berusaha maksimal, namun keterbatasan naskah membuat karakterisasi terasa kurang mendalam.

‘Wolf Man’ menerima beragam ulasan dari kritikus. Beberapa memuji upaya film ini dalam menggabungkan horor dengan drama keluarga, namun banyak yang menyoroti kurangnya ketegangan dan eksekusi tema yang tidak konsisten. Film ini dianggap sebagai reboot yang kurang berhasil dalam menghidupkan kembali monster klasik Universal.

Wolf Man (2025) berusaha menghadirkan kembali kisah klasik dengan sentuhan modern, namun sayangnya gagal memenuhi ekspektasi. Dengan naskah yang lemah, karakterisasi dangkal, dan eksekusi tema yang kurang matang, film ini tidak mampu memberikan pengalaman horor yang memuaskan.

den of thieves 2: pantera den of thieves 2: pantera

Den of Thieves 2: Pantera Review

Film

Mufasa: The Lion King Review Mufasa: The Lion King Review

Mufasa: The Lion King Review – Asal-Usul Mufasa dalam Visual Spektakuler yang Kurang Menggigit

Film

Nosferatu 2024 Nosferatu 2024

Nosferatu Review: Kisah Klasik Vampir yang Dibalut Visual Gotik Modern

Film

Presence Review: Pendekatan Unik Dari Sudut Pandang Hantu

Film

Advertisement Drip Bag Coffee
Connect